Hipotesis PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris, L.) TERHADAP PERKEMBANGAN FOLIKEL OVARIUM TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus, L.).

38

E. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat yang digunakan a. Alat yang digunakan untuk pemeliharaan tikus yaitu kandang tikus 5 buah, tempat pakan, tempat minum, timbangan analitik, cutton bud, tisu dan alat suntik 2,5 ml , dan kanul. b. Alat yang digunakan untuk pembedahan yaitu toples untuk pembiusan, kapas, gunting bedah, scapel, pinset bak paraffin dan jarum pentul. c. Alat yang digunakan untuk pembuatan preparat histologi ovarium yaitu botol flakon, pipet tetes, gelas ukur, pisau, timer, blok kayu, oven paraffin, hot plate , kotak perparat, gelas benda, gelas penutup, mikrotom, . d. Alat yang digunakan untuk pengamatan dan pengambilan data yaitu mikroskop cahaya, mikrometer, alat tulis, dan kamera digitaloptilab. 2. Bahan yang digunakan a. Tikus putih betina umur ±2 bulan b. Pakan tikuspelet c. Aquadest d. Formalin 10 e. Garam fisiologis f. Alkohol 70 g. Etanol 70 h. Pewarna giemsa i. Ekstrak kacang merah j. Kloroform k. Sabun antiseptic l. Xylol m. Paraffin n. Canada balsam o. Gliserin p. Pewarna eosin q. Hematoxylin 39

F. Langkah Penelitian

1. Tahap persiapan a. Menyiapkan 20 tikus putih dengan umur ±2 bulan dan berat badan ± 200 gram. b. Menyiapkan perlengkapan pemeliharaan. c. Menyiapkan ekstrak kacang merah yang telah diencerkan. 2. Tahap pembuatan ekstrak kacang merah Tahap pembuatan ekstrak kacang merah dilakukan dengan menggunakan teknik maserasi dengan etanol 70 yang dilakukan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu LPPT UGM, yaitu: a. Kacang merah yang sudah dikeringkan kemudian dihaluskan, dengan menggunakan mesin penyerbuk dengan diameter lubang saringan 1 mm. b. Serbuk kacang merah yang sudah jadi kemudian direndam dengan menggunakan bak, dan diberi etanol 70, kemudian diaduk selama 30 menit dan didiamkan selama 24 jam, setelahnya disaring diambil bagian yang cair. Proses perendaman dilakukan selama kurang lebih 3 kali. c. Filtrat kemudian di uapkan dengan menggunakan Vaccum Rotary Evaporator pemanas waterbath suhu 60°C. d. Ekstrak yang telah agak mengental kemudian di pindahkan ke dalam cawan porselin dan dipanaskan dengan waterbath suhu 70°C sambil terus diaduk sampai mengental.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Infusa Biji Adas (Foeniculum vulgare Mill.) terhadap Perkembangan Folikel Ovarium Tikus Putih (Rattus norvegicus) Produktif dan Premenopause

0 14 36

Pengaruh Pemberian Ekstrak Buncis (Phaseolus vulgaris L.) terhadap Kadar High Density Lipoprotein (HDL) Tikus Putih (Rattus norvegicus) Model Hiperkolesterolemia.

0 2 18

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) MODEL HIPERLIPIDEMIA.

0 0 11

PENGARUH EKSTRAK BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) MODEL HIPERKOLESTEROLEMIA.

0 0 11

PENGARUH EKSTRAK DAUN KENARI (Canarium indicum, L.) TERHADAP PERKEMBANGAN FOLIKEL OVARIUM TIKUS PUTIH BETINA (Rattus norvegicus, L.).

14 82 104

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI METE (Anacardium occidentale, L.)TERHADAP PERKEMBANGAN FOLIKEL OVARIUM TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus, L.

0 0 2

PENGARUH EKSTRAK KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris, L.) TERHADAP JUMLAH KELENJAR DAN KETEBALAN LAPISAN ENDOMETRIUM TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus, L.).

0 0 1

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI WIJEN PUTIH (Sesamum indicum, L.) TERHADAP PERKEMBANGAN FOLIKEL OVARIUM TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus, L.).

1 2 1

PENGARUH PEMBERIAN CAMPURAN EKSTRAK BROTOWALI (Tinospora crispa, L.) DAN PACING (Costus specious, J.Smith) TERHADAP PERKEMBANGAN FOLIKEL OVARIUM TIKUS PUTIH (Rattus novergicus, L.).

0 0 1

PENGARUH PEMBERIAN MONOSODIUM GLUTAMAT TERHADAP PERKEMBANGAN FOLIKEL OVARIUM TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus).

0 0 1