12 Teori belajar menurut Ausubel dalam Dahar 2011:94 menyatakan
belajar yaitu suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep- konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang.
Berlangsungnya belajar, menghasilkan perubahan-perubahan dalam sel- sel otak, terutama sel-sel yang telah menyimpan informasi yang mirip
dengan informasi yang dipelajari. Dari berbagai pandangan dan definisi tentang belajar, maka dapat
disimpulkan beberapa ciri umum kegiatan belajar sebagai berikut: pertama, belajar merupakan suatu aktivitas atau usaha yang disengaja.
Kedua, hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku atau penemuan baru. Dari beberapa kesamaan di atas dapat disimpulkan
bahwa belajar adalah suatu perubahan yang di sengaja untuk mendapatkan pengalaman atau perubahan tingkah laku baik melalui
latihan maupun pemecahan masalah.
b. Tujuan Belajar
Hamalik 2009:25 mengatakan tujuan belajar merupakan cara yang akurat untuk menentukan hasil pembelajaran. Setiap manusia
dimana saja berada tentu melakukan kegiatan belajar. Seseorang peserta didik yang ingin mencapai cita-citanya tentu harus belajar dengan giat.
Bukan hanya di sekolah saja, tetapi juga harus belajar di rumah, di dalam masyarakat, lembaga-lembaga pendidikan ekstra di luar sekolah, berupa
kursus, les privat, bimbingan studi dan sebagainya.
13 Kemudian Sardiman 1990:28 menyatakan tujuan-tujuan belajar
yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan instruksional lazim dinamakan dengan instructional effects, yang biasa berbentuk
pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan tujuan-tujuan yang lebih merupakan hasil sampingan yaitu: tercapai karena siswa “menghidupi”
to live in suatu sistem lingkungan belajar tertentu seperti, kemampuan berfikir kritis, sikap terbuka, dan menerima pendapat orang lain. Semua
itu lazim diberi istilah nurturant effects. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa tujuan belajar
adalah proses menuju perubahan yang dilakukan secara eksplisit untuk menghasilkan suatu pengalaman bagi peserta didik sehingga terjadi
perubahan tingkah laku.
c. Prinsip Belajar
Dalam belajar, setiap individu diharapkan memilki pedoman- pedoman agar kegiatan pembelajaran dapat mencapai tujuan yang telah
direncanakan sebelumnya. Slameto 1994:29 menyebutkan sebelas prinsip belajar yaitu:
1 Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan
instruksional; 2 Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,
penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya;
3 Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional;
4 Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya;
14 5 Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi, dan
discovery; 6 Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai
dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya; 7 Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat
belajar dengan tenang; 8 Belajar perlu lingkungan yang menantang di mana anak dapat
mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif;
9 Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya; 10 Belajar adalah proses kontiguitas hubungan antara pengertian yang
satu dengan pengertian yang lain sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan;
11 Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertianketrampilansikap itu mendalam pada siswa.
Semua prinsip belajar sebagaimana tersebut di atas saling berkaitan,
artinya penerapan suatu prinsip dapat mewujudkan prinsip-prinsip lain. Prinsip-prinsip belajar harus diperhatikan oleh peserta didik maupun guru
pada saat pembelajaran berlangsung. Apabila prinsip-prinsip belajar diperhatikan dan dilaksanakan dengan baik, dapat dipastikan
pembelajaran akan mencapai hasil seperti yang diharapkan.
d. Proses Belajar Mengajar