Grafik Permintaan Uang Teori Kuantitas Uang

Uang dan Perbankan 165

5. Grafik Permintaan Uang

Permintaan uang untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga sifatnya sangat berbeda dengan tujuan spekulasi. Permintaan uang untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga ditentukan oleh pendapatan masyarakat atau pendapatan nasional, sedangkan permintaan uang untuk tujuan spekulasi ditentukan oleh tingkat bunga. a. Permintaan Uang untuk Transaksi dan Berjaga-jaga Hubungan pendapatan terhadap permintaan uang dapat kamu lihat dalam Gambar 7.5. Dari kurva permintaan tersebut tampak bahwa makin tinggi pendapatan, makin besar permintaan uang untuk kedua tujuan tersebut. Sementara itu, pada saat pendapatan sebesar Y a , maka jumlah uang yang diperlukan untuk transaksi dan berjaga-jaga sebesar M a .Tetapi bila pendapatan nasional Y b maka uang yang diperlukan sebesar M b . b. Permintaan Uang untuk Spekulasi Guna memperjelas pemahamanmu terhadap permintaan uang untuk spekulasi, perhatikan Gambar 7.6. Kurva permintaan uang untuk spekulasi menunjukkan bahwa makin tinggi tingkat bunga i a , makin kecil permintaan uang M b , sebaliknya makin rendah tingkat bunga i b , makin besar permintaan uang M b . LP pada gambar tersebut menunjukkan kurva preferensi likuiditas.

6. Teori Kuantitas Uang

Teori kuantitas uang merupakan teori yang mengemukakan adanya hubungan langsung antara perubahan jumlah uang yang beredar dengan perubahan harga barang. Dari hubungan tersebut dapat dikemukakan bahwa harga barang berbanding lurus dengan jumlah uang yang beredar. Teori kuantitas ini disebut juga sebagai teori kuantitas sederhana yang dikemukakan oleh Davanzati, yang dapat dirumuskan sebagai berikut. M = P × T Keterangan: M = money in circulation jumlah uang yang beredar P = price tingkat harga barang T = trade jumlah barang yang diperdagangkan Teori kuantitas tersebut belum seluruhnya tepat, karena belum memperhitungkan kecepatan peredaran uang, padahal kecepatan peredarannya akan berpengaruh besar terhadap harga barang. Teori kuantitas ini kemudian dilengkapi oleh Irving Fisher persamaan pertukaran dengan rumus sebagai berikut. D t Y b M a Y a 0 M a M b Pendapatan Nasional Permintaan uang Gambar 7.6 Kurva permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga. Tingkat bunga LP i a i b M a M b Permintaan uang Gambar 7.7 Kurva permintaan uang untuk spekulasi. Di unduh dari : Bukupaket.com Di unduh dari : Bukupaket.com 166 Ekonomi SMA dan MA Kelas X M V = P T Keterangan: M = money in circulation jumlah uang yang beredar V = velocity of circulation kecepatan peredaran uang P = price tingkat harga rata-rata barang T = trade jumlah barang yang diperdagangkan Dari persamaan tersebut dapat diketahui hal-hal berikut. a. Apabila terdapat perubahan pada M atau V, maka akan mengakibatkan perubahan yang sebanding terhadap P. b. Apabila terdapat perubahan terhadap T, maka akan terjadi perubahan yang sebaliknya terhadap P. Contoh: Bila jumah uang yang beredar M sebesar Rp 100 miliar, kecepatan peredaran uang V sebesar 8 kali, dan jumlah barang yang diperdagangkan T sebesar 200, maka tingkat harga P dapat dihitung sebagai berikut. MV = PT -- 100 × 8 = P × 200 200 P = 800 P = 200 800 = 4 Jika M bertambah menjadi 120, sedangkan V dan T tetap, maka besar P dapat dihitung dengan cara berikut. MV = PT -- 120 × 8 = P × 200 200 P = 960 P = 200 960 = 4,8 Kecepatan laju peredaran uang ditentukan oleh: a. kebiasaan pembelanjaan konsumen, b. frekuensi pembayaran pendapatan, c. praktik-praktik bank, dan d. keadaan psikologi umum. Dengan berkembangnya usaha, untuk menghitung pendapatan nasional yang belum dilakukan pada waktu teori kuantitas diperkenalkan para ahli ekonomi mulai tertarik pada hubungan antara perubahan jumlah uang yang beredar dengan pendapatan nasional dan harga-harga. Oleh karena itu, persamaan pertukaran dapat dinyatakan sebagai berikut. MV y = Y Keterangan: M = jumlah uang yang beredar V y = kelajuankecepatan peredaran uang Y = pendapatan nasional PDB atau PNB Di unduh dari : Bukupaket.com Di unduh dari : Bukupaket.com Uang dan Perbankan 167

7. Nilai Uang