Bentuk Tidak Rata Perhitungan Setelah Dilakukan Evaluasi

5.2.5 Bentuk Tidak Rata

1. Penentuan Kecacatan

Peristiwa-peristiwa pembentuk terjadinya bentuk Tidak Rata : Gambar 4.29 Diagram Pohon Kesalahan Tidak Rata Keterangan : A : Proses final sanding. A : Setting mesin kurang tepat. 1 A : Operator kurang terampil. 2 A : Mutu bahan baku kurang bagus 1 : Pengaturan speed kurang tepat 2. : Motor pengerak Brush terlalu cepat. 3. : Motor penggerak sanding mastes trouble. 4. : Permukaan bahan tergores 5. : Operator kurang teliti

2. Struktur Kecacatan

Bentuk struktur kecacatan dari pohon kesalahan fault tree diagram pada masing-masing jenis cacat yang terjadi dalam proses produksi, dibuat agar dapat ditemukan susunan kesalahan yang paling minimal yang dapat menyebabakan terjadinya kecacatan. Berikut ini merupakan pembentukan struktur kecacatan dengan menggunakan pohon kesalahan fault tree diagram dan cut set untuk kejadian bentuk tidak rata Gambar 4.30 Struktur Kecacatan Bentuk Tidak Rata Simbol-simbol huruf pada masing-masing gerbang akan dijelaskan pada tabel 4.14 berikut ini. Tabel 4. 14 keterangan Simbol-Simbol HurufDalam Struktur Kecacatan Tidak Rata Simbol Keterangan a Huruf pengganti gerbang AND yang menghubungkan kejadian bentuk tidak rata dengan penyebabnya. b Huruf pengganti gerbang OR yang menghubunkan proses final sanding kurang presisi dengan penyebabnya. c Huruf pengganti gerbang OR yang menghubungkan kejadian setting mesin kurang tepat dengan penyebabnya. d Huruf pengganti gerbang AND yang menghubungkan kejadian operator kurang terampil dengan penyebabnya. e Huruf pengganti gerbang AND yang menghubungkan kejadian mutu bahan kurang baagus dengan penyebabnya 1. Gerbang OR : Pemetaan dalam matrik berarah vertikal dan menggambarkan kejadian yang terjadi secara tidak serempak. 2. Gerbang AND: Pemetaan dalam matrik berarah horizontal dan menggambarkan kejadian yang terjadi secara bersama-sama. Setelah gerbang dalam fault tree diagram diberi tanda dengan menggunakan huruf a, b, c, d dan e maka huruf tersebut dimasukkan ke dalam matrik cut set sesuai dengan prosedur cut set method yang sudah ditetapkan, sehingga bentuk matrik cut set dari fault tree diagram untuk kejadian bentuk kejadian Tidak Rata adalah sebagai berikut a b c d e Gambar 4.31 Matrik Cut Set dan Minimal Cut Set untuk Tidak Rata. Kejadian Bentuk Tidak Rata diturunkan break down melalui gerbang AND yang disimbolkan dengan huruf a menjadi kejadian penyebab kecacatan yaitu proses final sanding b, kejadian ini dikarenakan setting mesin kurang tepat c, operator kurang terampil d, dan mutu bahan kurang bagus e digambarkan dengan gerbang OR, sehingga dalam matrik cut set digambarkan secara vertikal karena ketiga penyebab terjadi tidak secara bersamaan melainkan salah satu penyebab terjadi terlebih dahulu. Dimana kejadian setting mesin kurang tepat c dikarenakan pengaturan speed kurang tepat motor pengerak brush terlalu cepat dan motor penggerak sanding mastes troble digambarkan dengan gerbang OR, sehingga dalam matrik cut set digambarkan secara vertikal karena kedua penyebab tidak terjadi secara bersamaan. Pada penyebab kecacatan pada operator kurang terampil d digambarkan dengan gerbang AND sehingga dalam matrik cut set digambarkan secara horizontal karena permukaan tergores terjadi secara bersamaan. 1 2 3 d e 1 2 3 4 5 1 2 3 4 e Sedangkan pada penyebab kecacatan pada mutu bahan kurang bagus e digambarkan dengan gerbang AND sehingga dalam matrik cut set digambarkan secara vertikal karena penyebab operator kurang teliti secara bersamaan. Hasil dari minimal cut set digambar kembali dalam fault tree diagram yang disebut equivalent fault tree agar dapat diketahui secara jelas hasil evaluasi dari fault tree diagram sebelumnya. Dalam equivalent fault tree ini akar penyebab 1, 2, 3, 4 dan 5 membentuk gerbang OR. Hasilnya dapat dilihat pada gambar 4.32 berikut : Gambar 4.32 Equivalent Fault Tree Tidak Rata. Setelah melakukan evaluasi terhadap hasil minimal cut set maka dapat dianalisa bahwa pembentuk terjadinya Tidak Rata adalah terdiri dari 1 penyebab primer dan 5 penyebab dasar akar penyebab. Yang mana penyebab dasar 1 sampai 5 membentuk kejadian primer, dimana keempatnya membentuk terjadinya Tidak Rata terjadi secara tidak bersamaan.

3. Perhitungan Probabilitas

Kecacatan a. Perhitungan Sebelum Dilakukan Evaluasi Perhitungan probabilitas kecacatan ini dilakukan berdasarkan fault tree diagram pada saat sebelum dilakukan evaluasi dengan cut set. Sehingga perhitungannya dimulai dari bawah yaitu probabilitas dari akar-akar penyebab terjadinya suatu kejadian. Menghitung probabilitas kejadian Tidak Rata dimulai dari akar penyebab yang paling bawah kemudian ke atas. Perhitungan probabilitas P1 sd P5 ditentukan berdsarkan hasil perhitungan pada tabel 4.9 Gambar 4.33 Probabilitas Tidak Rata Diketahui : = 0,0053 = 0,0055 = 0,0136 1 P 3 P 5 P = 0,0046 = 0,0054 2 P 4 P     3 2 1 P P P P Ao 0,0154   5 2 P P A 0,0136   4 1 P P A 0,0054 2 1 2 1 A A A A A A A xP xP P P P P P     0136 , 0054 , 0154 , 0136 , 0054 , 0154 , x x     = 0,0343 A F P P  = 0,0343 Dari perhitungan diatas didapatkan probabilitas kejadian Tidak Rata sebesar 0,0343 atau 3,43

b. Perhitungan Setelah Dilakukan Evaluasi