14
tanda-tanda yang berkaitan dengan huruf-huruf, sehingga menjadi pondasi agar anak dapat melanjutkan ke tahap membaca lanjut.
Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat disimpulkan membaca permulaan adalah kegiatan membaca yang dilaksanakan di kelas I dimulai
dengan membaca huruf, kata, dan kalimat sederhana yang menitik beratkan pada aspek ketepatan, menyuarakan tulisan, lafal, dan intonasi wajar dan
sebagai dasar mempelajari pelajaran selanjutnya. Penelitian ini sesuai dengan pengertian tentang membaca permulaan yaitu membaca permulaan merupakan
keterampilan membaca awal agar siswa dapat melafalkan lambang-lambang tertulis menjadi bunyi-bunyi bermakna untuk selanjutnya siswa dapat membaca
lanjut.
2. Tujuan Membaca Permulaan
Membaca hendaknya mempunyai tujuan, karena seseorang yang membaca cenderung lebih memahami dibandingkan dengan orang yang tidak
mempunyai. Dalam kegiatan membaca di kelas, guru seharusnya menyusun tujuan membaca dengan menyediakan tujuan yang khusus yang sesuai atau
dengan membantu mereka menyusun tujuan membaca siswa itu sendiri. Menurut Farida Rahim 2011: 11 tujuan membaca mencakup :
a kesenangan,
b menyempurnakan membaca nyaring,
c menggunakan strategi tertentu,
d memperbaharui pengetahuannya tentang suatu topik,
e mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya,
f memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis,
g mengkonfirmasikan atau menolak prediksi,
15
h menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang
diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari tentang struktur teks,
i menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik.
Sedangkan menurut Akhadiah 1992: 25, tujuan membaca memang sangat beragam, bergantung pada situasi dan kondisi pembaca. Secara umum
tujuan ini dapat dibedakan sebagai berikut : a
mendapatkan informasi yaitu informasi tentang fakta dan kejadian sehari-hari,
b membaca untuk meningkatkan citra dirinya,
c melepaskan diri dari kenyataan,
d untuk berrekreasi, mendapatkan kesenangan atau hiburan,
e membaca hanya karena iseng, dan
f mencari nilai-nilai keindahan atau pengalaman estetis dan nilai-nilai
kehidupan lainnya. Menurut Herusantoso Saleh Abbas, 2006: 103, tujuan membaca
permulaan diantaranya adalah sebagai berikut. a.
Pembinaan dasar – dasar mekanisme membaca. b.
Mampu memahami dan menyatakan kalimat sederhana yang diucapkan dengan intonasi yang wajar.
c. Membaca kalimat sederhana dengan lancar dan tepat.
Akhadiah 1992: 31 mengungkapkan tujuan membaca permulaan ialah agar siswa memiliki kemampuan memahami dan menyuarakan tulisan dengan
intonasi yang wajar, sebagai dasar untuk dapat membaca lanjut. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar
Isi Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dalam mata pelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas I memuat KD: 1 membaca nyaring suku kata dan
kata dengan lafal dan intonasi yang tepat; 2 membaca nyaring kalimat
16
sederhana dengan lafal yang tepat. Berdasarkan KD itu maka tujuan membaca permulaan SD kelas I adalah agar siswa mampu membaca nyaring suku kata,
kata dan kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat.
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran Membaca Permulaan