Peran kultur sekolah Kultur sekolah

20 eksternal di luar lingkungan sekolah. Selain itu dapat mengatasi permasalahan yang timbul didalam lingkungan sekolah untuk membangun kultur yang unggul.

3. Peran kultur sekolah

Menurut Zamroni 2007: 57, budaya sekolah yang baik akan secara efektif menghasilkan kinerja yang terbaik pada setiap individu, kelompok kerja atau unit dan sekolah sebagai satu institusi, dan hubungan sinergis antara tiga tingkatan tersebut. Budaya sekolah diharapkan memperbaiki mutu sekolah, kinerja di sekolah dan mutu kehidupan yang diharapkan memiliki ciri sehat, dinamis atau aktif, positif dan profesional. Budaya sekolah sehat memberikan peluang sekolah dan warga sekolah berfungsi secara optimal, bekerja secara efisien, energik, penuh vitalitas, memiliki semangat tinggi, dan akan mampu terus berkembang. Oleh karena itu, budaya sekolah ini perlu dikembangkan. Menurut Farida Hanum 2011: 114-117, berikut beberapa peran kultur sekolah beraneka ragam yang diberikan para ahli, antara lain seperti berikut. a. Peran kultur terhadap kinerja Kultur sekolah yang baik berperan positif dalam memperbaiki kinerja sekolah. Kultur sekolah, suasana kekeluargaan, kolaborasi, ketahanan belajar, semangat terus maju, dorongan bekerja keras, dan belajar mengajar dapat diciptakan dan dibudayakan di sekolah. Siswa dan guru dapat bekerja secara maksimal dengan mengupayakan yang terbaik, meletakkan target hasil tertinggi, dan berusaha merealisasikan semua itu. Kultur yang baik akan secara efektif menghasilkan kinerja yang terbaik pada: 1 setiap individu, 21 2 kelompok kerja atau unit kerja, 3 sekolah sebagai satu institusi, dan 4 hubungan sinergis di antara ketiga tingkatan kinerja tersebut. b. Peran kultur dalam membangun mutu sekolah Perbaikan sistem persekolahan pada intinya membangun sekolah dengan kekuatan utama sekolah yang bersangkutan. Perbaikan mutu sekolah perlu memahami kultur sekolah sebagai modal dasarnya. Melalui pemahaman kultural sekolah, berfungsinya sekolah dapat dipahami, aneka permasalahan dapat diketahui, dan pengalaman-pengalamannya dapat direfleksikan. Setiap sekolah memiliki keunikan berdasarkan pola interaksi komponen sekolah secara internal dan eksternal. Berkaitan dengan peningkatan mutu sekolah, Stoll dan Fink Farida Hanum, 2010: 116, mengidentifikasi 10 norma budaya yang mempengaruhi perbaikan sekolah, yaitu sebagai berikut. 1 Tujuan bersama shared goals kata kuncinya, Kami tahu ke mana kami Menuju, 2 Tanggung jawab akan kesuksesan responsibility for succeed, Kami harus Sukses, 3 Kolegial collegiality Kami bekerja Bersama-sama. 4 Perbaikan kontinu continous improvement, Kami mampu mendapat yang lebih baik, 5 Pembelajaran yang abadi life long learning, Pembelajaran untuk Semua orang. 6 Mengambil resiko risk taking Kami belajar dengan Mencoba yang Baru, 7 Dukungan support, Selalu ada seseorang yang Ditolong. 8 Saling menghormati mutual respect, Semua orang memilki se-suatu untuk diberikan., 9 Keterbukaan openness, Kami dapat mendiskusikan Perbedaan- perbedaan kami, dan 10 Perayaan dan Humor celebration and humor, Kami merasa Baik dengan diri kami. 22 Dengan memahami ciri-ciri kultur sekolah akan dapat diusahakan tindak nyata dari perbaikan mutu sekolah. Nilai-nilai, keyakinan, dan asumsi-asumsi kehidupan itu begitu kuat dan sulit diamati serta sangat sukar berubah. Jika suatu pencapaian mutu sekolah memerlukan usaha mengubah kondisi dan perilaku sekolah, warga sekolah, dan pendukung sekolah, maka dimensi kultural menjadi sangat sentral. Perubahan nilai-nilai yang diyakini sekolah akan dapat menggerakkan usaha perbaikan jangka panjang dalam meningkatkan mutu sekolah melalu kultur yang positif. c. Peran kultur dalam perbaikan sekolah Kultur sekolah merupakan sesuatu yang sangat kompleks dan merupakan konsep-konsep yang penting dalam pendidikan. Kaitannya dengan peningkatan sekolah, budaya sekolah merupakan sesuatu yang sering diabaikan Stoll Farida Hanum, 2011: 115, menunjukkan bahwa budaya sekolah merupakan suatu yang sangat menentukan bagaimana proses belajar mengajar dalam sebuah sekolah. Selanjutnya, Stoll juga menambahkan bahwa budaya pada intinya akan mem- berikan dukungan dan identitas terhadap sekolah serta akan mem-bentuk kerangka kerja framework bagi kegiatan pembelajaran. Kultur sekolah yang berperan dalam meningkatkan kinerja guru dikemukakan oleh Wheelock Herman, 2006: 17 bahwa “ teacher working to build a school culture that suport high standards view the lists of “ standards” that emanate from policy makers as useful only to the extent they stimulate a deeper process for improving their teaching”. Dalam pernyataan diatas guru diharapkan dapat membantu membangun sebuah kultur sekolah yang 23 mendukung standar yang tinggi dalam peningkatan kualitas pendidikan yang berasal dari pembuat kebijakan di sekolahnya. Kultur sekolah diharapkan akan memperbaiki kinerja sekolah, baik kepala sekolah, guru, siswa, dan karyawan maupun pengguna sekolah lainnya, akan terjadi manakala kualifikasi kultur tersebut bersifat sehat, solit, kuat, positif, professional. Ini berarti kultur sekolah menjadi komitmen luas sekolah, kepribadian sekolah yang didukung oleh stakeholdernya.

4. Karakteristik Kultur Sekolah