17
sendiri dan hutang risikonya ditanggung modal sendiri. Modal disini meliputi: Modal disetor maupun dana setoran modal, Cadangan umum,
Cadangan lainnya, Sisa laba tahun lalu, dan Laba tahun berjalan Muhammad, 2004: 55.
Aktiva tertimbang menurut risiko adalah nilai total masing- masing aktiva bank setelah dikalikan dengan masing-masing bobot
risiko aktiva tersebut. Aktiva yang paling tidak berisiko diberi bobot 0 dan aktiva yang paling berisiko diberi bobot 100 Umam,
2013:251. Modal merupakan faktor penting dalam rangka pengembangan
usaha bisnis dan menampung risiko kerugian, semakin tinggi CAR maka semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk menanggung
risiko dari setiap kreditaktiva produktif yang berisiko. Modal disini meliputi: modal disetor maupun dana setoran modal, cadangan umum,
cadangan lainnya, sisa laba tahun lalu, dan laba tahun berjalan.
3. Non Performing Fonancing NPF
Non Performing Financing NPF adalah rasio antara pembiayaan yang bermasalah dengan total pembiayaan yang disalurkan oleh bank
syariah berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia Ihsan, 2011. Kategori yang termasuk dalam NPF adalah
pembiayaan kurang lancar, diragukan dan macet. Pembiayaan menurut kualitas pada hakikatnya didasarkan atas risiko kemungkinan terhadap
kondisi dan kepatuhan nasabah dalam memenuhi kewajiban-
18
kewajibannya untuk
membayar bagi
hasil, serta
melunasi pembiayaannya.
Perbandingan dari Non Performing Financing NPF, yakni jumlah pembiayaan yang tergolong non lancar dengan kualitas kurang
lancar, diragukan, dan macet, berdasarkan ketentuan Bank Indonesia tentang kualitas aktiva produktif. Non Performing Financing
perbankan syariah hanya 3,96 Muhammad, 2005:87. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat permasalahan
pembiayaan yang dihadapi oleh bank syariah. NPF adalah jumlah pembiayaan yang bermasalah dan kemungkinan tidak dapat ditagih,
semakin besar nilai NPF maka semakin buruk kinerja bank tersebut Muhammad, 2005: 90.
Risiko pembiayaan yang diterima bank merupakan salah satu risiko usaha bank, yang diakibatkan dari tidak dilunasinya kembalian
pinjaman yang diberikan atau investasi yang sedang dilakuan oleh pihak bank Muhammad, 2009:359. Pengelolaan pembiayaan sangat
diperlukan oleh bank, mengingat fungsi pembiayaan sebagai penyumbang pendapatan terbesar bagi bank syariah. Tingkat kesehatan
pembiayaan Non Performing Financing ikut mempenaruhi pencapaian laba bank. Rumus yang digunakan untuk mencari NPF
adalah sebagai berikut:
19
Sumber: Muhammad, 2009:263 Non Performing Financing NPF akan berdampak pada
menurunnya tingkat bagi hasil yang dibagikan pada pemilik dana. Hubungan antara bank dan nasabah didasarkan pada dua unsur yang
saling terkait yaitu hukum dan kepercayaan. Non Performing Financing NPF merupakan salah satu indikator sehat tidaknya suatu
perbankan. Penerapan ketentuan rasio pembiayaan bermasalah Non Performing Financing berdasarkan ketentuan Bank Indonesia di
bawah 5 Muhammad, 2005:87. Pengelolaan pembiayaan sangat diperlukan oleh bank, mengingat fungsi pembiayaan sebagai
penyumbang pendapatan terbesar bagi bank syariah.
4. Operational Efficiency Ratio OER