66
ruangannya ada ACnya. Dalamnya bersih, buku- buku ditata rapi. Saya juga sering meminjam buku
dan saya juga punya kartu anggota yang ada fotonya”.
wawacara tanggal 4 Maret 2016
4.2.2 Input Layanan Perpustakaan Berbasis Informasi dan Teknologi IT
di SD Negeri Guntur 1
Aspek input masukan meliputi penanggung jawab, pembiayaan, dan pengelolaan program layanan.
4.2.2.1 Penanggung jawab Program
Hasil studi dokumentasi yang peneliti lakukan sudah jelas bahwa pemegang kekuasaan penuh sebagai
penanggung jawab keterlaksanaan program adalah kepala sekolah. Keberadaan perpustakaan sekolah
secara struktural merupakan bagian dari sekolah. Namun dalam kegiatan pelayanan bagi pemustaka
sehari- hari diserahkan sepenuhnya kepada Kepala Perpustakaan.
Pelayanan untuk
pemustaka setiap
hari dilakukan oleh pustakawan. Kebetulan pustakawan di
SD Negeri Guntur 1 seorang wanita yang sangat piawai dalam melayani pemustaka. Hal tersebut menjadi daya
tarik bagi pemustaka khususnya bagi siswa. Penulis mengadakan wawancara dengan siswa tentang evaluasi
kinerja pustakawan. Demikian cuplikan wawancaranya:
“Bagus, Bu Erna selalu melayani saya dengan baik dan cepat. Sangat cekatan dan murah senyum. Bu
Erna selalu melayani saya dengan ramah. Ruangan
67
perpustakaan bersih,
Bu Erna
setiap pagi
menyapunya”
wawacara tanggal 27 Februari 2016 Pernyataan tersebut juga dibenarkan oleh orang
tua yang berhasil diwawancarai. Orang tua tersebut berpendapat:
“Saya sangat senang. Bu Erna sangat bagus bekerjanya. Ruangannya selalu bersih. Meja untuk
membaca di dalam rapi. Bu Erna melayani dengan ramah. Pada saat masuk pasti disapa. Saya dikasih
tahu juga caranya mencari judul buku. Ternyata mudah sama mengetik pada HP”.
wawacara tanggal 4 Maret 2016 Hal serupa juga diperkuat oleh pernyataan kepala
perpustakaan. Dalam menjalankan tugas melayani
pemustaka kepala perpustakaan memberikan tanggung jawab sepenuhnya kepada pustakawan. Karena kepala
perpustakaan merangkap sebagai guru kelas. Namun kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar berkat kinerja
yang bagus oleh pustakawan. Berikut pernyataannya:
“Kinerja pustakawan sangat kompeten. Walaupun untuk
kepala perpustakaannya
merangkap memegang kelas hal tersebut dapat diantisipasi.
Karena ditunjang dengan kinerja pustakawan yang lain. Yang
biasa melayani para pemustaka
dipegang sepenuhnya oleh B. Erna. Struktur organisasi dalam perpustkaan juga berjalan.
Namun dalam setiap harinya pelayanan dipegang sepenuhnya pada Bu Erna. Pada momen- momen
tertentu dibantu dengan anggota yang lain”.
wawacara tanggal 26 Februari 2016 Kompetensi
seorang pustakawan
sangatlah berpengaruh pada kinerjanya. Dalam mengelola dan
melayani pemustaka sangatlah tepat bagi mereka yang memang benar- benar ahli dan berkompeten dalam
68 bidangnya. Pustakawan di SD Negeri Guntur 1 sudah
sesuai dengan kompetensinya. Hasil wawancara dengan kepala sekolah dijelaskan bahwa pustakawan yang ada
di SD Negeri Guntur 1 lulusan sarjana perpustakaan. Berikut pernyataannya:
“Sesuai dengan ijazah yang kami terima dari pustakawan mbak Erna lulusan Sarjana S1
jurusan perpustakaan. Jadi sudah sesuai dengan kompetensi yang ia miliki. Yang menjadi kendala
memang untuk kepala perpustakaannya. Dalam peraturan disebutkan bahwa kepala perpustakaan
harus dijabat oleh pegawai berstatus negeri. Hal ini untuk se- Kabupaten Demak belum ada tenaga
perpustakaan di SD yang berstatus PNS”
wawacara tanggal 25 Februari 2016 Demikian
juga diperkuat
oleh kepala
perpustakaan, beliau berpendapat bahwa:
“Kompetensi yang dimiliki oleh tenaga pustakawan sudah sesuai, hal ini terbukti bahwa pustakawan
kami berlatar belakang sarjana S1 perpustakaan lulusan dari Universitas Terbuka pokja Demak”.
wawacara tanggal 26 Februari 2016
4.2.2.2 Pembiayaan Program