Pendapatan Nasional
115
Untuk lebih memperjelas gambaran tentang besarnya PDB negara Indonesia, berikut ini disajikan data pertumbuhan PDB
dari tahun 1999 sampai dengan 2004.
4. Produk Domestik Regional Bruto PDRB
Produk Domestik Regional Bruto merupakan produksi yang dihasilkan oleh suatu masyarakat yang berada di daerahregional
tertentu dalam kurun waktu 1 tahun. Produk Domestik Regional Bruto PDRB merupakan salah satu indikator ekonomi yang
memuat berbagai instrumen ekonomi yang di dalamnya terlihat dengan jelas keadaan makro ekonomi suatu daerah dengan
pertumbuhan ekonominya, pendapatan per kapita, dan berbagai instrumen lainnya. Dengan adanya data-data tersebut
akan sangat membantu pengambil kebijakan dalam perencanaan dan evaluasi sehingga pembangunan tidak salah
arah. Angka PDRB sangat dibutuhkan dan perlu disajikan, karena selain dapat dipakai sebagai bahan analisis perencanaan
pembangunan juga merupakan barometer untuk mengukur hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan.
Untuk memberikan gambaran lebih jelas tentang Produk Domestik Regional Bruto, berikut ini disajikan PDRB untuk
Kota Semarang.
5. Distribusi Pendapatan Nasional
Distribusi pendapatan nasional merupakan unsur penting untuk mengetahui tinggi rendahnya kesejahteraan atau
kemakmuran suatu negara. Distribusi pendapatan yang merata
Tabel 5.2 Laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto atas dasar harga konstan 1993 menurut lapangan usaha tahun 1999–2004
persen.
Sumber: BPS, Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2004 data diolah dalam persen.
Catatan: Angka sementara.
Angka sangat sementara.
Pertanian, peternakan, kehutanan 2.16
1.88 1.68
2.01 2.48
4,10 perikanan
Pertambangan dan penggalian -1.62
5.51 1.30
2.25 0.46
-4,60 Industri pengolahan
3.92 5.98
3.13 3.43
3.50 6,20
Listrik, gas, dan air bersih 8.27
7.56 8.17
6.00 6.82
5,90 Bangunan
-1.91 5.64
4.42 4.86
6.70 8,20
Perdagangan, hotel restoran -0.06
5.67 3.66
3.81 3.74
5,80 Pengangkutan dan komunikasi
-0.75 8.59
7.80 8.03
10.69 12,70
Keuangan, persewaan, dan jasa -7.19
4.59 5.40
5.73 6.28
7,72 perusahaan
Jasa-jasa 1.94
2.33 3.14
2.13 3.44
4,91 Produk Domestik Bruto
0.79 4.92
3.45 3.69
4.10 5,13
Produk Domestik Bruto tanpa migas 1.00
5.31 4.20
4.09 4.60
6,17 1.
2. 3.
4. 5.
6. 7.
8.
9.
No. Lapangan Usaha
1999 2000
2001 2002 2003
2004
Di unduh dari : Bukupaket.com Di unduh dari : Bukupaket.com
116
Ekonomi SMA dan MA Kelas X
kepada masyarakat akan mampu menciptakan perubahan dan perbaikan, seperti peningkatan pertumbuhan ekonomi,
pengentasan kemiskinan, mengurangi pengangguran, dan sebagainya. Sebaliknya distribusi pendapatan yang tidak merata
perubahan atau perbaikan suatu negara tidak akan tercapai. Hal seperti inilah yang akan menunjukkan adanya ketimpangan
distribusi pendapatan. Berikut adalah data penduduk miskin perkotaan dan pedesaan
di Indonesia.
Gambar 5.5 Kurva Lorenz.
Penghitungan distribusi pen- dapatan dan indeks Gini di Indo-
nesia dilakukan dengan meng- gunakan data pengeluaran.
Distribusi pendapatan merupakan salah satu aspek penting ber-
kaitan dengan kemiskinan.
Wawasan Ekonomi
Untuk mengetahui tingkat pemerataan distribusi pendapatan suatu negara dapat diketahui dari grafik yang dinamakan Kurva
Lorenz, artinya kurva yang menggambarkan hubungan antara distribusi jumlah penduduk dengan distribusi pendapatan.
Sedangkan indikator untuk mengukur tingkat ketimpangan distribusi pendapatan adalah Koefisien Gini atau Indeks Gini.
Semakin tinggi atau besar indeks Gini, semakin tinggi tingkat ketidakmerataannya distribusi pendapatannya tidak merata.
Begitu pula bila semakin kecil indeks Gini semakin rendah tingkat ketidakmerataannya distribusi pendapatannya semakin
merata. Untuk lebih jelasnya, perhatikan Kurva Lorenz pada Gambar
5.5. Sumbu tegak vertikal pada Kurva Lorenz menunjukkan
persentase jumlah pendapatan dan sumbu mendatar horizontal menunjukkan persentase jumlah penduduk. Kurva
Lorenz ditunjukkan oleh garis lengkung OA. Garis diagonal OA merupakan garis kemerataan sempurna artinya persentase
jumlah penduduk sama dengan persentase penerimaan pendapatan. Semakin jauh jarak garis Kurva Lorenz dari garis
diagonal, semakin tinggi ketimpangannya dan semakin dekat garis Kurva Lorenz dari garis diagonal, semakin tinggi tingkat
pemerataan distribusi pendapatan. Adapun kriteria nilai indeks Gini atau koefisien Gini dapat kamu
lihat pada tabel berikut.
Gambar 5.4 Grafik tentang data penduduk miskin kota desa tahun 1996–2005.
Sumber:
Susenas
Di unduh dari : Bukupaket.com Di unduh dari : Bukupaket.com
Pendapatan Nasional
117
Tabel 5.3 Kriteria nilai Indeks Gini atau Koefisien Gini.
Kurang dari 0,4 0,4 – 0,5
Lebih besar dari 0,5
Koefisien Gini Distribusi Pendapatan
tingkat ketimpangan rendah tingkat ketimpangan sedang
tingkat ketimpangan tinggi
Tugas Kelompok
Menurut pendapatmu, apakah distribusi pendapatan nasional Indonesia sudah dapat dikatakan merata?
Lakukan diskusi dengan kelompokmu
B. Manfaat Mempelajari Pendapatan