Keterangan : Presentasi Cacat =
100 x
t lJenisCaca
JumlahTota JenisCacat
JumlahTiap
Contoh : Presentasi Cacat Berlubang =
52 ,
29 100
315 93
x
Contoh : Presentasi Cacat Kumulatif Miring = 29,52 + 25,71 = 55,23
Berdasarkan hasil perhitungan persen dan persen kumulatif pada tabel 4.2 dapat digambarkan diagram pareto seperti gambar 4.3
Diagram Pareto
93 81
52 50
39 29.52
55.23 71.73
87.6 100
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Berlubang Miring
Gupil Tidak Rata
Rapuh
J u
m lah
K e
ca cata
n
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
P e
rs e
n ta
si Ku
m u
la ti
f
Gambar 4.3 Diagram Pareto
4.1.3. Identifikasi Peritiwa Puncak Top Event Kecacatan
Berdasarkan data kecacatan produk dari bagian Pengawas Produksi dapat ditemukan peristiwa – peristiwa puncak kecacatan atau yang biasa disebut dengan
top event.peristiwa tersebut adalah Miring, Gupil, Rapuh, Berlubang dan Tidak
Rata.
A. Identifikasi Penyebab Top Event
Penyebab terjadinya top event dapat diidentifikasi melalui sebab primer dan sebab sekunder yang terdiri Miring dapat dilihat pada tabel 4.3 dan gambar 4.4,
untuk top event Gupil pada tabel 4.4 dan gambar 4.5, untuk top event Rapuh, pada tabel 4.5 dan gambar 4.6, untuk top event Berlubang pada tabel 4.6 dan gambar
4.7, dan untuk top event Tidak Rata pada tabel 4.7 dan gambar 4.8 sebagai berikut:
Tabel 4.3 Miring
Cacat Produk Top Event
Sebab Primer Sebab Sekunder
1 1.1
1.2 Proses produksi baru berjalan
Operator kurang terampil Setting mesin kurang tepat
Miring 1
Kemampuan mesin Potong
kurang maksimal
2 2.1
2.2 Mesin potong trouble
Pusheer pendorong siku kurang maju Peer Stoper penahan siku kurang meneken
Penggambaran sebab-sebab terjadinya Miring dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut ini
Gambar 4.4 Diagram Sebab-Akibat Miring
Tabel 4.4 Gupil
Cacat Produk Top Event
Sebab Primer Sebab Sekunder
1 1.1
1.2 1.3
Mesin trouble Dove Taile Miring
Posisi cutter Kurang Presisi Cutter Tumpul
2 2.1
Mutu bahan kurang bagus Sambungan ekor burung berlubang
Gupil 1
Proses Penyambungan
Kurang Presisi 3
3.1 Setting mesin terlalu cepat
Operator kurang teliti
Penggambaran sebab-sebab terjadinya Gupil dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut ini
Gambar 4.5 Diagram Sebab-Akibat Gupil
Tabel 4.5 Rapuh
Cacat Produk Top Event
Sebab Primer Sebab Sekunder
1 1.1
1.2 Proses produksi baru berjalan
Operator kurang teliti Operator kurang tanggap pada pengaturan
speed mesin
Rapuh 1
Proses Leg n Turning
2 2.1
Mutu bahan kurang bagus Bahan baku patah
Penggambaran sebab-sebab terjadinya Rapuh dapat dilihat pada gambar 4.6 berikut ini
Gambar 4.6 Diagram Sebab-Akibat Rapuh
Tabel 4.7 Berlubang
Cacat Produk Top Event
Sebab Primer Sebab Sekunder
1 1.1
1.2 Proses produksi baru berjalan
Operator kurang teliti Operator kurang terampil
2 2.1
2.2 Setting mesin kurang tepat
Salah pengeboran Pengaturan tepat kurang tepat
Berlubang 1
Proses Assembling
3 3.1
Mutu bahan kurang bagus Permukaan tergores
Penggambaran sebab-sebab terjadinya Berlubang dapat dilihat pada gambar 4.7 berikut ini.
BERLUBANG Manusia
Mesin
Setting Mesin Kurang Tepat
Salah Pengeboran Operator
kurang Teliti Proses produksi
baru berjalan
Pengaturan Tempat Kurang Tepat
Material
Operator kurang terampil
Mutu bahan kurang bagus
Permukaan tergores
Gambar 4.7 Diagram Sebab-Akibat Berlubang
Tabel 4.7 Tidak Rata
Cacat Produk Top Event
Sebab Primer Sebab Sekunder
1 1.1
1.2 Setting mesin kurang tepat
Operator kurang teliti Operator kurang terampil
2 2.1
2.2 Motor sanding mastes troble
Motor Pengerak Brush terlalu cepat Pengaturan speed kurang tepat
Tidak Rata 1
Proses Final Sanding
3 3.1
Mutu bahan kurang bagus Permukaan tergores
Penggambaran sebab-sebab terjadinya Tidak Rata dapat dilihat pada gambar 4.8 berikut ini.
Gambar 4.8 Diagram Sebab-Akibat Tidak Rata
4.1.4 Identifikasi Akar Penyebab Basic Event Tripel Drasser Bali Per Proses Produksi