68 bidangnya.  Pustakawan  di  SD  Negeri  Guntur  1  sudah
sesuai  dengan  kompetensinya.  Hasil  wawancara  dengan kepala  sekolah  dijelaskan  bahwa  pustakawan  yang  ada
di  SD Negeri Guntur  1  lulusan  sarjana  perpustakaan. Berikut pernyataannya:
“Sesuai  dengan  ijazah  yang  kami  terima  dari pustakawan  mbak  Erna  lulusan  Sarjana  S1
jurusan  perpustakaan.  Jadi  sudah  sesuai  dengan kompetensi  yang  ia  miliki.  Yang  menjadi  kendala
memang  untuk  kepala  perpustakaannya.  Dalam peraturan  disebutkan  bahwa  kepala  perpustakaan
harus dijabat oleh pegawai berstatus negeri. Hal ini untuk  se- Kabupaten  Demak  belum  ada  tenaga
perpustakaan di SD yang berstatus PNS”
wawacara tanggal 25 Februari 2016 Demikian
juga diperkuat
oleh kepala
perpustakaan, beliau berpendapat bahwa:
“Kompetensi  yang  dimiliki  oleh  tenaga  pustakawan sudah  sesuai,  hal  ini  terbukti  bahwa  pustakawan
kami  berlatar  belakang  sarjana  S1  perpustakaan lulusan dari Universitas Terbuka pokja Demak”.
wawacara tanggal 26 Februari 2016
4.2.2.2 Pembiayaan Program
Pemasangan aplikasi
layanan perpustakaan
sebenarnya  sangatlah  terjangkau.  SD  Negeri  Guntur  1 dalam  menciptakan  sebuah  layanan  perpustakaan
berbasis  IT  justru  mendapatkan  apresiasi  dari  komite sekolah.  Berkat  dukungan  berupa  pendanaan  dari
komite sekolah dapat memajukan dunia pendidikan. Hal tersebut  bisa  dijadikan  contoh  untuk  sekolah- sekolah
yang  lain.  Berikut  hasil  wawancara  dengan  kepala sekolah:
“Khusus  pemasangan  aplikasi  dibutuhkan  biaya sebesar  Rp  10.000.000,00  sepuluh  juta  rupiah.
69
Biaya  tersebut  juga  kami  peroleh  dari  sumbangan dari  komite  sekolah  walaupun  berwujud  hutang
pihak  ketiga  sebesar  Rp  15.000.000,00  lima  belas juta  rupiah.  Kami  hutang  koperasi  atas  nama
salah  satu  orang  guru  kami,  kemudian  angsuran berasal dari sodaqoh siswa kami setiap jumat. Dan
sampai  saat  ini  pengumpulan  dana  atas  prakarsa komite sekolah dapat berjalan dengan lancar”
. wawacara tanggal 25 Februari 2016
Pernyataan  tersebut  diperkuat  dengan  hasil wawancara  dengan  bendahara  BOS.  Dalam pemasangan
aplikasi  untuk  perpustakaan  bendahara  BOS  tidak merasa  mengeluarkan  uang.  Hanya  memang  dia  diberi
tugas  kepala  sekolah  untuk  mengumpulkan  hasil sodaqoh  anak  setiap  bulan,  dan  hasilnya  dipergunakan
untuk  mengangsur  pinjaman  atas  nama  salah  seorang guru  di  Koperasi  Pegawai  Republik  Indonesia  KPRI
Kecamatan Guntur. Berikut pernyataannya:
“Untuk  pengadaan  aplikasi  program  layanan perpustakaan  saya  tidak  mengeluarkan  dari  BOS.
Untuk  pengadaan  aplikasi  beserta  perangkat  lain sekolah  hutang  pada  pihak  ketiga    KPRI  Guntur
atas  nama  Bapak
Abdul  Maliq  sebesar  Rp 15.000.000,00  lima  belas  juta  rupiah.  Itu  atas
inisiatif dan  prakarsa
dari  komite sekolah.
Kemudian  sebagai  angsuran  setiap  bulannya komite  sekolah  mencanangkan  Gerakan  Jumat
Beramal.  Setiap  hari  Jumat  siswa  memberikan jariyah  sodaqoh  minimal  dua  ribu  rupiah.  Jadi
untuk pengadaan  perangkat aplikasi mendapatkan subsidi  dari  komite  sekolah.  Jadi  angsuran  tiap
bulaan  kami  dapatkan  dari  pengumpulan  uang tersebut”.
wawacara tanggal 29 Februari 2016 Jadi  secara  jelas  perpustakaan  di  SD  Negeri
Guntur  1  sumber  pembiayaannya  juga  berasal  dari komite  sekolah.  Walaupun  tidak  berwujud  uang  dalam
70 bentuk  tunai.  Namun  atas  inisiatif  komite  sekolah  hal
tersebut  dapat  terwujud.  Demikian  diungkapkan  oleh kepala sekolah:
“Untuk pemasangan aplikasi beserta perangkat lain sebesar  Rp  10.000.000,00  sepuluh  juta  rupiah
kami  ambilkan  dari  sumbangan  komite  sekolah. Walaupun  kami  pinjam  pihak  ketiga  sebesar  Rp
15.000.000,00  lima  belas  juta  rupiah,  sisa  uang tersebut  kami  gunakan  untuk  pengembangan
perpustakaan  seperti  pengadaan  gazebo  dan pengadaan  taman  baca.  Untuk  aksesoris  lainnya
kami ambilkan dari dana BOS”.
wawacara tanggal 25 Februari 2016 Untuk  membuktikan  kebenarannya  penulis  juga
melakukan  wawancara  dengan  komite  sekolah  secara langsung.
Komite sekolah
sangat bangga
atas keberhasilan  yang  diraih  perpustakaan  SD  N  Guntur  1
dalam  lomba  perpustakaan  baik  di  tingkat  kecamatan maupun provinsi. Komite sekolah tidak bisa memberikan
bantuan  material  yang  cukup.  Komite  Sekolah  hanya dapat  memberikan  sumbangan  berupa  uang  sodaqoh.
Demikian hasil wawancara dengan komite sekolah:
“Kami  atas  nama  komite  sekolah  sangat  berterima kasih  sebesar- besarnya  kepada  SD  N  Guntur  1,
atas  semangatnya  dalam  memajukan  Sekolah. Saya juga mengucapkan selamat atas prestasi yang
telah  dicapai  perpustakaan  SD  N  Guntur  1 walaupun  hanya  ditingkat  karesidenan  itu  bagi
kami  hal  yang  terbaru  menurut  sejarah  di  SD  N Guntur 1 memenangkan lomba peprustakaan. Dari
komite  sekolah  kami  hanya  bisa  memberikan sedikit bantuan itupun tidak  berwujud uang. Kami
hanya  bisa  memberikan  bantuan  sebesar  Rp 15.000.000,00  lima  belas  juta  rupiah  itupun
silakan  sekolah  pinjam  pada  pihak  ketiga.  Silakan sekolah  untuk  pinjam  dulu.  Kami  komite  sekolah
akan  mengadakan  semacam  gerakan  yaitu  jumat beramal,  maksudnya  setiap  hari  jumat  siswa-
71
siswa  dianjurkan  untuk  sodakoh  sebesar  Rp 2.000,00  dua  ribu  rupiah.  Hasil  uang  itu
dipergunakan untuk
mengangsur pinjaman
tersebut.  Saya  harap  sekolah  dapat  menerima inisiatif ini”.
wawacara tanggal 3 Maret 2016
4.2.2.3 Pengelolaan Program