28
sudah dapat menggabungkan dua referensi pemikiran. Sudah mengerti probabilitas dengan unsur kombinasi dan permutasinya.
Berdasarkan uraian tahap perkembangan kognitif di atas, anak usia Sekolah Dasar berada pada tahap operasioanl konkret. Ini berarti proses
pembelajaran membaca
sangat memerlukan
media yang
mampu memvisualisasikan hal-hal yang abstrak dan tentunya dapat menarik perhatian
siswa.
F. Pemanfaatan Media Kartu Kata Bergambar Dalam Pembelajaran
Membaca Permulaan
Anak usia Sekolah Dasar seperti yang diungkapkan oleh Jean Paiget berada pada tahap perkembangan kognitif operasional konkret. Maka pada saat
pembelajaran membaca permulaan lebih baik menggunakan media yang dapat membuat siswa aktif dalam pembelajaran, mempermudah siswa memahami
kata dan meningkatkan motivasi serta keterampilan membaca permulaan pada anak.
Pembelajaran membaca lebih baik dirancang dengan menggunakan metode permainan menyenangkan yang dapat menarik perhatian siswa. Seperti
yang diungkapkan oleh Nurbiana Dhieni, dkk 2005: 9.19, permainan kartu kata bergambar dapat memberikan suatu situasi belajar yang santai dan
informal, bebas dari tegangan dan kecemasan, anak-anak dapat terlibat aktif dengan melihat kata berkali-kali, namun tidak dalam cara yang membosankan
dan berulang-ulang.
29
Penggunaan media kartu kata bergambar dalam proses pembelajaran dipilih karena memiliki kelebihan seperti yang diungkapkan oleh Arief S.
Sadiman, dkk 2006: 29 kelebihan media kartu kata bergambar yakni bersifat konkret, lebih realistis menunjukkan pokok masalah. Media kartu kata
bergambar juga terhitung mudah untuk diperoleh, harganya terbilang relatif murah, efektif, serta mampu meningkatkan motivasi belajar anak.
Melalui penggunaan media kartu kata bergambar, anak akan semakin aktif dalam pembelajaran, dan lebih mudah dalam mengenal gambar, huruf dan kata,
yakni dengan memperlihatkan kartu pada anak, mengingat kata dan gambar, menyebutkan kata lain yang sesuai dengan awalan huruf dari kartu yang
diperoleh serta melakukan permainan membalik kartu, sehingga penerapan media ini merupakan cara yang efektif dalam meningkatkan keterampilan anak
dalam membaca permulaan.
G. Penelitian Yang Relevan
1. Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Dengan Menggunakan
Media Kartu Kata Pada Siswa Kelas 1 SD Negeri Pandeyan, Jatinom, Klaten oleh Budi Istanto, program studi PGSD, FIP, Universitas Negeri
Yogyakarta. Penggunaan media kartu kata dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan pada siswa kelas 1 SD Negeri Pandeya,
Jatinom, Klaten. Peningkatan keterampilan membaca permulaan pada siklus I sebesar 6,16, yang kondisi awal 62,74 meningkat menjadi 69,9, dan
30
peningkatan keterampilan membaca permulaan pada siklus II sebesar 13,96, yang kondisi awal 62,74 meningkat menjadi 76,7.
2. Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Dengan Menggunakan
Media Gambar Pada Siswa Kelas 1 SD Negeri Pepen oleh Dian Noura Angela, program studi PGSD, FIP, Universitas Negeri Yogyakarta.
Penggunaan media gambar dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan pada siswa kelas 1 SD Negeri Pepen. Peningkatan keterampilan
membaca permulaan pada siklus I sebesar 6,5, yang kondisi awal 62,75 meningkat menjadi 69,25, dan peningkatan keterampilan membaca
permulaan pada siklus II sebesar 14,25, yang kondisi awal 62,75 meningkat menjadi 77.
H. Kerangka Pikir