45 Gambar 2. Bagan Kerangka Pikir Kultur Sekolah yang Unggul
D. Penelitian yang Relevan
Untuk mendukung dan memperdalam penelitian yang dilakukan, berikut penelitian yang terkait dan relevan dari peneliti sebelumnya sebagai
berikut:
1. Diana Febriana 2008 tentang “ kultur sekolah di Madrasah Aliyah Negeri
MAN Yogyakarta I dan Madrasah Aliyah Negeri MAN Yogyakarta II.
Penelitian ini menunjukan hasil sebagai berikut:
a. Kultur di Madrasah Aliyah Negeri MAN Yogyakarta I Kultur sekolah
cenderung dengan kultur religi sangat kuat, tingkat kedisiplinan dalam tata tertib cukup bagus, mempunyai kultur yang unggul karena sering
berprestasi, dan mempunyai fasilitas yang cukup memadai. Untuk di Madrasah Aliyah Negeri MAN Yogyakarta II memiliki kultur religi
yang sangat kuat juga, tetapi bila dibandingankan dengan Madarasah
kultur
Kultur dari luar sekolah
Kultur dari dalam sekolah
Kepemimpinan Kepala sekolah
Sekolah
Kultur sekolah
unggul sekolah
yang unggul
46 Aliyah Negeri MAN I Yogyakarta tingakat kedisiplinan siswa kurang
dan kultur berprestasi masih rendah. b.
Faktor pendukung pelaksanaan kultur sekolah di MAN Yogyakarta I meliputi visi dan misi sekolah, suasana religi yang kuat, kepeminpinan
kepala sekolah, hubungan antar warga sekolah berjalan dengan baik. Faktor pengahambat di MAN I Yogyakarta ialah banyak waktu luang
yang kurang dimanfaatkan dengan hal positif. Faktor pendukung pelaksanaan di MAN II Yogyakarta meliputi visi dan misi berjalan baik
kepemimpinan kepala sekolah dan hubungan harmonis antar warga sekolah berjalan dengan baik, faktor penghambat di MAN II Yogyakarta
fasilitas yang kurang memadai. Penelitian di atas mendeskripsikan bagaimana gambaran kultur sekoalah
yang ada dan faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kultur sekolah. Berbeda dengan penelitian tersebut, penelitian yang saya lakukan memotret
keadaan kultur sekolah disekitar lingkungan sekolah dan mengkaji bagaimana kepala sekolah membangun kultur sekolah yang unggul.
2. Muji Rahayu 2010 melakukan penelitian mengenai “ Kultur sekolah dan
kinerja siswa di SMP N 1 Sleman” dapat disimpulkan sebagai berikut: a.
Gambaran kultur sekolah yang tercermin komponen kultur dalam artifak yaitu pengelolaan fasilitas pendidikan secara rutin, penataan ruangan,
penyediaan koleksi bahan pustaka yang memadai, visi dan misi saling mendukung terhadap inovasi kurikulum, dan slogan-slogan yang bermakna
positif.
47 b.
Gambaran kultur sekolah dari aspek keyakinan ialah penyelenggaraan pelajaran keagamaan, kegiatan ekstrakulikuler yang berkaitan dengan
keagamaan, adanya kegiatan rutin upacara keagamaan yang dilakukan sekolah, pemberian penghargaan terhadap siswa yang berprestasi dari
berbagai bidang. c.
Gambaran kultur yang tercermin dari aspek nilai ialah ketaatan dalam mematuhi tata tertib sekolah, hubungan yang sangat harmonis antar warga
sekolah, salaing adanya koordinasi dan evaluasi dalam penyelenggaraan kegiatan di SMP N 1 Sleman.
Penelitian di atas hanya mendeskripsikan tentang bagaimana gambaran kultur sekolah dari aspek-aspek ialah artifak, keyakinan, dan nilai-nilai yang
terkandung dalam kegiatan di SMP N 1 Sleman, tetapi belum mengkaji dari segi kepemimpinan kepala sekolah dalam membangun kultur sekolah yang
unggul.
3. Dalam penelitian yang dilakukan Tri Yuni Hendrowati 1997 mengenai