Tikus Putih Rattus norvegicus, L.
22 jaringan ikat padat longgar. Tunika albuginea tebal dan merupakan lapis
yang langsung di bawah epitel permukaan. Tebal tunika albuginea dapat menipis dan bahkan menghilang karena terdesak oleh perkembangan
folikel ovariun serta korpus luteum selama aktivitas ovarium meningkat. b.
Medula Medula merupakan bagian dalam yang mengandung saraf, banyak
pembuluh darah dengan bentuk mengulir dan pembuluh limfe, terdiri dari jaringan ikat longgar dengan jalur otot polos, berlanjut dengan otot
mesovarium. Rete ovarii terdapat dalam medula, berbentuk jalinan saluran yang tidak teratur dan bibalut oleh epitel kubus atau tali sel-sel
pekat. Rete ovarii tersebut dapat berdeferensiasi menjadi sel-sel folikel bila terletak jukstaposisi terhadap oosit yang cukup jelas pada karnivora
dan ruminansia. c.
Folikel ovarium Folikel ovarium, memiliki beberapa tahap perkembangan. Berikut
ini merupakan tahap perkembangan folikel ovarium berdasarkan pernyataan dari Dellman 1992: 493, yaitu:
1 Folikel primer
Folikel primer folikel unilaminar terdiri dari oosit primer, berdiameter sekitar 20 μm pada kebanyakan jenis hewan, dikelilingi oleh
epitel pipih atau kubus selapis, disebut sel-sel folikel. Folikel primer paling muda paling awal dikelilingi oleh epitel pipih selapis, yang
23 disebut folikel primordia. Pada stadium lebih lanjut, epitel berubah
menjadi kubus sebaris. Folikel primer, berdiameter sekitar 40μm, dikelilingi oleh membran basal dan terletak dibagian luar korteks dibawah
epitel permukaan. Apparatus golgi dan mitokondria pada oosit, terdapat di dekat inti.
Mikrovili dapat tampak pada sebagian permukaan oosit. Beberapa ratus ribu sampai satu juta oosit potensial, terdapat pada sebuah ovarium saat
partus pada berbagai spesies. Hanya beberapa ratus yang dapat diovulasikan selama hidup. Kebanyakan mengalami degenerasi sebelum
lahir. Proses yang menyangkut seleksi folikel yang harus tumbuh dari kelompok folikel primordia yang tidak berproliferasi belum banyak
diketahui. 2
Folikel sekunder Folikel sekunder folikel multilaminar atau folikel tumbuh
terdiri dari epitel banyak lapis dari sel-sel granulosa berbentuk polihedral dan mengitari oosit primer. Rongga yang berisi cairan
belum terbentuk diantara sel-sel folikel. Folikel sekunder ditandai oleh berkembangnya 3 sampai 5 μm lapis glikoprotein tebal, disebut zona
pellucida, mengitari membran plasma oosit. Terdapat penetrasi parsial di daerah ini oleh mikrovili permukaan oosit. Zona pellucida
dihasilkan oleh sel-sel granulosa yang langsung mengitari oosit dan sebagian oosit itu sendiri. Penjuluran sitoplasma sel-sel granulosa