Tabel 3.1 Lembar Identifikasi Penyebab Kegagalan
Top Event Penyebab Primer
Penyebab Sekunder
b. Melakukan perhitungan pada 6 bulan proses produksi.
Tabel 3.2 Lembar Akar Penyebab dan Data Proses Produksi Cacat TD Bali
Akar penyebab
Bulan ke 1
Bulan ke 2
Bulan ke 3
Bulan ke 4
Bulan ke 5
Bulan ke 6
F S 1
. .
N Total
Keterangan : S : Produksi yang sukses
F : Produksi yang gagal atau cacat
3.4 Pengolahan Data
Metode yang digunakan dalam pengolahan data pada penelitian tugas akhir adalah metode FTA. Dimana Metode FTA ini dilakukan dengan cara
menganalisa elemen–elemen penyebab kegagalan suatu sistem dengan menggunakan berbagai perangkat pembantu yang meliputi symbol–symbol
logika. Adapun langkah–langkah dalam pengolahan data pada studi kasus di PT.
Goldfindo Intikayu Pratama dengan menggunakan metode FTA adalah sebagai berikut:
1. Menganalisa kejadian yang tidak diinginkan sampai pada akar-akar penyebabnya yang meliputi penyebab primer yang mengakibatkan terjadinya
top event kejadian utama dan penyebab sekunder yang mengakibatkan terjadinya penyebab primer.
2. Menggambarkan akar-akar penyebab tersebut kedalam Fault Tree Diagram pohon kesalahan yang berisi symbol-simbol logika gerbang kejadian
sehingga membentuk suatu keterkaitan satu sama lain. 3. Fault Tree Diagram akan membentuk kombinasi pohon kesalahan, sehingga
diperlukan cut set yang digunakan untuk mengevaluasi diagram tersebut. Hal ini diperoleh dengan menggambarkan garis melalui blok dalam sistem untuk
menunjukkan jumlah minimum blok gagal yang menyebabkan seluruh sistem gagal.
4. Untuk mengetahui kombinasi peristiwa terkecil diperlukan minimal cut set. Minimal cut set ini adalah kombinasi peristiwa yang paling kecil yang
membawa pada peristiwa yang paling tidak diinginkan atau akar penyebab yang paling terkecil yang berpotensial menyebabkan kecacatan peristiwa
puncak atau top event. 5. Untuk menghitung probabilitas hanya diperlukan jumlah seluruh proses yang
sukses dan kegagalan proses, hal ini ditunjukkan dalam rumus berikut ini:
F S
F P
F
Keterangan : S = Sukses produkproses
F = Kegagalan failure P
F
= Probabilitas Kegagalan P = Probabilitas A
A
P = Probabilitas B
B
Untuk selanjutnya akan dihitung probabilitas dalam masing–masing gerbang, yaitu : untuk gerbang OR, probabilitas masing–masing peristiwa atau
masukannya mengalami penjumlahan dan pengurangan. a. Untuk
2 masukan
P
F
= 1 – [1 – P
A
1 – P
B
] P
F
= P
A
+ P
B
- P
A
P
B
b. Untuk lebih dari 2 masukan P
F
= P
A
+ P
B
+ P
C
Untuk gerbang AND probabilitas masing–masing masukannya dikalikan. 6. Setelah semua diketahui maka akan didapatkan probabilitas peristiwa puncak
dan untuk langkah selanjutnya masing-masing probabilitas dievaluasi melalui matriks dalam minimal cut set.
Matriks cut set tersebut selanjutnya akan dihitung probabilitasnya dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
6 5
4 3
4 1
3 1
2 1
P P
P P
P P
P P
P P
P P
K T
P
T
merupakan probabilitas top event dan P
K
merupakan probabilitas cut set. Untuk evaluasi perhitungannya ditunjukkan pada gambar 3.1 yang mana
dari: 1 2
1 3 1 4
3 4 5 6
Gambar 3.1 Contoh Hasil Akhir Matrik Minimal Cut Se
t Matrik
cut set ini, selanjutnya akan dihitung probabilitasnya dengan menggunakan rumus berikut :
P
F
≈ Σ P
K
= P1 x P2 + P1 x P3 + P1 x P4 + P3 x P4 x P5 x P6 Sehingga bisa didapatkan besar probabilitas peristiwa-peristiwa puncak atau
peristiwa yang tidak diinginkan. Dan tingkat kecacatan dapat teridentifikasi.
3.5 Langkah-langkah Pemecahan Masalah