Langkah-Langkah Analisis Kesalahan Analisis Kesalahan 1. Pengertian Analisis Kesalahan
Predikat P, baik yang disertai Objek O, Pelengkap Pel., dan Keterangan Ket. atau tidak. Unsur inti klausa adalah S dan P, S kadang dihilangkan dalam
kalimat jawaban. S hilang dalam kalimat luas karena terjadi penggabungan klausa. Misalnya, sedang bermain-main sebagai jawaban pertanyaan Anak-anak itu
sedang apa?. Kalimat sedang bermain-main terdiri dari satu klausa, yaitu sedang bermain-main, yang hanya terdiri dari P. S-nya dihilangkan karena merupakan
jawaban dari suatu pertanyaan. Secara lengkap, klausa tersebut berbunyi anak- anak itu dengan bermain-main. Berikut adalah tipe-tipe klausa.
a. Tipe-tipe Klausa Suhardi 2008: 73 mengatakan bahwa klausa dapat diklasifikasikan atas
kriteria tertentu. Klasifikasi klausa antara lain didasarkan pada struktur internalnya, kelengkapan unsur intinya, ada tidaknya unsur negasi pada unsur
pengisi P, kategori unsur yang menduduki fungsi P, dan distribusi unsur-unsur pembentuknya.
Suhardi 2008: 74 menyatakan bahwa berdasarkan struktur internalnya, klausa dibagi menjadi dua, yaitu klausa runtut S-P dan klausa inversi P-S.
Misalnya, perempuan itu sangat cantik S-P dan sangat cantik perempuan itu P- S. Selanjutnya, berdasarkan kelengkapan unsur intinya, klausa dibagi menjadi
dua, yaitu klausa lengkap dan klausa tidak lengkap. Misalnya, Nina akan bersepeda S-P termasuk klausa lengkap sedangkan 100 semut P yaitu sebagai
jawaban berapa jumlah semut yang mengikuti lomba lari? merupakan klausa tidak lengkap.
Suhardi 2008: 75 menambahkan bahwa berdasarkan ada tidaknya unsur negasi pada P Predikat dikelompokkan menjadi dua, yaitu klausa positif dan
klausa negatif. Klausa positif adalah klausa yang tidak memiliki kata negasi atau pengingkaran P sedangkan klausa negatif adalah klausa yang mengandung kata
negasi atau pengingkaran pada P. Kata negasi yang sering digunakan adalah tidak, tak, tiada, bukan, non, dan jangan. Misalnya, orang itu bukan teman saya klausa
negatif; orang itu teman saya klausa positif. Berdasarkan distribusinya, klausa dibagi menjadi dua, yaitu klausa bebas dan
klausa terikat. Klausa bebas adalah klausa yang mampu berdiri sendiri sebagai kalimat sempuna, misalnya dia telah bekerja, neneknya sangat sedih. Klausa
terikat adalah klausa yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat sempurna, biasanya bergantung atau merupakan bagian yang terikat dari konstruksi yang
lebih besar. Misalnya, jika datang terlambat, ….; meskipun belum dewasa, … Suhardi, 2008: 76.
Suhardi 2008: 77 menyatakan bahwa tipe klausa berdasarkan kategori unsur pengisi P dibagi menjadi dua, yaitu klausa kerja verbal dan klausa nonkerja
nonverbal. Klausa kerja adalah klausa yang unsur pengisi fungsi P-nya berkategori kerja verbal, sedangkan klausa nonkerja adalah klausa yang unsur
pengisi fungsi P-nya berkategori selain kerja nonverbal. Unsur pengisi fungsi P yang tidak berkategori kerja, antara lain benda nomina, sifat ajektiva, bilangan
numeralia, dan frasa depan preposisi. Misalnya, para semut mulai mencari makan saat pagi klausa kerja; pemimpin mereka adalah Nino klausa nonkerja.