34
3 mengamati secara individual dan bersama-sama, dan 4 melakukan refleksi bersama-sama. Kemudian, bersama-sama merumuskan kembali rencana
berdasarkan informasi yang lebih lengkap dan lebih kritis. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca
permulaan melalui media kartu kata bergambar.
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 1A SD N Baleharjo, Wonosari, Gunungkidul yang berjumlah 22 siswa, terdiri atas 13 anak laki-laki
dan 9 anak perempuan.
C. Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada kelas IA semester 2, tahun ajaran 20152016 di SD Negeri Baleharjo, Wonosari, Gunungkidul. Kelas I
menghadap ke utara dan berada diantara mushola dan kelas IB. Luas ruang kelas IA sekitar 8 x 8 meter. Tempat duduk siswa berjumlah 12 buah, dan
menghadap ke timur. Di dekat meja guru terdapat lemari yang berisi buku- buku siswa. Meja guru berada di depan bangku siswa, dan disebelahnya
terdapat satu buah papan tulisyang digunakan untuk mengajar. Di dinding kelas bagian belakang terdapat tempelan hasil karya siswa.
Di dalam proses pembelajaran keterampilan membaca permulaan keterampilan siswa masih heterogen, karena ada siswa yang mempunyai
keterampilan tinggi, sedang, dan rendah. Hal ini terlihat dari tabel yang disajikan di bawah ini.
35
Tabel 1. Profil Kelas IA SD Negeri Baleharjo Kelas
Jenis Kelamin Nilai Rerata
Keterampilan Berbicara Laki-laki
Perempuan
IA 13
9 60
Gambaran tersebut dapat dijadikan sebagai tolak ukur permasalahan keterampilan membaca permulaan siswa. guru masih belum menggunakan
media pembelajaran yang bervariasi, yang dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa. Kelas IA masih takut untuk sekedar bertanya,
menjawab pertanyaan atau bahkan menyatakan pendapat. Dengan demikian peneliti berkolaborasi dengan guru untuk memberikan solusi agar keterampilan
membaca permulaan siswa meningkat. Solusi tersebut adalah dengan penggunaan media kartu kata bergambar.
D. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti memilih menggunakan desain dengan model siklus Kemmis Mc. Taggart Suharsimi Arikunto, 2006: 16 yang setiap
siklus terdiri dari empat kegiatan yaitu menyusun rencana, tindakan, mengamati, dan refleksi. Tahap-tahap tersebut dapat dilanjutkan ke siklus
berikutnya secara berulang sampai masalah yang dihadapi dianggap telah teratasi. Adapun alur pelaksanaan tindakan kelas dapat digambarkan sebagai
berikut :
36
Gambar 2. Skema Siklus Penelitian
Berdasarkan gambar tahapan di atas, masing-masing siklus terdiri atas empat komponen, yaitu: 1 perencanaan planning, 2 tindakan action, 3
observasi observation, dan 4 refleksi reflection. 1.
Perencanaan Planning Perencanaan disusun sejak dari penemuan masalah hingga perencanaan
tindakan yang dilakukan. Langkah-langkah yang termasuk dalam perencanaan adalah sebagai berikut.
a. Menemukan masalah penelitian yang ada di lapangan dengan cara
melakukan observasi dalam pembelajaran keterampilan membaca permulaan.
Keterangan Siklus I
1. Perencanaan I
2. Tindakan I
3. Observasi I
4. Refleksi I
Siklus II 1.
Revisi Rencana I 2.
Tindakan II 3.
Observasi II 4.
Refleksi II
37
b. Berdiskusi dengan guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia
atau guru kelas IA SD Negeri Baleharjo tentang solusi pemecahan masalah yang ada dan perencanaan tindakan yang akan dilakukan.
c. Memberikan penjelasan kepada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia
atau guru kelas IA SD Negeri Baleharjo tentang pembelajaran membaca permulaan menggunakan media kartu kata bergambar.
d. Merencanakan langkah-langkah pembelajaran pada siklus penelitian.
Dimana rencana penelitian terdiri dari dua siklus, yakni siklus I dan II. Akan tetapi pelaksanaan perencanaan ini bersifat fleksibel.
e. Merancang instrumen yang berupa pedoman penilaian dalam
pelaksanaan pembelajaran keterampilan membaca permulaan. 2.
Tindakan Action Tindakan dilakukan dalam pembelajaran seperti biasa sesuai dengan
panduan dalam perencanaan yang telah dibuat, dalam arti perencanaan tersebut dilihat secara rasional dari segala tindakan itu. Namun perencanaan
yang dibuat tadi harus bersifat fleksibel dan terbuka terhadap perubahan- perubahan dalam pelaksanaannya. Pada pelaksanaan tindakan ini guru
bertindak sebagai pengajar dan peneliti sebagai pengamat. Tahap pelaksanaan ini merupakan implementasi atau penerapan isi perencanaan,
yaitu menggunakan tindakan di kelas. Guru melaksanakan langkah-langkah dalam dalam pembelajaran. Pada akhir siklus diakhiri dengan evaluasi
untuk mengetahui keterampilan membaca permulaan siswa sehingga dapat
38
dilihat pengaruh dari penggunaan media kartu kata bergambar terhadap keterampilan membaca permulaan siswa.
3. Pengamatan Observation
Kegiatan mengamati aktivitas siswa, interaksi, dan kemajuan belajar siswa selama pembelajaran berlangsung. Subjek yang diamati dalam penelitian ini
yaitu siswa dan guru kelas IA SD Negeri Baleharjo, Wonosari, Gunungkidul. Observasi biasanya dilakukan bersamaan dengan tindakan.
Dalam observasi biasanya diamati tentang perubahan siswa ketika berlangsungnya tindakan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja,
terencana dan tidak terencana. Observasi ini dilakukan selama proses pembelajaran keterampilan membaca permulaan. Baik pengamatan terhadap
guru maupun siswa. 4.
Refleksi Reflection Refleksi dilakukan setelah tindakan berlangsung. Berdasarkan hasil
observasi akan ditemukan kelemahan maupun kelebihan dari tindakan- tindakan sehingga apabila hasilnya masih belum memuaskan, maka akan
dilakukan perbaikan untuk tindakan selanjutnya. Apabila hasil yang diperoleh sudah meningkat, maka penelitian dapat dilakukan pada siklus
berikutnya dan jika memenuhi kriteria, maka penelitian dapat dikatakan berhasil.
39
E. Metode Pengumpulan Data