Kepemimpinan Efektif Kepemimpinan Kepala Sekolah

36 2 Memanfaatkan teknologi informasi dan komukasi dalam pembelajaran, baik sebagai sumber belajar maupun sebagai alat pembelajaran. Kepala sekolah sebagai sentral pengembangan mutu pendidikan di sekolah harus dapat menjadi contoh dalam berinteraksi di lingkungan sekolah. Kepala sekolah harus mempunyai komitmen yang kuat terhadap tugas-tugasnya, terampil, membangun kerja tim pada semua aspek di lingkungan sekolah dan bermusyawarah dalam menentukan kebijakan sekolah. Berdasarkan pendapat dari beberapa tokoh di atas dapat disimpulkan peran kepala sekolah suatu kegiatan yang dapat mempengaruhi dan menggerakan pendayagunaan sumberdaya manusia yang ada, menciptkan iklim keryang kondusif, memanfaatkan dan menggunakan kemajuan teknologi yang ada. Peran tersebut dapat menciptakan kultur sekolah yang unggul dengan dukungan semua warga sekolah.

4. Kepemimpinan Efektif

Menurut Sondang P. Siagian 1989: 24, berpendapat kepemimpinan merupakan kemampuan dan ketrampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan satuan kerja untuk mempengaruhi perilaku orang lain dalam mencapai tujuan organisasi. Dari pengertian tersebut terlihat beberapa hal, yaitu: a. Dasar utama dalam efektifitas kepemimpinan seseorang bukan pengangkatan atau penunjukanya tetapi penerimaan orang lain terhadapa kepemimpinan yang bersangkutan berkat adanya kelebihan-kelebihan tertentu yang dimilikinya, baik oleh karena pengalaman pendidikan, prestasi kerja. 37 b. Efektivitas kepemimpinan seseorang tercermin dari kemampuannya untuk meningkatkan ketrampilan yang memang dikembangkan, meskipun mungkin tidak sampai mencapai titik kumilasi kemampuan terpendam dalam dirinya. c. Efektivitas kepemimpinan itu menuntut adanya kemahiran untuk membaca situasi seperti yang berkaitan dengan iklim kerja dalam organisasi yang sering menampakan gejala negatif seperti disiplin rendah, semangat pegawai turun, dan produktivitas tidak seperti yang diharapkan. Ditambahkan oleh Veithzal Rivai 2006: 32-33, bahwa pemimpin yang efektif minimal memenuhi hal sebagai berikut: 1 bersikap luwes, 2 sadar mengenai diri, kelompok, dan situasi, 3 memberitahu bawahan tentang setiap persoalan dan bagaimana pemempin pandai dan bijak menggunakan wewenangnya, 4 mahir menggunakan pengawasan umum dimana bawahan tersebut mampu dan mau mengerjakan sendiri pekerjaan harian mereka sendiri dan mampu meyelesaikan pekerjaan dalam batas waktu yang ditentukan, 5 selalu ingat masalah yang mendesak, baik keefektifannya jangka panjang secara individul atau kelompok sebelum bertindak, 6 memastikan bahwa keputusan yang dibuat sesuai dan tepat waktu baik secara individu maupun kelompok, 7 selalu mudah ditemukan bila bawahan ingin membicarakan masalah dan pemimpin menunjukan minat setiap gagasanya, 8 menepati janji yang diberikan bawahan, cepat menangani keluhan, dan memberikan jawaban yang tepat, dan 9 memberikan petunjuk dan jalan keluar tentang metode dan mekanisme pekerjaan, meningkatkan keamanan dan menghindari kesalahan seminimal mungkin. 38 Pandangan lain diungkapkan oleh Bernardine dan Susilo Supardo 2005: 17, dasar kepemimpinan yang ideal adalah berkarakter yang baik dan pelayanan tanpa pamrih kepada organisasi. pemimpin harus memusatkan diri pada keyakinan dan karakter, apa yang dikerjakan, dan memberikan arahan serta motivasi. Melihat beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kepemimpinan yang efektif ialah pemimpin yang dapat membaca situasi didalam organisasi yang meliputi hubungan antar individu atau kelompok, produktivitas organisasi, dan lingkungan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan organisasi yang dipimpin. Dengan membaca situasi tersebut akan memperoleh gambaran apa yang terjadi di lingkungan organisasinya untuk itu pemimpin harus bisa mengambil langkah yang tepat berkaitan hal yang dihadapi saat itu juga oleh organisasi yang dipimpin agar tetap berkembang dan maju.

5. Kepemimpinan untuk Pengembangan Kultur Sekolah