71
siswa  dianjurkan  untuk  sodakoh  sebesar  Rp 2.000,00  dua  ribu  rupiah.  Hasil  uang  itu
dipergunakan untuk
mengangsur pinjaman
tersebut.  Saya  harap  sekolah  dapat  menerima inisiatif ini”.
wawacara tanggal 3 Maret 2016
4.2.2.3 Pengelolaan Program
Dalam  penyelenggaraan  kegiatan  sehari- hari pelayanan  perpustakaan  diserahkan  sepenuhnya  pada
pustakawan.  Untuk  kepala  perpustakaan  pada  saat  jam pelajaran mengajar di kelas. Pada saat istirahat dan jam
kosong  ikut  dalam  kegiatan  pelayanan  di  perpustakaan. Demikian hasil wawancara dengan kepala sekolah:
“Yang  bertanggung  jawab  penuh  atas  pengelolaan perpustakaan  di  SD  Negeri  Guntur  1  adalah  saya
selaku  kepala  sekolah.  Namun  karena  berbagai macam  tugas  saya  sebagai  kepala  sekolah,
kegiatan  sehari- hari  kami  serahkan  sepenuhnya untuk  dikelola  oleh  kepala  perpustakaan  yang
telah  kami  beri  SK  rangkapan.  Untuk  pelayanan sehari- hari dipegang oleh pustakawan”.
wawacara tanggal 25 Februari 2016 Pendapat  tersebut juga  diperkuat  oleh  kepala
perpustakaan.  Kepala  perpustakaan  dalam  wawancara menjelaskan  tentang
pelayanan  pemustaka. Tugas
pelayananan perpustakaan di SD negeri Guntur 1 untuk setiap  hari  diserahkan  sepenuhnya  pada  pustakawan,
karena  kepala  perpustakan  juga  mengajar  di  kelas. Inilah hasil wawancaranya:
“Jelas  yang  bertanggung  jawab  penuh  atas keberlangsungan  perpustakaan  ini  adalah  Kepala
Sekolah.  Namun  untuk  pengelolaan  sepenuhnya diserahkan  kepada  Kepala  Perpustakaan  dan
tenaga
peprustakaan.  Untuk  sistem  aplikasi layanan  yang  menggunakan  internet  sepenuhnya
72
pada  tenaga  perpustakaan  yang sesuai  dengan bidangnya yaitu Mbak Erna”.
wawacara tanggal 26 Februari 2016 Hingga
saat ini
program yang
ada di
perpustakaan  masih  berjalan.  Kegiatan  pelayanan  dan kegiatan  siswa  setiap  hari  terlihat  aktif  diperpustakaan.
Hal  inilah  yang  diharapkan  oleh  beliau  kepala  sekolah dalam  menciptakan  sebuah  perpustakaan  yang  menjadi
kebanggaan  sekolah.  Berikut  wawancara  dengan  kepala sekolah:
“Saya  sangat  berharap  perpustakaan  ini  bisa berjalan terus. Walaupun lomba telah berlangsung,
namun itu
bukanlah tujuan
dari kami.
Menciptakan sebuah
perpustakaan yang
dikategorikan  standar  bukan  hal  yang  mudah seperti membalikkan tangan. Butuh waktu, tenaga,
biaya,  serta  didukung  dengan  sumber  daya manusia  yang  mumpuni.  Saya  yakin  keberadaan
peprustakaan
ini  sangatlah bermanfaat
bagi pemustaka.  Minimal  siswa-
siswi  kami  dapat memanfaatkannya”.
wawacara tanggal 25 Februari 2016 Pendapat  itu  juga  diperkuat  oleh  salah  seorang
guru yang  berhasil  peneliti  wawancarai. Beliau merasa optimis  dan  yakin  bahwa  perpustakaan  SD  Negeri
Guntur  1  dapat berkembang  dengan  pesat.  Keadaan  ini harus  didukung
oleh  peran  guru  agar memotivasi
siswanya. Berikut pernyataannya:
“Melihat  kegiatan  perpustakaan  setiap  hari,  maka saya  juga  optimis  perpustakaan  ini  juga  akan
berkembang  dengan  baik.  Banyak  sekali  guru- guru
juga bisa
memanfaatkan keberadaan
perpustakaan  ini.  Setiap  minggu  saya  juga menugasi  siswa  minimal  pinjam  satu  buku  untuk
dibaca.  Kemudian  setiap  bulan  minimal  siswa meringkas  atau  menceritakan  kembali  isi  bacaan
73
kemudian  yang  terbaik  akan  dipajang  pada  papan pajangan perpustakaan”.
wawacara tanggal 1 Maret 2016
4.2.3 Proses Layanan  Perpustakaan  Berbasis Informasi  dan  Teknologi  IT