Bentuk Berlubang 1. Perhitungan Setelah Dilakukan Evaluasi

4.2.4. Bentuk Berlubang 1.

Penentuan Kecacatan Peristiwa-peristiwa pembentuk terjadinya bentuk Berlubang: Gambar 4.24 Diagram Pohon Kesalahan Bentuk Berlubang Keterangan : A : Proses Assembling. A : Proses produksi baru berjalan. 1 A : Operator kurang terampil. 2 A : Mutu bahan baku kurang bagus 1 : Setting mesin kurang tepat. 2 : Salah pengeboran. 3 : Pengaturan tempat kurang tepat. 4 : Permukaan bahan tergores. 5 : Operator kurang teliti.

2. Struktur Kecacatan

Bentuk struktur kecacatan dari pohon kesalahan fault tree diagram pada masing-masing jenis cacat yang terjadi dalam proses produksi, agar dapat ditemukan susunan kesalahan yang paling minimal yang dapat menyebabakan terjadinya kecacatan. Berikut ini merupakan pembentukan struktur kecacatan dengan menggunakan pohon kesalahan fault tree diagram dan cut set untuk kejadian bentuk Berlubang. Gambar 4.25 Struktur Kecacatan Bentuk Berlubang. Simbol-simbol huruf pada masing-masing gerbang akan dijelaskan pada tabel 4.13 berikut ini. Tabel 4.13 Keterangan Simbol-Simbol Huruf Dalam Struktur Kecacatan Berlubang Simbol Keterangan a. Huruf pengganti gerbang AND yang menghubungkan kejadian bentuk Berlubang dengan penyebabnya. b. Huruf pengganti gerbang OR yang menghubunkan proses assembling kurang presisi dengan penyebabnya. c. Huruf pengganti gerbang OR yang menghubungkan proses produksi baru berjalan dengan penyebabnya. d. Huruf pengganti gerbang AND yang menghubungkan kejadian operator kurang terampil dengan penyebabnya. e. Huruf pengganti gerbang AND yang menghubungkan kejadian mutu bahan kurang baagus dengan penyebabnya 1. Gerbang OR : Pemetaan dalam matrik berarah vertikal dan menggambarkan kejadian yang terjadi secara tidak serempak. 2. Gerbang AND : Pemetaan dalam matrik berarah horizontal dan menggambarkan kejadian yang terjadi secara bersama-sama. Setelah gerbang dalam fault tree diagram diberi tanda dengan menggunakan huruf a, b, c, d dan e maka huruf tersebut dimasukkan ke dalam matrik cut set sesuai dengan prosedur cut set method yang sudah ditetapkan, sehingga bentuk matrik cut set dari fault tree diagram untuk kejadian bentuk kejadian Berlubang adalah sebagai berikut b c d e a 1 2 3 d e 1 2 3 4 5 1 2 3 4 e Gambar 4.26 Matrik Cut Set dan Minimal Cut Set untuk Berlubang. Kejadian Bentuk Berlubang diturunkan break down melalui gerbang AND yang disimbolkan dengan huruf a menjadi kejadian penyebab kecacatan yaitu proses assembling b, kejadian ini dikarenakan proses produksi baru berjalan c, operator kurang terampil d, dan mutu bahan kurang bagus e digambarkan dengan gerbang OR, sehingga dalam matrik cut set digambarkan secara vertikal karena ketiga penyebab terjadi tidak secara bersamaan melainkan salah satu penyebab terjadi terlebih dahulu. Dimana kejadian proses produksi baru berjalan c dikarenakan setting mesin kurang tepat, salah pengeboran, pengaturan tempat kurang tepat digambarkan dengan gerbang OR, sehingga dalam matrik cut set digambarkan secara vertikal karena kedua penyebab tidak terjadi secara bersamaan. Pada penyebab kecacatan pada operator kurang terampil d digambarkan dengan gerbang AND sehingga dalam matrik cut set digambarkan secara horizontal karena permukaan tergores terjadi secara bersamaan. Sedangkan pada penyebab kecacatan pada mutu bahan kurang bagus e digambarkan dengan gerbang AND sehingga dalam matrik cut set digambarkan secara vertikal karena penyebab operator kurang teliti secara bersamaan. Hasil dari minimal cut set digambar kembali dalam fault tree diagram yang disebut equivalent fault tree agar dapat diketahui secara jelas hasil evaluasi dari fault tree diagram sebelumnya. Dalam equivalent fault tree ini akar penyebab 1, 2, 3, 4 dan 5 membentuk gerbang OR. Hasilnya dapat dilihat pada gambar 4.32 berikut : Gambar 4.32 Equivalent Fault Tree Berlubang. Setelah melakukan evaluasi terhadap hasil minimal cut set maka dapat dianalisa bahwa pembentuk terjadinya Berlubang adalah terdiri dari 1 penyebab primer dan 5 penyebab dasar akar penyebab. Yang mana penyebab dasar 1 sampai 5 membentuk kejadian terjadinya Berlubang secara tidak bersamaan membentuk terjadinya Berlubang.

3. Perhitungan Probabilitas

Kecacatan a. Perhitungan Sebelum Dilakukan Evaluasi Perhitungan probabilitas kecacatan ini dilakukan berdasarkan fault tree diagram pada saat sebelum dilakukan evaluasi dengan cut set. Sehingga perhitungannya dimulai dari bawah yaitu probabilitas dari akar-akar penyebab terjadinya suatu kejadian. Menghitung probabilitas kejadian Berlubang dimulai dari akar penyebab yang paling bawah kemudian ke atas. Perhitungan probabilitas P1 sd P5 ditentukan berdsarkan hasil perhitungan pada tabel 4.9 Gambar 4.33 Probabilitas Berlubang Diketahui : = 0,0118 = 0,0179 = 0,0136 1 P 3 P 5 P = 0,0199 = 0,0054 2 P 4 P     3 2 1 P P P P Ao 0,0496   5 2 P P A 0,0136   4 1 P P A 0,0054 2 1 2 1 A A A A A A A xP xP P P P P P     0136 , 0054 , 0496 , 0136 , 0054 , 0496 , x x     = 0,0685 A F P P  = 0,0685 Dari perhitungan diatas didapatkan probabilitas kejadian Berlubang sebesar 0,0685 atau 6,85 .

b. Perhitungan Setelah Dilakukan Evaluasi