135 Pilihan tulisan jatuh kepada tulisan B. Suparlan dari PPPPTK PKn dan
IPS judul Character Building Sebagai Modal Menghadapi Tantangan Global. Tulisan ini diperoleh dari buletin Mipsos PPPPTK PKn dan IPS terbitan Juni
2010. Alasan pemilihan tulisan ini adalah topik yang disajikan bersifat aktual dan saat ini sedang mendapat perhatian dari kalangan pendidikan,. Tulisan
dalam artikel ini dapat memberi kesempatan kepada kita untuk berdiskusi tentang pembangunan karakter, dan mengaitkan materi diskusi dengan isi
artikel ini.
Manfaat yang dapat diperoleh dengan melakukan kajian kritis pada artikel ini adalah 1 bagi peserta kegiatan BERMUTU yang belum memiliki
topik PTK, hasil kajian kritis ini dapat membentangkan jalan menuju identifikasi masalah, 2 bagi mereka yang sedang menulis, hasil kajian kritis ini dapat
menjadi sumber pengembangan gagasan dalam pengembangan kajian pustaka, dan 3 bagi mereka yang telah melaksanakan penelitian dan sedang
dalam proses mengembangkan laporan, kajian kritis ini dapat menjadi bahan perbandingan temuannya.
B. KAJIAN KRITIS 1. Pengembangan gagasan
Tulisan dalam artikel ini dibagi ke dalam dua bagian, yaitu kondisi bangsa era global, dan caracter building. Tulisan disajikan dalam sembilan
halaman dengan spasi satu tipe huruf font 12 times new roman. Penulis artikel mengembangkan tulisan ini dengan sejumlah tipe
pengembangan gagasan, Setidaknya ada empat model pengembangan gagasan yang digunakan oleh penulis. Pola pengembangan yang
digunakannya adalah definisi, ilustrasi,perbandingan, perincian,dan analisis. Pola definisi di temukan pada paragraf ketujuh dan keduabelas, yakni difinisi
tentang rasa kebangsaan dan Character building. Pola ilustrasi ditemukan pada paragraf ketiga, yakni ilustrasi tentang negara yang melakukan dorongan
136 semangat dalam karakter bangsanya. Dalam hal ini dicontohkan antara lain di
Jepang, Korea Selatan, Inggris, dan sebentar lagi di Vietnam dan kesembilan. Pola analisis ditemukan pada paragraf 2,3,5,6,10,13, yakni salah satu akibat
dari semua krisis yang terjadi, yang tentu akan melahirkan ancaman dis- integrasi bangsa.
Selanjutnya disampaikan apabila krisis politik dan krisis ekonomi sudah sampai pada krisis kepercayaan diri, maka eksistensi Indonesia sebagai
bangsa nation sedang dipertaruhkan. Keterpurukan kita sebagai bangsa saat ini bukan semata-mata disebabkan oleh faktor eksternal dari pengaruh
ekonomi global, politik, dan hukum, tetapi yang tak kalah besar pengaruhnya adalah faktor internal. Faktor manusia Indonesia itu sendiri.
Rusaknya karakter bangsa ini salah satu sebab yang menimbulkannya adalah krisis, akan tetapi akar permasalahan dari hal ini ada pada diri manusia
sendiri. Sejumlah kasus dimana pembangunan suatu bangsa mengalami
kegagalan, terjadinya perang saudara berkepanjangan, kemiskinan, dan sejumlah masalah domestik lainnya adalah beberapa contoh dampak dari
kegagalan pembangunan karakter warga bangsanya. Kegagalan suatu bangsa dalam membangun karakter warga bangsanya bahkan dapat berujung pada
runtuhnya eksistensi bangsa itu. Pola ilustrasi ditemukan pada paragraf kedelapan belas. Paragraf yang variatif yang digunakan Soewandi dalam
tulisan ini membuat tulisan ini menjadi menarik.
2. Fokus Pembahasan
Bagian awal tulisan ini tentang kondisi karakter bangsa dewasa ini.Bangsa Indonesia seperti halnya dengan bangsa-bangsa lain di dunia saat ini dihadapkan
pada berbagai tantangan pembangunan global yang semakin lama tidaklah semakin ringan. Di sisi lain, globalisasi juga membuktikan bahwa bangsa yang
kuat dan tangguh akan sanggup untuk mengubah berbagai tantangan itu menjadi peluang yang menguntungkan.
Bangsa Indonesia sejatinya adalah bangsa yang memiliki karakter positif yang kuat.Salah satu dari karakter itu adalah semangat kejuangan untuk menjadi