Pengaruh mutasi auditor terhadap independensi Pengaruh mutasi auditor terhadap kualitas audit dengan dimediasi

commit to user 30 kendali auditor. Dalam penelitian ini, kualitas audit dilihat dari auditor sebagai pelaksana audit. Dalam melaksanakan audit, kualitas auditor tergantung pada kompetensi dan independensi yang dimilikinya, dan juga dipengaruhi oleh lingkungan organisasi yang menaunginya, masyarakat dan peraturan perundang-undangan yang relevan. Pendekatan yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitas audit dalam sektor publik dalam hal ini adalah kualitas pemeriksa BPK yang dipengaruhi oleh budaya organisasi, kemampuan auditor kualitas pengendali teknis, laporan hasil audit dan faktor diluar kendali auditor. Ketentuan perundang-undangan merupakan salah satu dasar yang harus dikuasai oleh auditor sektor publik apabila dibandingkan dengan auditor sektor swasta. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan pelaporan serta hubungan dengan auditee diatur dalam peraturan perundang-undangan. Kriteria pemeriksaan yang digunakan oleh auditor sektor publik berdasarkan peraturan perundang-undangan. Peran serta masyarakat dalam rangka pengembangan audit sektor publik juga sangat penting, masyarakat mempunyai hak untuk melaporkan penyimpangan terhadap program kegiatan yang dilakukan pemerintah kepada BPK dengan mekanisme pengaduan masyarakat.

2. Pengaruh mutasi auditor terhadap independensi

Rotasi audit yang mulai diberlakukan bagi pemeriksa BPK dilakukan untuk mengurangi kejenuhan dalam pekerjaan dan menciptakan suasana commit to user 31 yang nyaman bagi auditor. Berada dalam suatu satuan kerja pemeriksaan dalam jangka waktu yang cukup lama dikhawatirkan akan mengurangi independensi seorang pemeriksa. Pola mutasi pemeriksa BPK mulai tahun 2010 dilakukan 2 dua kali dalam satu tahun yaitu pada bulan Mei dan November. Hal ini dilakukan agar tercipta kondisi yang baik bagi pemeriksa maupun organisasi pemeriksa dengan mempertimbangkan kepentingan pegawai dan kebutuhan organisasi. Imhoff 2003 kewajiban rotasi auditor diharapkan akan menambah independensi auditor dan meningkatkan kualitas audit. George 2004 tidak menemukan bukti yang kuat bahwa kewajiban rotasi auditor akan meningkatkan kualitas audit atau mengurangi fee audit. Petty dan Cuganesan 1996 menunjukkan bahwa keuntungan dari rotasi auditor yaitu meningkatnya independensi auditor dan meningkatnya kinerja hasil pemeriksaan. Berdasarkan ulasan tersebut, maka dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: H 1 : Mutasi auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap independensi pemeriksa.

3. Pengaruh mutasi auditor terhadap kualitas audit dengan dimediasi

independensi Independensi berarti sikap tidak memihak seorang auditor. Independen berarti auditor tidak mudah dipengaruhi, tidak memihak commit to user 32 kepentingan siapapun serta jujur kepada semua pihak yang meletakkan kepercayaan atas pekerjaan auditor. Sebagai pengguna jasa audit, kepercayaan masyarakat umum atas independensi auditor sangat penting bagi perkembangan profesi auditor. Kepercayaan masyarakat akan menurun jika terdapat bukti bahwa independensi auditor ternyata berkurang. Penurunan kepercayaan masyarakat juga bisa disebabkan keadaan tertentu yang dianggap dapat mempengaruhi sikap independensi tersebut. Untuk menjadi independen, auditor harus secara jujur secara intelektual, sehingga dapat diakui pihak lain bahwa auditor independen. Independen yang bebas dari setiap kewajiban tertentu terhadap kliennya dan tidak mempunyai suatu kepentingan dengan kliennya. Independensi auditor mutlak diperlukan agar kualitas laporan audit yang dihasilkannya dapat dipercaya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Shockley 1981, persepsi independensi auditor dipengaruhi empat faktor, yaitu: persaingan antar akuntan publik, pemberian jasa konsultasi manajemen kepada auditee , ukuran kantor akuntan publik, dan lamanya hubungan audit tenure audit . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa KAP yang memberikan jasa konsultasi manajemen kepada auditee yang diaudit dapat meningkatkan risiko rusaknya independensi yang lebih besar dibandingkan yang tidak memberikan jasa tersebut. Deis dan Giroux 1992 menjelaskan tekanan dari auditee dapat berupa pemberian sanksi commit to user 33 dan ancaman pergantian auditor, penghentian fasilitas dari auditee . Berdasarkan SPKN organisasi pemeriksa dan pemeriksa harus bebas dari gangguan pribadi, gangguan ekstern dan gangguan organisasi. Dalam audit sektor publik dimana pemeriksaan dilakukan oleh pemeriksa BPK, independensi dapat dipengaruhi dari sisi auditee, semakin lama hubungan dengan auditee maka independensi seorang pemeriksa bisa terpengaruh. GAO 2003 dalam Stefaniak dkk. 2009 menyebutkan bahwa rotasi wajib perusahaan audit bukan merupakan jalan terbaik dalam meningkatkan independensi auditor dan kualitas auditor dengan mempertimbangkan biaya yang akan dikeluarkan dan kerugian pengalaman auditor terdahulu. Penelitian Elitzur dan Falk 1996, Rachmawaty 2006, Alim dkk. 2007 dan Wati dkk. 2010 menunjukkan independensi auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Daugherty 2012 menunjukkan bahwa rotasi auditor berpengaruh positif terhadap independensi dan kualitas audit. Berdasarkan ulasan tersebut, maka hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut: H 2 : Mutasi auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit. H 3 : Mutasi auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit dengan dimediasi oleh independensi. commit to user 34

4. Pengaruh pengendalian mutu kinerja pemeriksaan terhadap