192
Ekonomi SMA dan MA Kelas X
terbalik, maksudnya makin rendah tingkat bunga, akan semakin besar tingkat investasinya dan makin tinggi tingkat
bunga, akan semakin kecil tingkat investasinya. Jika digambarkan dalam bentuk grafik, hubungan antara
tingkat bunga dengan tingkat investasi akan tampak seperti Gambar 7.16.
b. Elastisitas permintaan uang terhadap tingkat bunga, artinya pengaruh perubahan tingkat bunga terhadap permintaan
uang. Makin elastis permintaan uang terhadap tingkat bunga, kebijakan moneter makin tidak efektif, dan
sebaliknya makin tidak elastis permintaan uang terhadap tingkat bunga, kebijakan moneter makin efektif.
Tugas Kelompok
Untuk mencapai sasaran ekonomi makro maka keefektifan kebijakan moneter harus diusahakan
semaksimal mungkin. Jelaskan ukuran yang diperlukan guna efektivitas kebijakan moneter dan jelaskan faktor-
faktor yang memengaruhi efektivitas kebijakan moneter tersebut
Lakukan diskusi dengan kelompokmu
I 1 I 2
i 1 i 2
Tingkat Bunga
Investasi
Gambar 7.19 Pada saat tingkat bunga
setinggi 0-i1, tingkat investasi sebesar 0-I1
dan pada saat tingkat bunga turun menjadi 0-
i2, maka tingkat investasi naik menjadi
0-I2, Berarti hubu- ngannya berbanding
terbalik
5. Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Makro
Kebijakan moneter merupakan salah satu bagian integral dari kebijakan makro ekonomi, sehingga kebijakan tersebut
ditujukan untuk mendukung sasaran ekonomi makro. Bank Indonesia sebagai bank sentral mempunyai otoritas moneter
yang mengatur peredaran uang di masyarakat dan mengatur alokasi uang yang beredar serta memengaruhi tingkat bunga
dalam rangka mencapai sasaran ekonomi makro, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pemerataan pembangunan,
perluasan kesempatan kerja, pemerataan distribusi pendapatan, kestabilan harga, dan keseimbangan neraca pembayaran yang
semakin mantap. Sasaran tersebut sedapat mungkin diusahakan tercapai secara maksimal dan serentak.
Ada beberapa pilihan atau alternatif yang dilakukan oleh Bank Indonesia dalam memantapkan kebijakan moneter dalam
rangka mencapai sasaran tersebut, di antaranya sebagai berikut. a. Memilih tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan
mengabaikan tingkat inflasi dan keseimbangan neraca pembayaran.
b. Memilih tingkat inflasi yang rendah dan keseimbangan neraca pembayaran dengan mengabaikan pertumbuhan
ekonomi dan kesempatan kerja. c. Menetapkan sasaran yang akan dicapai secara serentak, tetapi
tidak satupun sasaran dapat dicapai secara maksimal.
Wawasan Ekonomi
Krisis moneter adalah menurun- nya nilai tukar mata uang suatu
negara yang berdampak pada meningkatnya laju inflasi, jumlah
uang beredar, defisit neraca pembayaran, dan menurunnya
cadangan devisa negara. Krisis ekonomi yang mulai melanda In-
donesia pada 1997 ditandai dengan anjloknya nilai tukar
uanng rupiah dan ditutupnya sejumlah bank.
Di unduh dari : Bukupaket.com Di unduh dari : Bukupaket.com
Uang dan Perbankan
193
Untuk lebih memberikan gambaran tentang pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi, berikut diberikan data yang
berhubungan dengan hal tersebut.
Kebijakan moneter pada dasarnya dapat pula dibedakan menjadi kebijakan moneter longgar easy monetery policy dan
kebijakan moneter ketat tight monetery policy.
a. Kebijakan moneter longgar pada umumnya ditempuh untuk mengatasi kelesuan ekonomi dalam negeri dengan
penambahan jumlah uang yang beredar, sehingga pertumbuhan ekonomi lebih tinggi, namun akan terjadi
inflasi dan dapat menekan keseimbangan neraca pembayaran.
b. Kebijakan moneter ketat dilakukan untuk menjaga kestabilan harga dan dapat membantu keseimbangan neraca
pembayaran dengan cara mengurangi jumlah uang yang beredar, akan tetapi dapat memperkecil pertumbuhan
ekonomi suatu negara.
6. Pengaruh Kebijakan Moneter dalam Perekonomian