C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah teks fabel yang dibuat oleh siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Yogyakarta dan objek penelitian ini adalah kesalahan pada
tataran sintaksis dan ortografi dalam teks fabel siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Yogyakarta. Subjek dalam penelitian ini berasal dari siswa kelas VIII A-E yang
masing-masing kelas terdiri atas 32 siswa sehingga berjumlah 160 siswa. Akan tetapi, ada 20 siswa yang tidak mengumpulkan teks fabel.
Subjek penelitian ini dipilih karena Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di lima kelas tersebut diampu oleh guru yang sama sehingga metode pengajarannya pun
tidak jauh berbeda. Teks fabel siswa tersebut akan dianalisis berdasarkan Kisi- Kisi Penilaian pada Tabel 1: Data Kesalahan Kebahasaan pada Tataran Sintaksis
dan Ortografi dalam Teks Fabel Siswa.
D. Desain Penelitian
Penelitian ini mendeskripsikan kesalahan-kesalahan kebahasaan dalam teks fabel yang dibuat oleh siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Yogyakarta. Kesalahan
kebahasaan tersebut adalah kesalahan pada tataran sintaksis dan ortografi atau ejaan.
1. Alat Penyedia Data
Alat yang digunakan untuk menyediakan data dalam penelitian ini adalah teks fabel yang dibuat oleh siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Yogyakarta.
2. Validitas a. Validitas Isi
Validitas isi berkaitan dengan kesanggupan sebuah tes mengukur isi yang harus diukur. Artinya, alat ukur tersebut mampu mengungkap isi suatu konsep
atau variabel yang akan diukur. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus yang sejajar dengan materi yang diajarkan di
sekolah atau yang ada dalam kurikulum. Hal ini dapat dilakukan dengan menyusun tes yang bersumber dari kurikulum bidang studi yang akan diukur.
Untuk mencapai validitas isi, tes dibuat berdasarkan kurikulum dan materi pelajaran teks fabel sesuai Kurikulum 2013.
b. Validitas Konstruk
Validitas konstruk berkaitan dengan kesanggupan sebuah tes mengukur pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang diukurnya. Dengan
kata lain, dalam penelitian ini dikatakan telah memiliki validitas konstruk apabila kisi-kisi tes kemampuan menulis teks fabel telah benar-benar mengukur
kemampuan siswa menulis teks fabel. Validitas konstruk dalam penelitian ini dicapai dengan cara mengomunikasikannya dengan dosen pembimbing dan guru
bahasa Indonesia sebagai orang yang ahli.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah human instrument manusia dan pedoman wawancara. Human instrument yaitu peneliti sendiri dengan intuisi,
pengetahuan, dan kemampuan penelitian untuk menemukan kesalahan-kesalahan kebahasaan dalam teks fabel yang dibuat oleh siswa Kelas VIII SMP Negeri 8
Yogyakarta. Peneliti melakukan proses analisis terhadap timbulnya kesalahan kebahasaan pada tataran sintaksis dan ortografi pada objek penelitian, yaitu teks
fabel yang dibuat oleh siswa. Indikator untuk mengetahui kesalahan-kesalahan kebahasaan dalam teks fabel
siswa dikembangkan berdasarkan kriteria penilaian keterampilan menulis sesuai dengan Kurikulum 2013. Siswa menulis teks fabel secara tertulis kemudian dicari,
dihitung, dikelompokkan, dan dianalisis kesalahan siswa pada tataran sintaksis dan ortografi.
Pedoman wawancara digunanakan sebagai studi pendahuluan dan memperkuat hasil penelitian dan pembahasan. Pedoman wawancara dibedakan
menjadi dua, yaitu pedoman wawancara untuk guru mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII di SMP Negeri 8 Yogyakarta dan pedoman wawancara
untuk siswa Kelas VIII. a. Pedoman Wawancara untuk Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Pedoman wawancara untuk guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia digunakan untuk memperkuat hasil penelitian dan pembahasan. Pedoman wawancara ini
disusun guna mengetahui proses pembelajaran dan penyebab kesalahan kebahasaaan pada tataran sintaksis dan ortografi dalam teks fabel siswa Kelas VIII
SMP Negeri 8 Yogyakarta. Berikut adalah pedoman wawancara untuk guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
Tabel 2: Pedoman Wawancara untuk Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia No
.
Pertanyaan
1. Menurut Bapak, apakah pembelajaran mengenai tata cara penulisan
kalimat dan ejaan penting? Apakah alasannya? 2.
Media apa yang Bapak gunakan dalam pembelajaran? 3.
Apakah Bapak mengajarkan materi yang berkaitan dengan penulisan kalimat ke siswa?
4. Bagaimana Bapak mengajarkan materi penulisan kalimat ke siswa?
5. Apakah Bapak mengajarkan materi penulisan ejaan, mulai dari penulisan
kata, huruf, dan tanda baca ke siswa? 6.
Bagaimana Bapak mengajarkan materi penulisan ejaan ke siswa? 7.
Bagaimana minat siswa Kelas VIII terhadap pembelajaran penulisan kalimat?
8. Bagaimana minat siswa Kelas VIII terhadap pembelajaran penulisan
ejaan? 9.
Kendala apa saja yang Bapak temui dalam proses pembelajaran? 10.
Apakah setelah siswa menulis, dilakukan evaluasi berkaitan kesalahan penulisan kalimat dan ejaan pada karya siswa?
11. Dari hasil pembacaan teks fabel yang peneliti lakukan, ternyata masih ada
banyak kesalahan yang dilakukan siswa dan berkaitan dengan penulisan tanda baca, huruf, kata, dan kalimat langsung. Bagaimana tanggapan
Bapak? 12.
Apakah ada kegiatan koreksi yang dilakukan oleh teman sebaya? b. Pedoman Wawancara untuk Siswa Kelas VIII
Pedoman wawancara untuk siswa Kelas VIII digunakan untuk melakukan verifikasi dan memperkuat hasil penelitian dan pembahasan. Pedoman wawancara
ini disusun guna mengetahui pendapat siswa Kelas VIII mengenai proses pembelajaran bahasa Indonesia dan penyebab kesalahan kebahasaaan pada tataran
sintaksis dan ortografi dalam teks fabel siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Yogyakarta. Berikut adalah pedoman wawancara untuk siswa Kelas VIII.