9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Keterampilan Membaca Permulaan
1. Pengertian Keterampilan Membaca Permulaan
Keterampilan akan menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam kehiduapan sekolah seorang anak. Anak
dituntut untuk dapat memiliki berbagai keterampilan sehingga dapat digunakan untuk menyelesaikan masa belajar mereka di Sekolah Dasar dengan baik.
Menurut Soemarjadi 2001: 2 keterampilan sama artinya dengan kecekatan. Terampil atau cekatan merupakan kepandaian dalam melakukan
suatu pekerjaan dengan cepat dan tepat. Jika seseorang melakukan suatu pekerjaan secara tepat namun lambat dalam proses pengerjaannya, maka hal
tersebut tidak dapat dikatakan sebagai terampil. Demikian pila jika seseorang melakukan suatu pekerjaan secara cepat namun hasilnya salah, hal tersebut
juga tidak dapat dikatakan terampil. Seseorang yang terampil ketika melakukan suatu pekerjaan tidak akan merasa ragu-ragu dan tidak merasa adanya kesulitan
yang berarti dalam mengerjakan tugasnya. Keterampilan mengandung beberapa unsur kemampuan, yaitu: a
kemampuan olah pikir psikis, dan b kemampuan olah perbuatan fisik Subana, 2000: 36. Dalam suatu keterampilan dibutuhkan penalaran yang
tepat dan perbuatan yang efektif serta efisien. Kedua hal tersebut harus berjalan berdampingan agar tercipta keterampilan yang mumpuni.
10
Keterampilan adalah kemampuan dalam melakukan suatu kegiatan dengan cepat, tepat, dan cekatan serta bisa diartikan secara sederhana sebagai
kemampuan dalam mengubah sesuatu yang ada menjadi apa yang dikehendaki. Burns Haryadi dan Zamzani, 19961997: 32 mengungkapkan membaca
sebagai proses merupakan semua kegiatan dan teknik yang ditempuh oleh pembaca yang mengarah pada tujuan melalui tahap-tahap tertentu. Proses
tersebut berupa penyandian kembali dan penafsiran sandi. Sedangkan menurut Anderson Haryadi dan Zamzani, 1996: 32 mengungkapkan membaca adalah
kegiatan yang dimulai dari mengenali huruf, kata, ungkapan, frasa, kalimat, dan wacana, serta menghubungkannya dengan bunyi dan maknanya.
Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan
aktivitas visual dan berfikir Farida Rahim, 2011: 2. Sebagai proses visual, membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulis huruf ke dalam
kata-kata lisan. Sebagai suatu proses berpikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis, dan
pemahaman kreatif. Akhadiah 1992: 22 mengungkapkan membaca merupakan suatu
kesatuan kegiatan yang terpadu yang mencakup beberapa kegiatan seperti mengenali huruf dan kata-kata, menghubungkannya dengan bunyi serta
maknanya, serta menarik kesimpulan mengenai maksud bacaan Kemampuan
11
membaca merupakan kemampuan yang kompleks yang melibatkan banyak kemampuan yang dituntut untuk saling bekerjasama.
Henry Guntur Tarigan 2008: 7 mengungkapkan membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh
pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-katabahasa tulis. Membaca merupakan suatu proses yang menuntut supaya suatu kelompok
kata dapat terlihat dan makna yang terkandung dalam kelompok kata tersebut dapat diketahui dengan sendirinya. Jika kedua hal tersebut tidak terpenuhi
maka proses membaca tersebut tidak terlaksana dengan baik. Winihasih 2005: 123 juga mengungkapkan pesan yang berada dalam teks bacaan merupakan
sebuah interaksi timbal balik, interaksi aktif, dan interaksi dinamis antara pembaca dengan kalimat-kalimat, fakta dan informasi yang tertuang dalam
teks. Saleh Abbas 2006: 101 mengatakan membaca itu sebagai proses atau kegiatan yang menerapkan seperangkat keterampilan dalam mengolah hal-hal
yang dibaca untuk menangkap makna. Makna yang diperoleh dari membaca dapat berupa makna yang tersirat, tersurat dan tersorot.
Membaca juga disebut sebagai proses reseptif. Disebut reseptif karena melalui membaca, seseorang akan dapat memperoleh informasi, ilmu, dan
pengetahuan serta pengalaman-pengalaman baru. Semua yang diperoleh dari membaca tersebut tentu saja dapat membuat seseorang lebih luasa
wawasannya, lebih tajam pandangannya dan mampu mempertinggi daya pikirnya. Dengan demikian maka kegiatan membaca merupakan kegiatan yang
12
sangat diperlukan oleh siapa pun yang ingin maju dan meningkatkan diri Darmiyati dan Budiasih, 1996: 49.
Harris dan Sipay Winihasih, 2005: 8, membaca sebagai suatu kegiatan yang memberikan respon makna secara tepat terhadap lambang verbal yang
tercetak atau tertulis. Menurut Haryadi dan Zamzani 19961997: 33 mengungkapkan kegiatan membaca terkait dengan: a pengenalan huruf atau
aksara, b bunyi dari huruf atau rangkaian huruf, c makna dan maksud, dan d pemahaman terhadap makna atau maksud berdasarkan konteks wacana.
Sementara menurut Akhadiah 1992: 24, disimpulkan kegiatan membaca: a merupakan suatu proses yang kompleksbanyak, b melibatkan kegiatan fisik
dan mental, c memanfaatkan pengetahuan yang telah ada untuk menafsirkan makna, d membentuk makna baru dalam sistem pengetahuanpengalaman
yang telah dimiliki, dan e dipengaruhi oleh banyak faktor. Membaca permulaan adalah tahap awal anak belajar membaca dengan
fokus pada pengenalan simbol-simbol huruf dan aspek-aspek yang mendukung pada kegiatan membaca lanjut Sri Mulyati, 2010: 18. Kemampuan membaca
permulaan lebih diorientasikan pada kemampuan membaca tingkat dasar, yakni kemampuan melek huruf. Maksudnya, anak dapat mengubah dan melafalkan
lambang-lambang tertulis menjadi bunyi-bunyi bermakna. Pada tahap ini sangat dimungkinkan anak dapat melafalkan lambang-lambang huruf yang
dibacanya tanpa diikuti oleh pemahaman terhadap lambang-lambang bunyi tersebut Yeti Mulyati, 2010: 5.
13
Masri Sareb Putra 2008 : 4 mengungkapkan bahwa membaca permulaan menekankan pengkondisian anak untuk masuk dan mengenal
bacaan sehingga belum sampai pada pemahaman yang mendalam pada materi bacaan. Tanda-tanda anak yang mempunyai kesiapan membaca menurut
Nurbiana Dhieni 2005: 9.3 yaitu dapat memahami bahasa lisan, dapat mengucapkan kata dengan jelas, dapat mengingat kata-kata, dapat
mengucapkan bunyi huruf, sudah menunjukkan minat baca, dan dapat membedakan suara atau bunyi dan objek dengan baik.
Membaca permulaan yaitu kegiatan yang ditandai dengan penguasaan kode alfabetik, dimana anak hanya sebatas membaca huruf per huruf atau
membaca secara teknis Ayriza, 1995: 20. Mar’at 2005: 80 berpendapat membaca permulaan secara teknis mengandung pengertian bahwa dalam tahap
ini anak belajar mengenal fonem dan menggabungkan fonem menjadi suku kata atau kata.
Membaca permulaan adalah pengajaran membaca awal yang diberikan kepada siswa kelas I dengan tujuan agar siswa terampil membaca dan serta
mengembangkan pengetahuan bahasa dan keteramplan berbahasa guna menghadapi kelas berikutnya Depdikbud, 1996: 6. Hal senada juga
diungkapkan oleh Ritawati 1996: 43 membaca permulaan merupakan membaca awal yang diberikan pada anak kelas I dan II sebagai dasar
mempelajari pelajaran selanjutnya. Dalwadi 2002: 13 mengatakan tahap awal dalam belajar membaca yang difokuskan kepada mengenal simbol-simbol atau
14
tanda-tanda yang berkaitan dengan huruf-huruf, sehingga menjadi pondasi agar anak dapat melanjutkan ke tahap membaca lanjut.
Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat disimpulkan membaca permulaan adalah kegiatan membaca yang dilaksanakan di kelas I dimulai
dengan membaca huruf, kata, dan kalimat sederhana yang menitik beratkan pada aspek ketepatan, menyuarakan tulisan, lafal, dan intonasi wajar dan
sebagai dasar mempelajari pelajaran selanjutnya. Penelitian ini sesuai dengan pengertian tentang membaca permulaan yaitu membaca permulaan merupakan
keterampilan membaca awal agar siswa dapat melafalkan lambang-lambang tertulis menjadi bunyi-bunyi bermakna untuk selanjutnya siswa dapat membaca
lanjut.
2. Tujuan Membaca Permulaan