23
4. Kesulitan Belajar
a. Pengertian Kesulitan Belajar
Menurut Abdurrahman 1996:4 kesulitan belajar merupakan terjemahan dari istilah bahasa asing learning disability. Istilah kesulitan
belajar muncul karena terjemahan dari learning disability dirasa kurang sesuai karena learning artinya belajar dan disability artinya
ketidakmampuan sehingga
terjemahan yang
benar seharusnya
ketidakmampuan belajar. Kesulitan belajar merupakan suatu konsep multidisipliner yang digunakan di lapangan ilmu pendidikan, psikologi,
maupun ilmu kedokteran. Kesulitan belajar yang dialami peserta didik ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan dalam mencapai tujuan
pembelajaran sehingga pada akhirnya berpengaruh pada prestasi belajar. Definisi kesulitan belajar pertama kali dikemukakan oleh The
United States Office of Education USOE pada tahun 1977 yang dikenal dengan Public Law PL 94-142, yang hampir identik dengan
definisi yang dikemukakan oleh The National Advisory Committe on Handicapped Children pada tahun 1967 dalam Abdurrahman 1996:5.
Kesulitan belajar khusus adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih dari proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman
dan penggunaan bahasa ujaran atau tulisan. Gangguan tersebut mungkin menampakkan diri dalam bentuk kesulitan mendengarkan,
berpikir, berbicara, membaca, menulis, mengeja, atau berhitung.
24 Peserta didik yang mengalami hambatan dalam proses mencapai
hasil belajar akan mendapatkan hasil di bawah semestinya. Hal ini sesuai dengan pendapat Allan O. Ross “A learning difficultiy represent
a dicrepancy between a child‟s estimated academic potensial and his actual level of academic performance” dalam Mulyadi 2010:6.
Kesulitan belajar merupakan kondisi dalam suatu proses belajar yang ditandai hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar.
Hambatan-hambatan ini mungkin disadari dan mungkin juga tidak oleh peserta didik yang mengalaminya.
Blassic dan Jones dalam Sugihartono dkk 2007:153, mengemukakan karakteristik anak yang mengalami kesulitan belajar
dapat ditunjukkan dalam karakteristik behavioral, fisikal, bicara, bahasa, dan kemampuan intelektual dan prestasi belajar. Dalam kenyataannya
permasalahan belajar yang sama akan ditanggapi, dirasakan, dan diatas oleh peserta didik secara berlainan satu sama lain.
Menurut Abin Syamsudin dalam Mulyadi 2010:5 peserta didik mengalami kesulitan belajar apabila:
1 Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila tidak mengerjakan
tugas-tugas yang
diberikan berdasarkan
kemampuannya. 2 Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila dalam
batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran pemahaman materi pelajaran.
3 Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila tidak mampu mengikuti pelajaran pada pokok bahasan selanjutnya.
25 Kesulitan belajar ini tidak selalu disebabkan karena faktor
intelegensi yang rendah kelainan mental, akan tetapi dapat juga disebabkan oleh faktor-faktor non intelegensi. Dengan demikian, IQ
yang tinggi belum tentu menjamin keberhasilan belajar. Karena itu, guru perlu memahami masalah-masalah yang berhubungan dengan
kesulitan belajar. Menurut Abdurahman 1996:9 secara garis besar kesulitan belajar yang umum dialami peserta didik ialah kesulitan
belajar akademik academic learning disabilities. Kesulitan belajar akademik menunjuk pada adanya kegagalan-kegagalan pencapaian
prestasi akademik yang sesuai dengan kapasitas yang diharapkan. Kesulitan belajar akademik dapat diketahui melalui ketidakmampuan
anak dalam memenuhi kriteria ketuntasan minimal suatu pelajaran. Dapat disimpulkan bahwa setiap individu memang tidak ada yang
sama. Perbedaan individual ini pulalah yang menyebabkan tingkah laku belajar di kalangan peserta didik berbeda-beda. Dalam keadaan dimana
peserta didik tidak dapat belajar sebagaimana mestinya dikarenakan terdapat hambatan-hambatan disebut dengan kesulitan belajar.
26
b. Jenis-jenis Kesulitan Belajar