42 3
Pemeriksaan apus vagina sebelum perlakuan untuk melihat siklus reproduksi dalam tahap estrus.
4 Pemberian ekstrak kacang merah secara oral pada tikus putih menurut
dosis masing-masing 0 mg200gr BB per hari; 50 mg200gr BB per hari; 75 mg200gr BB per hari; 100 mg200gr BB per hari; dan 125
mg200gr BB per hari, diberikan setiap 1 kali sehari selama 21 hari pada jamwaktu yang sama.
5. Pembuatan preparat histologi ovarium
Proses pembuatan preparat dengan prosedur Harris Hematoxyline- Eosin, terdapat beberapa tahapan diantaranya yaitu:
a. Fiksasi
b. Trimming
c. Dehidrasi
d. Embedding
e. Cutting
f. Stainingpewarnaan
g. Mounting
h. Pembacaan slide dengan
mikroskop
6. Pengamatan struktur ovarium
Pengamatan struktur ovarium yang telah dibuat preparat kemudian diamati dibawah mikroskop cahaya perbesaran 100x. Preparat diamati pada
seluruh bagian bidang pandang, kemudian dihitung jumlah folikel yang terbentuk pada masing-masing folikel primer, sekunder, tersier, de Graff,
korpus luteum, dan atresia pada sayatan preparat histologi ovarium tikus putih.
43 Cara perhitungan masing-masing jumlah rata-rata folikel ovarium
tikus putih adalah dengan cara menghitung seluruh folikel yang tampak, yaitu dihitung per satuan lapang pandang dengan perbesaran 100x. Penentuan
satuan lapang pandang dapat dilakuakn dengan menghitung luas area pangdang yang diamati menggunakan rumus πr
2
, yang sebelumnya telah dilakukan kalibrasi antara mikrometer okuler dan obyektif. Berikut ini
merupakan hasil kalibrasinya: Skala obyektif ob = 2,6 μm
Skala okuler ok = 28 μm Perbesaran = 100x
Rumus: Skala okuler = Skala objektif X Perbesaran Sehingga :
28 ok = 2,6 ob X 100 28 ok = 260
ok = 260 28 ok
= 9,285 μm Jadi, 1 skala ok = 9,285 μm
Satuan Lapang Pandang = πr
2
, r= 82,35 μm
r = 82,35 x skala perbesaran = 82,35
μm x 9,285 μm = 764,208
μm
2
44 Jadi, Satuan Lapang Pandang
= πr
2
= 3,14 x 764, 208
2
μm
2
= 1.833.803,54 μm
2
= 1,83 x 10
6
μm
2
G. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data terakhir diambil pada hari ke 21. Pengamatan hasil penelitian dilihat dari organ ovarium yang telah dibuat preparat dan diambil
dokumentasinya kemudian dihitung jumlah folikel yang terbentuk pada masing- masing jenis folikel, sedangkan perkembangan folikel dapat dilihat dengan
membandingan jumlah masing-masing jenis folikelnya pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan ekstrak kacang merah, kemudian keseluruhan hasil
pengamatan dianalisis.
H. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL, dan data dari jumlah folikel de Graaf dan folikel atresia yang diperoleh dari hasil
penelitian akan dianalisis menggunakan uji parametrik One Way Anova untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pemberian ekstrak kacang merah terhadap
jumlah folikel pada ovarium tikus putih, dengan menggunakan software SPSS ver.16 Selanjutnya apabila terdapat pengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan uji
Duncan’s Multiple Range Test DMRT untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rerata antar perlakuan kontrol dengan masing-masing kelompok
perlakuan.
45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian mengenai pengruh pemberian ekstrak kacang merah Phaseolus vulgaris, L. terhadap perkembangan folikel ovarium tikus putih
diambil berdasarkan gambar histologik folikel ovarium tikus putih Rattus norvegicus,
L. secara mikroskopik dengan pembesaran 100x, menggunakan teknik pewarnaan Hematoxilin-Eosin HE. Folikel-folikel yang diamati meliputi
folikel primer, sekunder, tersier, de Graff, korpus luteum dan folikel atresia, yang dilihat masing-masing perkembanganya berdasarkan perbedaan jumlah folikel
yang terbentuk akibat pemberian dosis ekstrak kacang merah Phaseolus vulgaris, L. yang berbeda.
Gambar 6. Foto Mikroskopis Ovarium Tikus Putih Perlakuan Pemberian Ekstrak Kacang Merah HE, perbesaran 10x
46 Gambar 7. Foto Mikroskopis Ovarium Tikus Putih Setelah Mendapat
Perlakuan Pemberian Ekstrak Kacang Merah HE, perbesaran 100x. Keterangan a korteks ovarium b folikel Primer c
folikel sekunder d folikel de Graff
Gambar 8. Foto Mikroskopis Ovarium Tikus Putih Setelah Mendapat Perlakuan Pemberian Ekstrak Kacang Merah HE, perbesaran
100x. Keterangan a korteks ovarium b folikel sekunder c folikel atresia
47 Gambar 9. Foto Mikroskopis Ovarium Tikus Putih Setelah Mendapat
Perlakuan Pemberian Ekstrak Kacang Merah HE, perbesaran 100x. Keterangan a korteks ovarium b folikel tersier c
folikel de Graff d folikel sekunder
Gambar 10. Foto Mikroskopis Ovarium Tikus Putih Setelah Mendapat Perlakuan Pemberian Ekstrak Kacang Merah HE, 100x.
Keterangan a korteks ovarium b folikel tersier c folikel atresia d korpus luteum
Gambar 7 menunjukkan berbagai fase pertumbuhan pada folikel ovarium tikus putih. Folikel-folikel tersebut diantaranya yaitu folikel primer,