30
peningkatan keterampilan membaca permulaan pada siklus II sebesar 13,96, yang kondisi awal 62,74 meningkat menjadi 76,7.
2. Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Dengan Menggunakan
Media Gambar Pada Siswa Kelas 1 SD Negeri Pepen oleh Dian Noura Angela, program studi PGSD, FIP, Universitas Negeri Yogyakarta.
Penggunaan media gambar dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan pada siswa kelas 1 SD Negeri Pepen. Peningkatan keterampilan
membaca permulaan pada siklus I sebesar 6,5, yang kondisi awal 62,75 meningkat menjadi 69,25, dan peningkatan keterampilan membaca
permulaan pada siklus II sebesar 14,25, yang kondisi awal 62,75 meningkat menjadi 77.
H. Kerangka Pikir
Pembelajaran membaca tentulah sangat penting untuk anak Sekolah Dasar, karena keterampilan membaca sangat diperlukan dalam setiap pembelajaran di
sekolah. Pembelajaran membaca di Sekolah Dasar akan dimulai dengan pembelajaran membaca permulaan untuk kelas rendah terutama kelas 1.
Kegiatan membaca permulaan adalah suatu kegiatan yang terpadu yang mencakup beberapa aspek kegiatan seperti mengenali huruf dan kata-kata,
menghubungkannya dengan bunyi, maknanya serta menarik kesimpulan mengenai bacaan tersebut.
Pembelajaran membaca permulaan di Sekolah Dasar hendaknya menggunakan media, karena anak usia Sekolah Dasar berada pada tahap
31
perkembangan kognitif operasional konkret. Salah satu media yang dapat digunakan yaitu media kartu kata bergambar. Kartu kata bergambar dipilih
karena dalam penggunannya terbilang mudah, pemerolehan media juga mudah, serta dapat digunakan berulang kali. Dengan media dalam bentuk kartu, guru
dapat dengan mudah mengganti kata dan gambar secara cepat sehingga dapat meningkatkan kemampuan anak dalam memfokuskan perhatian.
Penggunaan media kartu kata bergambar ini dapat dilakukan dengan permainan kecil seperti memilih kartu yang terbalik lalu dibaca secara mandiri
oleh siswa, mencari gambar berdasarkan kata yang diperoleh, dan menyebutkan kata yang lain berdasarkan huruf awalan yang didapat anak pada
kartu. Permainan tersebut tentu saja akan membuat siswa berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran membaca permulaan. Berikut skema kerangka berpikir.
Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir
Kondisi awal
Kemampuan membaca permulaan siswa kelas IA SD N Baleharjo
Tindakan Media kartu kata bergambar
Kondisi akhir Peningkatan keterampilan
membaca permulaan pada siswa kelas IA SD N Baleharjo melalui
media kartu kata bergambar
32
I. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pikir di atas peneliti mengajukan hipotesis tindakan sebagai berikut. Penggunaan media kartu kata bergambar dapat
meningkatkan keterampilan membaca permulaan pada siswa kelas 1 SD Negeri Baleharjo, Wonosari, Gunungkidul.
33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK kolaborasi karena penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan
membaca permulaan melalui penggunaan media kartu kata bergambar pada siswa kelas 1A SD Negeri Baleharjo Tahun 20152016. Menurut Suharsimi
Arikunto, Suhardjono, Supardi 2007: 3, penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah
tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Upaya ini dilakukan dengan melaksanakan tindakan untuk mencari
jawaban atas permasalahan yang diangkat dari kegiatan pembelajaran sehari- hari di kelas. Wijaya Kusuma dan Dedi Dwitagama 2010: 9 menyatakan
penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksi
tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
Menurut Suroso 2009: 33, bentuk-bentuk PTK terdiri dari: 1 guru sebagai peneliti, 2 penelitian tindakan kolaboratif, 3 simulasi terintegrasi, dan
4 administrasi sosial eksperimen. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas kolaboratif. Suwarsih Madya 2009: 59 menjelaskan
dalam penelitian kolaborasi, ada empat tahap yang dilakukan antara guru kelas dan peneliti, yaitu: 1 menyusun rencana tindakan bersama-sama, 2 bertindak,