e. Likuiditas Liquidity
Kondisi likuiditas PT. Bank Lippo pada tahun 2005 triwulan I dan triwulan II sangat baik ditinjau dari aktiva likuid kurang dari 1 bulan
dibandingkan dengan pasiva likuid kurang dari 1 bulan, karena pada triwulan I dan triwulan II diperoleh peringkat 1 yang berarti rasionya
sangat likuid. Tetapi pada triwulan III dan triwulan IV diperoleh peringkat 3. Semakin tinggi persentase nilai komponen aktiva likuid
kurang dari 1 bulan dibandingkan dengan pasiva likuid kurang dari 1 bulan akan semakin baik bagi likuiditas bank karena menunjukkan
sangat likuidnya aktiva yang kurang dari 1 bulan untuk menutupi kewajiban yang kurang dari 1 bulan. Sedangkan kondisi likuiditas PT.
Bank Niaga kurang baik ditinjau dari aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan dengan pasiva likuid kurang dari 1 bulan, karena pada
triwulan II sampai dengan triwulan IV diperoleh peringkat 4 yang berarti rasionya kurang likuid. Pada triwulan I diperoleh peringkat 5.
Dengan adanya rasio yang kurang likuid maka akan menyebabkan kemungkinan terjadinya likuidasi cukup tinggi sehingga sebaiknya
pihak bank segera mengambil tindakan korektif untuk memperbaiki kondisi likuiditasnya terutama ditinjau dari komponen aktiva likuid
kurang dari 1 bulan dibandingkan dengan pasiva likuid kurang dari 1 bulan. Jika likuiditas tersebut terjadi maka bank akan mengalami
kesulitan untuk membayar utang jangka pendeknya. Dampak kurang likuidnya untuk kesehatan bank yaitu bank kesulitan untuk
menyakinkan investor dalam menginvestasikan dananya, sehingga bank mengalami kesulitan dalam mengembangkan perekonomian
bank. Nilai LDR Loan to Deposits Ratio PT. Bank Lippo dan PT. Bank
Niaga menunjukkan hasil yang cukup baik, karena setiap triwulan memperoleh peringkat 3. Semakin besar nilai LDR maka akan semakin
buruk karena semakin tinggi risiko yang harus ditanggung bank untuk melunasi dana pihak ketiga apabila kredit yang diberikan gagal bayar.
Ditinjau dari proyeksi cash flow 3 bulan mendatang, PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga memperoleh peringkat 1 tiap triwulannya,
karena sangat tingginya nilai proyeksi cash flow 3 bulan mendatang. Nilai-nilai tersebut menunjukkan perkembangan cash flow yang akan
diperoleh PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga dalam 3 bulan mendatang.
Berdasarkan peringkat yang diperoleh kedua bank dari masing- masing komponen pada tahun 2005, maka diperoleh peringkat faktor
likuiditas yaitu PT. Bank Lippo memperoleh peringkat 2 sedangkan PT. Bank Niaga memperoleh peringkat 3. Peringkat 2 yang diperoleh
bank berarti secara umum kinerja likuiditas baik. Kemampuan likuiditas untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas kuat. Peringkat 3
yang diperoleh bank berarti secara umum kinerja likuiditas cukup baik. Kemampuan likuiditas untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas
memadai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan peringkat faktor CAMEL yang diperoleh PT. Bank Lippo dan PT. Bank Niaga disimpulkan bahwa peringkat komposit tahun 2005
adalah peringkat komposit 2 PK-2. Menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 623DPNP, peringkat 2 yang telah diperoleh bank
berarti bank tersebut memperoleh predikat tingkat kesehatan “Sehat”. Peringkat 2 mencerminkan bahwa bank tergolong baik dan mampu
mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan namun bank masih memiliki kelemahan-kelemahan minor yang dapat
segera diatasi oleh tindakan rutin.
2. Peringkat Komposit Tahun 2006