mengatakan bahwa bahasa yang digunakan dalam penulisan teks fabel cenderung sederhana dan gaya berbahasanya bersifat mendidik. Adanya dialog dan
personifikasi akan mempermudah pembaca memahami dan mengambil nilai dalam teks fabel.
Nurgiyantoro 2005: 190 menyatakan cerita binatang seolah-olah tidak berbeda halnya dengan cerita yang lain, artinya cerita dengan tokoh manusia juga
menampilkan binatang sebagai tokoh lainnya. Cerita fabel berkaitan dengan dunia binatang dan tidak secara langsung menunjuk manusia, dan karenanya bersifat
imperasional. Selain itu, pesan moral atau kritik yang ingin disampaikan menjadi lebih bersifat tidak langsung Nurgiyantoro, 2005: 191.
Dari paparan beberapa ahli di atas, terlihat bahwa pengertian teks fabel yang dipaparkan tidak terlalu berbeda. Teks fabel dapat disimpulkan sebagai sebuah
cerita atau dongeng yang menggunakan binatang sebagai tokoh di dalamnya. tokoh binatang dalam teks fabel inilah yang akan menyampaikan pesan moral
kepada pembaca. Nama tokoh dan kalimat dalam teks fabel yang pendek dan sederhana pun akan mempermudah pesan dalam teks fabel dipahami oleh
pembaca.
2. Tujuan Teks Fabel
Dipodjojo via Sastriyani, 1998: 39 mengatakan bahwa fabel dapat digunakan sebagai alat untuk menyindir masalah-masalah yang terjadi di
masyarakat. Pesan, sindiran, atau kritik disampaikan kepada pembaca melalui tokoh binatang dalam cerita. Fabel disukai oleh masyarakat karena menyampaikan
pesan secara tidak langsung kepada pembaca.
Teks fabel memiliki beberapa tujuan. Wong 2002: 26 berpendapat bahwa tujuan fabel ada 4, yaitu to instruct, to teach humans a lesson about recognizing
and overcoming their foibles, to critique authority figures in humorous and anonymous ways, dan to poke fun. Maksudnya, fabel dapat berfungsi untuk
memerintahkan sesuatu, mengajarkan kepada pembaca sebuah nilai tentang penghargaan dan mengatasi kelemahan pembaca, mengkritik seseorang yang
memiliki wewenang dengan cara humor dan tanpa merujuk kepada identitas orang yang dikritik, dan hanya sebagai sebuah hiburan.
Kedua paparan di atas memperlihatkan bahwa tujuan utama teks fabel adalah untuk menyampaikan pesan dan kritik atas masalah yang terjadi di masyarakat.
Teks fabel juga bertujuan untuk memerintahkan dan mengajarkan sesuatu yang baik kepada pembaca.
3. Struktur Teks Fabel
Setiap teks pasti memiliki struktur yang menyusunnya sehingga mudah dibaca dan dipahami maksudnya. Teks fabel pun memiliki struktur yang khas.
Wong 2002: 28 juga memaparkan kerangka dasar teks fabel sebagai berikut. a. Orientation pengenalan cerita
Dalam bagian ini terdapat penjelasan singkat. Latar tempat dan waktu dalam fabel tidak jelas dan tidak terlalu penting sehingga biasanya tidak dicantumkan.
Tindak tanduk dan perwatakan tokoh dalam fabel yang menjadi latar belakang cerita.