Penelitian yang Relevan KAJIAN PUSTAKA

73

B. Penelitian yang Relevan

1. Nur Adika 2010 dalam penelitiannya tentang faktor-faktor penyebab kesulitan belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas X IPS di SMA Negeri 2 Teluk Kuantan tahun ajaran 2010 menyimpulkan bahwa siswa mengalami kesulitan belajar ekonomi sebesar 48,61 atau sebanyak 35 orang siswa yang disebabkan oleh siswa tidak mempelajari terlebih dahulu materi yang akan dipelajari. Siswa mengalami kesulitan belajar ekonomi sebesar 80,55 atau sebanyak 58 orang siswa yang disebabkan oleh tingkat keharmonisan keluarga yang selalu mempengaruhi belajar siswa, dan siswa mengalami kesulitan belajar ekonomi sebesar 62,5 atau sebanyak 45 orang siswa yang disebabkan oleh siswa tidak suka dengan cara mengajar guru ekonomi. Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah keduanya mengkaji faktor-faktor yang melatarbelakangi kesulitan belajar pada peserta didik. Perbedaannya adalah penelitian tersebut hanya menggunakan 3 sub variabel yang diteliti, perbedaan objek penelitian, dan perbedaan teknik analisis data. 2. Purnami Ratna Dewi 2006 dalam penelitiannya tentang analisis faktor- faktor kesulitan belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas IX di SMP Negeri 38 Semarang tahun pelajaran 20152016 menyimpulkan bahwa kondisi sekolah belum sepenuhnya mendukung proses belajar mengajar baik dilihat dari lingkungan di dalam sekolah maupun di luar sekolah, hasil analisis faktor diperoleh sembilan faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar yaitu: sumber belajar mencapai 63,31, kemampuan siswa 42,29, 74 pemenuhan kebutuhan siswa 31,72, materi pelajaran 19,97, minat siswa 14,35, kegiatan luar siswa 13,88, dan faktor teman bergaul 13,76. Besar hambatan untuk faktor disiplin siswa 11,83, dan hambatan dukungan dari orang tua 11,64. Hasil uji anova menunjukkan tidak adanya perbedaan kesulitan belajar siswa ditinjau dari jenis kelamin, pekerjaan orang tua, penghasilan orang tua, jarak rumah ke sekolah dan jumlah anak dalam keluarga, namun ada perbedaan kesulitan belajar siswa ditinjau dari alat transportasi ke sekolah. Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah keduanya mengkaji faktor-faktor yang melatar belakangi kesulitan belajar, penggunaan teknik analisis data yang sama yaitu analisis faktor. Perbedaannya adalah objek pada penelitian merupakan peserta didik sekolah menengah pertama, dan penggunaan uji anova sebagai teknik analisis data. 3. I Putu Mas Dewantara 2012 dalam jurnal yang berjudul identifikasi faktor penyebab kesulitan belajar keterampilan berbicara siswa kelas VII E SMPN 5 Negara dan strategi guru untuk mengatasinya menyimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar berasal dari dalam internal dan dari luar eksternal, yaitu motifmotivasi belajar siswa yang masih rendah, kebiasaan belajar masih rendah, penguasaan komponen isi masih rendah, sikap mental kurang baik, hubunganinteraksi antara guru dan siswa masih rendah, metode mengajar guru tidak menarik, media pembelajaran yang belum dimanfaatkan oleh guru, dan hubunganinteraksi antara siswa dan siswa masih rendah. 75 4. Fakhrul Jamal, S.Pd 2014 dalam jurnal yang berjudul analisis kesulitan belajar siswa dalam mata pelajaran matematika pada materi peluang kelas XI IPA SMA Muhammadiyah Meulaboh Johan Pahlawan yang menyimpulkan bahwa kesulitan belajar yang dialami siswa sebagian besar dikarenakan kurangnya pemahaman konsep, faktor yang sangat mempengaruhi kesulitan belajat siswa adalah kurangnya minat siswa dalam belajar matematika dan kesulitan ini muncul diakibatkan metode pengajaran guru yang tidak sesuai. 5. Kurnia Pradika, Kriswandani, Tri Nova Hasti Yunianta 2014 dalam jurnal yang berjudul analisis faktor eksternal penyebab kesulitan belajar mata pelajaran matematika siswa kelas VIII MTS Amal Sholeh Kecamatan Getasan yang menyimpulkan bahwa faktor eksternal yang menyebabkan kesulitan belajar diantaranya sumber belajar yang kurang memadai, fasilitas belajar yang belum memadai, situasi lingkugan belajar dan kondisi lingkungan belajar di sekolah yang kurang nyaman, kegiatanaktivitas siswa di masyarakat, suasana belajar dirumah yang kurang mendukung, kurang memadainya sarana belajar dirumah, media massa yang menganggu proses belajar, kemampuan ekonomi keluarga dan faktor kurangnya kemampuan mengatur waktu dengan baik. 76

C. Kerangka Pemikiran