3. Peringkat Komposit Tahun 2007
a. Permodalan Capital
Kondisi permodalan PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga pada tahun 2007 sangat baik ditinjau dari kecukupan pemenuhan KPMM
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum, karena nilai CAR Capital Adequacy Ratio yang diperoleh PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga
tiap triwulannya lebih tinggi sangat signifikan dari nilai CAR minimum yang diperbolehkan yaitu 8, sehingga besarnya modal
yang tersedia dapat menutupi kerugian akibat kegagalan dalam pemberian kredit. Komposisi permodalan yang dimiliki PT. Bank
Lippo pada tahun 2007 merupakan komposisi yang cukup baik karena tiap triwulannya memperoleh peringkat 3. Sedangkan komposisi
permodalan yang dimiliki PT. Bank Niaga tiap triwulannya merupakan komposisi yang sangat baik, karena modal inti tier 1 yang dimiliki
lebih besar dari modal pelengkap tier 2 dan modal pelengkap tambahan tier 3, sehingga berdasarkan kriteria penetapan komposisi
permodalan diperoleh peringkat 1 yaitu tier 1 150 tier 2 + tier 3. Ditinjau dari komponen Trend ke depan proyeksi KPMM
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum PT. Bank Lippo pada triwulan I memperoleh peringkat 1 karena persentase pertumbuhan
modal sangat tinggi dibandingkan dengan persentase pertumbuhan ATMR sedangkan pada triwulan II sampai dengan triwulan IV
memperoleh peringkat 4 karena persentase pertumbuhan modal lebih PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
rendah dibandingkan dengan persentase pertumbuhan ATMR. Sedangkan komponen Trend ke depan proyeksi KPMM Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum PT. Bank Niaga pada triwulan I memperoleh peringkat 1, karena persentase pertumbuhan modal sangat
tinggi dibandingkan dengan persentase pertumbuhan ATMR. Pada triwulan II diperoleh peringkat 5, hal ini menunjukkan trend yang
sangat buruk karena trend KPMM Kewajiban Penyediaan Modal Minimum secara signifikan negatif atau persentase pertumbuhan
modal sangat rendah dibandingkan dengan persentase pertumbuhan ATMR. Pada triwulan III dan triwulan IV diperoleh peringkat 4 karena
trend KPMM cenderung menurun atau persentase pertumbuhan modal lebih rendah dibandingkan dengan persentase pertumbuhan ATMR.
Ditinjau dari komponen APYD Aktiva Produktif yang diklasifikasikan dibandingkan dengan modal bank pada PT. Bank
Lippo dan PT. Bank Niaga menunjukkan hasil yang cukup baik karena setiap triwulan memperoleh peringkat 3 kecuali PT. Bank Lippo pada
triwulan IV memperoleh peringkat 2. Hal ini dikarenakan besarnya APYD masih dapat dicover oleh modal bank sehingga besarnya modal
yang tersedia dapat menutupi kerugian yang ditimbulkan oleh APYD. Berdasarkan peringkat yang diperoleh kedua bank dari masing-
masing komponen pada tahun 2007, maka diperoleh peringkat faktor permodalan yaitu PT. Bank Lippo memperoleh peringkat 3 sedangkan
PT. Bank Niaga memperoleh peringkat 2. Menurut Surat Edaran Bank PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Indonesia Nomor 623DPNP, peringkat 2 berarti tingkat modal berada lebih tinggi dari ketentuan KPMM yang berlaku dan diperkirakan tetap
berada di tingkat ini serta membaik dari tingkat saat ini selama 12 bulan mendatang. Peringkat 3 berarti tingkat modal berada sedikit
diatas atau sesuai dengan ketentuan KPMM yang berlaku dan diperkirakan tetap berada pada tingkat ini selama 12 bulan mendatang.
b. Kualitas Aset Asset Quality