15
semakin baik posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset Dendawijaya, 2009:118. Teknik untuk meghitung Return On
Assets ROA sebagai berikut:
Sumber: Veitzal Rivai, 2012:530 Bank Indonesia biasanya tidak memberlakukan ketentuan
yang ketat terhadap rasio ini. Sepanjang suatu bank tidak mengalami
kerugian atau
tidak ada
tanda-tanda atau
kecenderungan untuk mengalami kerugian pada masa yang akan datang, bagi bank sentral hal tersebut cukup dapat dipahami.
Manfaat yang dapat diperoleh dalam perhitungan Profitabilitas salah satunya adalah dapat mengetahui produktivitas dari seluruh
dana perusahaan yang digunakan, baik modal sendiri maupun modal pinjaman.
2. Capital Adequacy Ratio CAR
Capital Adequay Ratio adalah gambaran mengenai kemampuan bank syariah dalam memenuhi keukupan modalnya Muhammad,
2009: 265. Rasio kecukupan modal Capital Adequacy Ratio merupakan faktor penting bagi bank dalam rangka pengembangan
usaha dan menampung risiko kerugian Khaerul Umam, 2013:250. Bank Indonesi menetapkan modal Capital Adequacy RatioCAR,
yaitu kewajiban penyediaan modal minimum yang harus selalu
16
dipertahankan oleh setiap bank sebagai suatu proporsi tertentu dari Aktiva Tertimbang Menurut Resiko ATMR, atau secara matematis:
Sumber: Khaerul Umam, 2013:251 Nilai CAR semakin tinggi, maka semakin kuat kemampuan bank
tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit dan aktiva produktif yang berisiko. Ketentuan BI melalui PBI menjadi KPMM
Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum besarnya CAR yang harus dicapai suatu bank minimal sebesar 4, yang secara bertahap akan
disesuaikan dengan kondisi perbankan di Indonesia dan perbankan Internasional. Ketentuan mengenai batas minimal CAR tersebut dari
waktu ke waktu telah diubah oleh Bank Indonesia, antara lain: 1 Surat keputusan Direksi Bank Indonesia No.2620KEPDIR tanggal
29 Mei 1993, Bank Indonesia menentukan CAR sebesar 8 dari Aktiva tertimbang Menurut Resiko ATMR. 2 Surat Keputusan
Direksi Bank Indonesia No.31146KEPDIR tanggal 12 November 1998 menjadi sebesar 4 dari ATMR. Penurunan ini dikarenakan
krisis ekonomi dan moneter yang terjadi di Indonesia pada saat itu Muhammad, 2004: 55.
Pada bank syariah, perhitungan ATMR sedikit berbeda dari bank konvensional. Aktiva pada bank syariah dibagi atas aktiva yang
dibiayai dengan modal sendiri serta aktiva yang didanai oleh rekening bagi hasil Muhammad, 2005:256. Aktiva yang didanai oleh modal
17
sendiri dan hutang risikonya ditanggung modal sendiri. Modal disini meliputi: Modal disetor maupun dana setoran modal, Cadangan umum,
Cadangan lainnya, Sisa laba tahun lalu, dan Laba tahun berjalan Muhammad, 2004: 55.
Aktiva tertimbang menurut risiko adalah nilai total masing- masing aktiva bank setelah dikalikan dengan masing-masing bobot
risiko aktiva tersebut. Aktiva yang paling tidak berisiko diberi bobot 0 dan aktiva yang paling berisiko diberi bobot 100 Umam,
2013:251. Modal merupakan faktor penting dalam rangka pengembangan
usaha bisnis dan menampung risiko kerugian, semakin tinggi CAR maka semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk menanggung
risiko dari setiap kreditaktiva produktif yang berisiko. Modal disini meliputi: modal disetor maupun dana setoran modal, cadangan umum,
cadangan lainnya, sisa laba tahun lalu, dan laba tahun berjalan.
3. Non Performing Fonancing NPF