14
c. Cara Mengukur Profitabilitas
Profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat untuk mengukur kinerja suatu bank. Menurut Karya dan Rakhman
2009, tingkat Profitabilitas bank syariah di Indonesia merupakan yang terbaik di dunia diukur dari rasio laba terhadap asset ROA,
baik untuk kategori bank yang full fledge maupun untuk kategori Unit Usaha Syariah.
Return On Equity ROE juga merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur Profitabilitas. ROE adalah
perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri equity merupakan indikator yang amat penting bagi para
pemegang saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan
pembayaran dividen. Teknik untuk menghitung Return On Equity ROE sebagai berikut:
Sumber: Veitzal Rivai, 2012:531 Return On Assets ROA digunakan untuk mengukur
Profitabilitas bank karena Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai Profitabilitas suatu
bank yang diukur dengan aset yang dananya sebagian besar dari dana simpanan masyarakat. Semakin besar ROA suatu bank,
semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank, dan
15
semakin baik posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset Dendawijaya, 2009:118. Teknik untuk meghitung Return On
Assets ROA sebagai berikut:
Sumber: Veitzal Rivai, 2012:530 Bank Indonesia biasanya tidak memberlakukan ketentuan
yang ketat terhadap rasio ini. Sepanjang suatu bank tidak mengalami
kerugian atau
tidak ada
tanda-tanda atau
kecenderungan untuk mengalami kerugian pada masa yang akan datang, bagi bank sentral hal tersebut cukup dapat dipahami.
Manfaat yang dapat diperoleh dalam perhitungan Profitabilitas salah satunya adalah dapat mengetahui produktivitas dari seluruh
dana perusahaan yang digunakan, baik modal sendiri maupun modal pinjaman.
2. Capital Adequacy Ratio CAR