27
5. Penelitian yang dilakukan oleh Shinta Tri Furi 2005 yang berjudul
“Faktor-faktor yang mempengaruhi Profitabilitas Sektor Perbankan di Indonesia tahun 2001-
2003”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh LDR, GWM, CAR, NPL, BOPO dan NOM
terhadap Profitabilitas. kesamaan penelitian terdahulu ini dengan penelitian yang dilakukan sekarng adalah adanya variabel CAR,
BOPO dan NOM. Hasil penelitian menyatakan bahwa CAR dan BOPO berpengaruh negatif dan signifikan, sementara variabel NOM
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Profitabilitas.
C. Kerangka Berpikir
Profitabilitas merupakan suatu kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu. Bank yang sehat adalah bank yang dilihat
dari Profitabilitas yang terus meningkat di atas standar yang ditetapkan. Profitabilitas merupakan dasar dari adanya keterkaitan antara efisiensi
operasional dengan kualitas jasa yang dihasilkan oleh suatu bank, tujuan analisis rasio Profitabilitas sebuah bank adaah untuk mengukur tingkat
efisiensi usaha yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Penelitian indikator yang digunakan dalam mengukur Profitabilitas ini adalah Return
On Assets ROA. Capital Adequacy Ratio CAR merupakan salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi tinggi rendahnya Profitabilitas. CAR merupakan kewajiban penyediaan modal minimum yang harus selalu dipertahankan
oleh setiap bank sebagai suatu proporsi tertentu dari Aktiva Tertimbang
28
Menurut Resiko ATMR. CAR merupakan indikator permodalan dijadikan variabel yang mempengaruhi Profitabilitas ROA karena
didasarkan pada hubungannya dengan tingkat risiko bank. Tingginya rasio modal dapat melindungi deposan dan memberikan dampak meningkatknya
kepercayaan masyarakat pada bank, dan akhirnya dapat meningkatkan ROA.
Non Performing Financing NPF merupakan faktor yang mempengaruhi Profitabilitas pada Bank Umum Syariah. NPF ini
merupakan jumlah pembiayaan yang bermasalah dan kemungkinan tidak dapat ditagih, semakin besar nilai NPF maka semakin buruk kinerja bank
tersebut. NPF dijadikan variabel yang mempengaruhi Profitabilitas ROA karena mencerminkan risiko pembiayaan. Semakin tinggi rasio ini,
menunjukkan kualitas pembiayaan bank syariah semakin buruk. Tingkat kesehatan pembiayaan ikut mempengaruhi pencapaian laba bank.
Pengelolaan pembiayaan sangat diperlukan oleh bank, mengingat fungsi pembiayaan sebagai penyumbang pendapatan terbesar bagi bank syariah.
Faktor lain yang mempengaruhi Profitabilitas Bank Umum Syariah adalah Operational Eficiency Ratio OER.
Operational Eficiency Ratio OER merupakan perbandingan antara Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional dalam mengukur
tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam menunjang kegiatan operasional. Semakin kecil rasio biaya operasionalnya akan lebih baik,
karena biaya yang dikeluarkan lebih kecil dibandingkan pendapatan yang
29
diterima. OER dijadikan variabel yang mempengaruhi Profitabilitas ROA karena tingkat efisiensi bank dalam menjalankan operasinya
berpengaruh terhadap tingkat pendapatan yang dihasilkan oleh bank. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP merupakan aktiva
yang dapat menghasilkan pendapatan. Dalam penelitian ini PPAP digunakan sebagai salah satu variabel yang mempengaruhi Profitabilitas.
Pembentukan cadangan umum PPAP, ditetapkan sekurang-kurangnya 1 dari seluruh aktiva produktif yang digolongkan lancar. Sehingga semakin
tinggi nilai PPAP, maka aktiva produktif digolongkan lancar dan dapat mempengaruhi ytingkat Profitabilitas menjadi lebih baik.
Net Operating Margin NOM merupakan salah satu indikator yang diperhitungkan
dalam penelitian
aspek profitabilitas.
NOM menggambarkan pendapatan operasional bersih sehingga diketahui
kemampuan rata-rata aktiva produktif dalam menghasilkan laba. Semakin besar NOM berarti semakin efisien bank dalam mengeluarkan biaya-biaya
sehubungan dengan
kegiatan operasinya,
dengan begitu
akan mempengaruhi tingkat Profitabilitas menjadi lebih baik.
30
D. Paradigma Penelitian