127 komunikasikan adalah isi ajaran ataupun materi yang sudah tertuang dalam
kutikulum yang telah dibuat sebelumnya.Sumber pesannya bisa pengajar, atau orang lain yang memiliki pengetahuan yang dibutuhkan sesuai dengan materi
yang ada di kurikulum, salurannya dinamakan dengan media bisa berupa alatbarang yang digunakan sebagai perantara antara sumber pesan dan
penerima pesan sedang penerima pesan adalah siswa. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil
melakukan sesuatu learning by doing. Oleh karena itu, guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan
belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat guna. Pengalaman belajar siswa akan lebih efektif,jika gur mrnggunakan media yang
sesuai dengan kebutuhan pembelajaran tematik. Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk keutuhan dan kebulatan
pengetahuan, manakala guru menggunakan media yang tepat guna.
B. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Banyak cara diungkapkan untuk mengindentifikasi media serta meng- klasifikasikan karakterisktik fisik, sifat, kompleksitas, ataupun klasifikasi me-nurut
kontrol pada pemakai. Namun demikian, secara umum media berciri-kan tiga unsur pokok, yaitu: suara, visual, dan gerak. Menurut Rudy Brets, ada 7 tujuh
klasifikasi media, yaitu: 1. Media audio visual gerak, seperti: film suara, pita video, film televisi.
2. Media audio visual diam, seperti: film rangkai suara, dsb. 3. Audio semi gerak seperti: tulisan jauh bersuara.
4. Media visual bergerak, seperti: film bisu. 5. Media visual diam, seperti: halaman cetak, foto, microphone, slide bisu.
6. Media audio, seperti: radio, telepon, pita audio. 7. Media cetak, seperti: buku, modul, bahan ajar mandiri.
Secara sederhana kehadiran media dalam suatu kegiatan pembelajaran memiliki nilai-nilai praktis sebagai berikut:
128 1. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang
dimiliki para siswa. 2. Media yang disajikan dapat melampaui batasan ruang kelas.
3. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya.
4. Media yang disajikan dapat menghasilkan keseragaman pengamatan siswa. 5. Secara potensial, media yang disajikan secara tepat dapat menanamkan
konsep dasar yang kongkrit, benar, dan berpijak pada realitas. 6. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru.
7. Media mampu membangkitkan motivasi dan merangsang peserta didik untuk belajar.
8. Media mampu memberikan belajar secara integral dan menyeluruh dari yang kongkrit ke yang abstrak, dari seserhana ke rumit.
Dari semua itu, kemudian dikembangkan media dalam suatu konsepsi teknologi pembelajaran yang memiliki ciri: aberorientasi pada sasaran, bmenerapkan
konsep pendekatan sistem, dancmemanfaatkan sumber bela-jar yang bervariasi. Sehingga aplikasi media dan teknologi pendidikan, bisa
merealisasikan suatu konsep “teaching less learning more”. Artinya secara
aktifitas fisik bisa saja aktifitas kegiatan guru di kelas dikurangi, karena ada sebagian tugas guru yang didelegasikan pada media, namun tetap mengusung
tercapainya produktifitas belajar siswa. Dalam kegiatan belajar mengajar dikenal berbagai jenis media pendidikan.
Beranekaragamnya jenis media pendidikan itu ditentukan pula oleh beraneka- ragamnya tujuan pengajaran yang akan dicapai, adanya perbedaan ketersediaan
bahan untuk pengadaan pada berbagai sekolah. Berikut ini dikemukakan pengelompokan media pendidikan menurut karak-
teristiknya. 1. Media Asli dan Media Tiruan misal: foto sawahkebun taman Globe miniatur
kenampakan alam 2. Media Grafis yaitu bahan pelajaran yang menyajikan ringkasan informasi dan
pesan dalam bentuk lukisan, sketsa, kata-kata, simbol gambar tiruan yang