Pendekatan Penelitian Setting Penelitian Subyek Penelitian

50

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian ini bersifat bersifat deskriptif karena peneliti ingin mendeskripsikan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan efektivitas kepemimpinan kepala sekolah dalam membangun kultur sekolah yang unggul. Menurut Suharsimi Arikunto 2005: 234, mengemukakan bahwa penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan. Adapun alasan peneliti menggunakan metode deskriptif adalah sebagai berikut 1 pemaparan dalam metode deskriptif memungkinkan peneliti dapatmenemukan dan memecahkan permasalahan yang ada, 2 pemaparan dalam metode deskriptif dapat menjadi pedoman peneliti untuk menafsirkan data, 3 pelaksanaan metode ini memungkinkan peneliti untuk menganalisis dan menginterpretasikan data, 4 penggunaan metode deskriptif diharapkan memperoleh jawaban yang obyektif dari sumber data.

B. Setting Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di SMP Nasional Bantul. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2013 sampai dengan bulan Mei 2014. Alasan di SMP Nasional Bantul ini dikarenakan terdapat sekolah yang mempunyai karakteristik kultur sekolah yang unik dimana letak sekolah yang begitu pada di daerah perkotaan serta berdampingan langsung dengan SMK dimana tidak ada 51 pembatas diantara 2 lembaga sekolah tersebut, selain itu banyak ditemukan beberapa siswa yang sering melanggar tata tertib sekolah seperti merokok dan nongkrong disekitar area sekolah sehingga dibutuhkan kepemimpinan kepala sekolah dalam membangun kultur sekolah yang unggul.

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah orang-orang yang akan menjadi sasaran penelitian, yaitu orang-orang yang akan dijadikan sumber penelitian. Adapun yang menjadi sumber penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, siswa, dan stafkaryawan yang bertugas di SMP Nasional Bantul. Penelitian ini yang menjadi key informan ialah guru karena guru mengetahui informan-informan yang berkaitan dengan kepemimpinan kepala sekolah, meskipun kepala sekolah juga sebagai informan. Alasan peneliti menggunakan subyek penelitian tersebut, adalah sebagai berikut. 1. Kepala Sekolah Kepala sekolah dapat memberikan informasi atau data yang ada relevansinya dengan masalah yang diteliti. Kepala sekolah merupakan sosok sentral dan sosok kunci yang akan dilihat mengenai perannya sebagai pemimpin. Dari data-data yang didapat dari kepala sekolah dimaksud adalah merupakan data utama atau data primer dalam penelitian ini. 2. Wakil kepala sekolah mempunyai peran dalam membantu kepala sekolah secara tugas struktural di sekolahan, tentunya peran itu mempunyai andil dalam setiap kebijakan yang ditetapkan oleh kepala sekolah. 52 3. Guru mengetahui bagaimana peran-peran kepala sekolahtersebut diterapkan pada aktivitas kegiatan sekolah dan kegiatan proses belajar mengajar dan pada stake holders sekolah yang bersangkutan. Guru yang menjadi narasumber dalam penelitian ini adalah semua guru yang bertugas di SMP Nasional Bantul yaitu; guru sebagai wakil kepala sekolah, guru bidang studi, maupun guru yang bertugas sebagai pembina organisasi intra dan ekstrakurikuler. 4. Staf administrasikaryawan merupakan komponen warga sekolah yang secara langsung mempunyai hubungan struktural dengan kepala sekolah, dengan begitu staf dapat mengetahui kinerja kepala sekolah dalam membentuk ataupun membangun kultur sekolah. 5. Siswa yang menjadi narasumber dalam penelitian ini adalah siswa yang diambil secara acak perwakilan pada masing-masing kelas dan pada tingkatan kelas siswa di SMP Nasional Bantul. Komite sekolah dan wali murid juga menjadi narasumber dalam penelitian ini karena peran komite sekolah dan wali murid sebagai pendukung sekaligus pengontrol kebijakan sekolah yang dijalankan. Pengambilan narasumber tersebut dilakukan dengan alasan, karenaguru, staff, siswa, komite sekolah, dan wali murid merupakan orang-orang yang dipandang lebih mengetahui bagaimana kepala sekolah dalam melaksanakan perannya sebagai pemimpin pada setiap proses kegiatan sekolah.

D. Fokus Penelitian