78 siswa SD Negeri Guntur 1 yang tergolong banyak. Hal ini
diungkapkan oleh pustakawan perpustakaan dengan hasil wawancara sebagai berikut:
“Jadwal pelayanan
perpustakaan sudah
dilaksanakan. Jadwal dibuat untuk mengantisipasi banyaknya pengunjung setiap hari. Jadwal ini
dikhususkan pada layanan peminjaman dan pengembalian. Tetapi untuk kunjungan sekedar
membaca dan mencari pelajaran diperpustakaan tidak berlaku. Jadi intinya jadwal layanan sudah
berjalan dengan waktu yang sudah ditentukan”.
wawacara tanggal 27 Februari 2016
4.2.4 Produk Layanan Perpustakaan Berbasis Informasi dan Teknologi IT
di SD Negeri Guntur 1
Aspek produks
hasil meliputi
kepuasan pemustaka, partisipasi komite sekolah, keberlanjutan
program, serta hambatan layanan perpustakaan.
4.2.4.1 Kepuasan Pemustaka
Untuk mengevaluasi
tentang kepuasan
pemustaka terhadap program layanan perpustakaan, penulis
melakukan kegiatan
wawancara dengan
pemustaka. Salah satu siswa yang berhasil saya wawancarai mengungkapkan tentang kesenangannya
dengan perpustakaan. Berikut ini hasil wawancaranya:
“Saya sangat
puas sekali.
Dengan adanya
perpustakaan saya lebih rajin membaca. Gemar membaca buku kemudian saya meringkasnya
kembali. Kadang hasil ringkasanku di pajang Bu. Erna di Majalah Dinding. Saya sangat senang
sekali”.
wawacara tanggal 2 Maret 2016
79 Hal serupa juga dibenarkan dengan pendapat dari
seorang guru. Beliau mengungkapkan sebagai berikut:
“Sungguh luar biasa, layanan yang diberikan oleh perpustakaan
SD Negeri
Guntur 1
cukup membanggakan kami. Ditambah dengan suasana
tempat baca
yang representatif
membawa kemeriahan suasana setiap hari di perpustakaan.
Baru kali ini ada perpustkaan setingkat SD yang dapat memberikan pelayanan yang bagus. Hal ini
mudah- mudahan dapat ditiru oleh sekolah-
sekolah yang lain”.
wawacara tanggal 1 Maret 2016 Pendapat terakhir ini juga memperkuat dua
pendapat diatas. Orang tua ini juga membenarkan hal tersebut. Demikian pendapatnya:
“Saya sangat puas pak. Saya juga puas bisa menyekolahkan anak saya di sini. Sambil menanti
anak saya pulang, saya dapat membaca buku. Saya juga telah dibuatkan kartu peprustakaan
sehingga kalau meminjam buku sangat mudah dan cepat”
. wawacara tanggal 4 Maret 2016
4.2.4.2 Keberlanjutan Program
Dengan melihat hasil wawancara mulai dari aspek konteks, input, dan proses diatas kiranya program
layanan perpustakaan di SD Negeri Guntur 1 tetap dilanjutkan. Sejalan dengan ungkapan kepala sekolah
yang berhasil penulis wawancarai. Berikut ini hasilnya:
“Saya berkomitmen akan melanjutkannya. Saya juga akan berkoordinasi dengan pemangku jabatan
dalam hal ini Kepala UPTD Dikpora Kecamatan Guntur agar program ini dapat diterapkan pada
SD- SD lain di lingkungan kecamatan Guntur. Sejalan dengan hal tersebut perpustakaan kami
juga sudah beberapa kali digunakan untuk studi banding. Rata- rata dari sekolah berasal dari
80
kecamatan lain, seperti Demak, karangawen, dan Karanganyar”.
wawacara tanggal 25 Februari 2016 Hal
serupa juga
dibenarkan oleh
kepala perpustakaan dan juga berharap program ini dapat
diterapkan bagi
sekolah lain.
Demikian kutipan
wawancara dengan kepala perpustakaan:
“Saya mengharapkan ini bisa menjadikan pioner dan contoh untuk sekolah- sekolah lain. Tidak
hanya perpustakaan SD N Guntur 1 saja, namun sekolah lain bisa menerapkannya. Untuk biaya
yang relatih murah dapat mengahasilkan pekerjaan yang sangat terdata. Asalkan adanya kerjasama
dengan komite sekolah”.
wawacara tanggal 26 Februari 2016
4.2.4.3 Hambatan Layanan Perpustakaan