Permodalan Capital Peringkat Komposit Tahun 2005

C. Pembahasan

1. Peringkat Komposit Tahun 2005

a. Permodalan Capital

Kondisi permodalan PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga pada tahun 2005 sangat baik ditinjau dari kecukupan pemenuhan KPMM Kewajiban Penyediaan Modal Minimum, karena nilai CAR Capital Adequacy Ratio yang diperoleh PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga tiap triwulannya lebih tinggi sangat signifikan dari nilai CAR minimum yang diperbolehkan yaitu 8, sehingga besarnya modal yang tersedia dapat menutupi kerugian akibat kegagalan dalam pemberian kredit. Komposisi permodalan yang dimiliki PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga tiap triwulannya merupakan komposisi yang sangat baik, karena modal inti tier 1 yang dimiliki lebih besar dari modal pelengkap tier 2 dan modal pelengkap tambahan tier 3, sehingga berdasarkan kriteria penetapan komposisi permodalan diperoleh peringkat 1 yaitu tier 1 150 tier 2 + tier 3. Ditinjau dari komponen Trend ke depan proyeksi KPMM Kewajiban Penyediaan Modal Minimum PT Bank Lippo pada triwulan I memperoleh peringkat 1 karena persentase pertumbuhan modal sangat tinggi dibandingkan dengan persentase pertumbuhan ATMR sedangkan pada triwulan II sampai dengan triwulan IV memperoleh peringkat 4 karena persentase pertumbuhan modal lebih rendah dibandingkan dengan persentase pertumbuhan ATMR. Sedangkan komponen Trend ke depan proyeksi KPMM Kewajiban Penyediaan Modal Minimum PT Bank Niaga pada triwulan I dan triwulan III memperoleh peringkat 1, karena persentase pertumbuhan modal sangat tinggi dibandingkan dengan persentase pertumbuhan ATMR. Pada triwulan II diperoleh peringkat 5, hal ini menunjukkan trend yang sangat buruk karena trend KPMM Kewajiban Penyediaan Modal Minimum secara signifikan negatif atau persentase pertumbuhan modal sangat rendah dibandingkan dengan persentase pertumbuhan ATMR, dan triwulan IV diperoleh peringkat 4 karena trend KPMM cenderung menurun atau persentase pertumbuhan modal lebih rendah dibandingkan dengan persentase pertumbuhan ATMR. Ditinjau dari komponen APYD Aktiva Produktif yang diklasifikasikan dibandingkan dengan modal bank pada PT. Bank Lippo triwulan I sampai dengan triwulan III diperoleh peringkat 3 karena besarnya APYD masih dapat dicover oleh modal bank dan pada triwulan IV memperoleh peringkat 1 karena besarnya APYD relatif sangat kecil dibandingkan dengan modal bank sehingga besarnya modal yang tersedia dapat menutupi kerugian yang ditimbulkan oleh APYD. Sedangkan komponen APYD Aktiva Produktif yang diklasifikasikan dibandingkan dengan modal bank pada PT. Bank Niaga pada triwulan I, triwulan III, dan triwulan IV memperoleh peringkat 3 karena besarnya APYD masih dapat dicover oleh modal bank dan pada triwulan II memperoleh peringkat 4 karena besarnya APYD sudah mengarah sama dengan jumlah modal bank. Berdasarkan peringkat yang diperoleh PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga dari masing-masing komponen pada tahun 2005, maka diperoleh peringkat faktor permodalan yaitu peringkat 2. Menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 623DPNP, peringkat 2 berarti tingkat modal berada lebih tinggi dari ketentuan KPMM yang berlaku dan diperkirakan tetap berada di tingkat ini serta membaik dari tingkat saat ini selama 12 bulan mendatang.

b. Kualitas Aset Asset Quality

Dokumen yang terkait

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Metode Camel Pada PT. Bank BJB Bandung Periode 2006-2009

8 23 72

PELAKSANAAN PENGGABUNGAN PT BANK NIAGA TBK DAN PT BANK LIPPO TBK MENJADI PT BANK CIMB NIAGA TBK

0 8 69

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT.BANK MANDIRI SYARIAH Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Metode Camel Pada PT.Bank Mandiri Syariah (Periode 2006-2010).

0 1 14

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK MANDIRI SYARIAH Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Metode Camel Pada PT.Bank Mandiri Syariah (Periode 2006-2010).

0 1 13

“PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA Penilaian Tingkat Kesehatan Finansial Bank Dengan Menggunakan Rasio Camel Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) TBK Periode Tahun 2008-2011.

0 2 12

“PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA Penilaian Tingkat Kesehatan Finansial Bank Dengan Menggunakan Rasio Camel Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) TBK Periode Tahun 2008-2011.

0 1 16

MENGUKUR TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI Mengukur Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Metode Camel Pada PT. Bank Syariah Mandiri Periode 2008-2011.

0 1 15

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Menggunakan Metode Camel Di PT.Bank Lippo, Tbk.

0 0 20

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Tingkat Kesehatan Bank Menggunakan Metode Camel Di PT.Bank Lippo, Tbk - MCUrepository

0 0 7

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL

0 0 178