80
kecamatan lain, seperti Demak, karangawen, dan Karanganyar”.
wawacara tanggal 25 Februari 2016 Hal
serupa juga
dibenarkan oleh
kepala perpustakaan dan juga berharap program ini dapat
diterapkan bagi
sekolah lain.
Demikian kutipan
wawancara dengan kepala perpustakaan:
“Saya mengharapkan ini bisa menjadikan pioner dan contoh untuk sekolah- sekolah lain. Tidak
hanya perpustakaan SD N Guntur 1 saja, namun sekolah lain bisa menerapkannya. Untuk biaya
yang relatih murah dapat mengahasilkan pekerjaan yang sangat terdata. Asalkan adanya kerjasama
dengan komite sekolah”.
wawacara tanggal 26 Februari 2016
4.2.4.3 Hambatan Layanan Perpustakaan
Hambatan yang
ditemui dilapangan
dalam menyelenggarakan
sebuah perpustakaan
berbasis Informasi dan Teknologi IT di SD Negeri Guntur 1
adalah sebaga berikut: 1 Biaya pemasangan aplikasi; 2 Adanya aturan bahwa kepala perpustakaan harus PNS;
3 Ketersedian jumlah buku; 4 Jaringan internet.
Demikian diungkapkan oleh kepala sekolah dalam wawancara dengan penulis:
“Hambatan jelas
ada. Untuk
pengadaan perpustakaan
seperti ini
tidak mustakhil
membutuhkan biaya. Walaupun untuk aplikasinya hanya butuh sekitar Rp 10.000.000,00 sepuluh
juta rupiah. Namun bagi sekolah dengan siswa sedikit itu merupakan hal yang sulit. Untuk
hambatan yang mendasar di SD N Guntur 1 belum adanya tenaga pustakawan yang berstatus PNS.
Padahal dalam aturan yang memegang sebagai kepala peprustakaan harus yang sudah PNS.
Hambatan yang lain kami rasakan adalah masih kurangnya buku di perpustakaan ini, walaupun
81
untuk tingkat lomba perpustakaan ketersediaan buku sudah melebihi batas minimal”.
wawacara tanggal 25 Februari 2016 Pendapat tersebut juga diperkuat oleh kepala
perpustakaan. Berikut hasil wawancaranya:
“Hambatan yang terbesar dalam penyelenggaraan perpustakaan ini adalah ketersedian jumlah buku.
Menurut idealnya perbandingan jumlah buku dengan jumlah siswa adalah 1: 10. Hambatan yang
kedua adalah adanya peraturan bahwa yang memegang kepala perpustakaan harus sudah PNS.
Padahal kita tahu di SD belum ada tenaga peprustakaan yang berstatus PNS. Jangankan
kepala perpustakaan, yang namanya tenaga Tata Uaha TU di SD saja belum ada. Kemudian yang
ketiga sebagai hambatannya adalah kadang kala terjadi gangguan jaringan internet. Internet yang
dipergunakan karena memakai antena. Hal ini karena kecamatan Guntur belum ada jaringan
telepon kabel dari Telkom”.
wawacara tanggal 26 Februari 2016 Untuk mengatasi hambatan diperlukan kinerja
yang bagus oleh kepala sekolah sebagai manajerial. Peran komite sekolah diharapkan melalui kerja sama
yang aktif dapat mengatasi masalah tersebut. Seperti terlihat peran komite sekolah yang telah dilakukan di SD
Negeri Guntur 1. Demikian diperjelas oleh pendapat Kepala Sekolah SD Negeri Guntur 1 untuk mengatasi
masalah tersebut. Demikian hasil wawancara dengan beliau:
“Menghimbau kepada sekolah- sekolah lain agar bias mengatasi ketersediaan dana yang minim.
Berbagilah dengan komite sekolah masing- masing untuk mengoptimalkan kerjasama yang erat seperti
yang telah kami lakukan dengan komite sekolah. Mengatasi hambatan kepala perpustakaan harus
PNS,
kami siasati
dengan memberikan
SK penugasan rangkapan beliau Bapak Sunu Jaka
82
Subrata memegang kepala perpustakaan. Hal ini saya konfirmasi dengan perpustakaan lain juga
seperti itu. Untuk menambah jumlah buku saya punya kiat, diantaranya meminta sumbangan
kenang- kenangan dari orang tua siswa lulusan kelas 6. Bukan minta kenang- kenangan berwujud
uang, namun kami hanya minta minimal 5 buku baru dengan judul yang berbeda”.
wawacara tanggal 25 Februari 2016 Demikian
pula cara
mengatasi masalah
diungkapakan kepala perpustakaan yang senada dengan kepala sekolah. Berikut hasil wawancara:
“Mengantisipasi ketersedian
buku walaupun
perpustakaan kami dengan jumlah buku yang cukup, perpustakaan kami bekerja sama dengan
Perpusda Perpustakaan
Daerah Kabupaten
Demak. Sebulan sekali perpusda datang ke sekolah kami
untuk melayani
siswa. Untuk kepala
perpustakaan harus berstatus PNS ini hanya bisa disiasati. Seperti saya hanya diberi SK dari Kepala
Sekolah guru
merangkap sebagai
kepala peprustakaan. Pada saat jam pelajaran saya
mengajar di kelas, pada saat istirahat saya ngantor di ruang kepala perpustakaan. Sedangkan untuk
hambatan yang
ketiga memang
kami agak
kesulitan, Cuma kami berharap mudah- mudahan jaringan telepon kabel masuk di Kecamatan
Guntur, sehingga kami bisa memasang internet kabel”.
wawacara tanggal 26 Februari 2016
4.3 Pembahasan
4.3.1 Konteks Layanan
Perpustakaan Berbasis
Informasi dan Teknologi IT di SD Negeri
Guntur 1 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak
Menurut Sugiyono
2014, evaluasi
konteks merupakan
dasar dari
evaluasi yang
bertujuan menyediakan alasan- alasan dalam menentukan tujuan.
Sedangkan Stufflebeam 2007 mengatakan bahwa