2. bahan kimia Kecuali dinyatakan lain semua bahan kimia yang digunakan berderajat
pro analisis produksi Merck, meliputi: a.
asetosal b.
Carboxy Methyl Cellulose CMC c.
aquadest yang diperoleh dari Laboratorium Farmakologi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
d. larutan NaCl 0,9 larutan saline yang diperoleh dari Apotek Sanata
Dharma
D. Alat Penelitian
Peralatan yang digunakan dalam mengerjakan penelitian ini meliputi: 1.
alat penyari a.
blender merek Braun b.
kain penyaring c.
neraca analitik merek Mettler Toledo d.
alat-alat gelas gelas ukur, beaker glass, pipet tetes merek Pyrex. 2.
alat uji efek antitrombotik a.
holder untuk tempat hewan uji b.
stopwatch c.
spuit oral dengan ujung bulat d.
seperangkat alat gelas berupa Beaker glass, pengaduk, pipet tetes, labu ukur, cawan petri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. gunting
E. Tata Cara Penelitian
1. Penyarian bawang putih
Bawang putih dilumat dengan blender kemudian diperas. Hasil perasan yang sudah terpisah dari ampaslah yang digunakan untuk perlakuan bawang putih
selama penelitian. 2.
Pembuatan kontrol negatif CMC 1 Bahan berupa serbuk CMC ditimbang seksama seberat 500 mg kemudian
dilarutkan dalam aquadest panas hingga volume 50,0 ml diukur dengan labu ukur 50 ml.
3. Pembuatan suspensi asetosal 1 dalam CMC 1
Timbang seksama serbuk asetosal seberat 100 mg, gerus. Suspensikan dalam larutan CMC 1 sebanyak 10,0 ml diukur dengan labu ukur 10 ml.
4. Penentuan dosis asetosal
Dosis asetosal digunakan dosis tertinggi dari rentang dosis yang direkomendasikan untuk penggunaan asetosal pada manusia sebagai obat
antitrombotik yaitu 325 mg per hari yang kemudian dikonversi ke dosis untuk tikus didapat hasil sebesar 29,25 mgkg BB. Dosis diberikan sebagai dosis
tunggal. 5.
Penentuan dosis bawang putih Dosis bawang putih menggunakan acuan dari hasil penelitian Banerjee
dan Maulik tahun 2002 tentang efek antitrombotik bawang putih pada hewan uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelinci. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa penghambatan platelet maksimum terjadi pada dosis 25 dan 100 mgkg BB. Pada penelitian ini
digunakan dosis 25 mgkg BB yang dikonversikan ke dosis untuk tikus dan didapat hasil sebesar 46,87 mgkg BB. Kemudian untuk mendapatkan peringkat
dosis bawang putih dilakukan penurunan dan peningkatan dosis masing-masing sebesar 30. Hasilnya adalah peringkat dosis 32,81 mgkg BB, 46,87 mgkg BB
dan 60,94 mgkg BB. 6.
Penentuan waktu pemberian Asetosal Pada kelompok antaraksi praperlakuan bawang putih asetosal diberikan
15 menit setelah pemberian bawang putih untuk memberi kesempatan bawang putih terabsorpsi dalam pencernaan hewan uji.
7. Penentuan waktu pemotongan ekor hewan uji
Pada kelompok kontrol negatif dengan CMC 1 dan kelompok perlakuan suspensi 1 asetosal dalam CMC 1 dosis 29,25 mgkgBB
pemotongan ekor hewan uji dilakukan 15 menit setelah pemberian bahan uji secara per oral. Pada kelompok perlakuan bawang putih pada ketiga peringkat
dosis dan pada kelompok antaraksi praperlakuan bawang putih pada ketiga peringkat dosis diberi suspensi asetosal dosis 29,25 mgkgBB pemotongan ekor
hewan uji dilakukan 30 menit setelah pemberian bawang putih secara per oral. 8.
Pemilihan hewan uji Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih betina
galur SD yang berumur 2 – 3 bulan dengan berat badan antara 130 hingga 200 gram.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Praperlakuan hewan uji
Semua tikus putih tersebut dipelihara dengan kondisi yang sama meliputi: pakan, minum, kandang dan alasnya. Sebelum diperlakukan tikus putih
tersebut diadaptasikan pada tempat dan kondisi yang sama sekurang-kurangnya dua minggu.
10. Perlakuan hewan uji Lima puluh enam ekor tikus dibagi menjadi delapan kelompok sama
banyak secara acak. Kelompok I adalah kelompok kontrol negatif CMC 1, kelompok II adalah kelompok perlakuan suspensi 1 asetosal dalam CMC 1
dosis 29,25 mgkg BB. Kelompok III adalah kelompok perlakuan bawang putih dosis 32,81 mgkg BB. Kelompok IV adalah kelompok perlakuan bawang putih
dosis 46,87 mgkg BB. Kelompok V adalah kelompok perlakuan bawang putih dosis 60,94 mgkg BB. Kelompok VI adalah kelompok antaraksi praperlakuan
bawang putih dosis 32,81 mgkg BB diberi suspensi asetosal dosis 29,25 mgkg BB. Kelompok VII adalah kelompok antaraksi praperlakuan bawang putih dosis
46,87 mgkg BB diberi suspensi asetosal dosis 29,25 mgkg BB. Kelompok VIII adalah kelompok antaraksi praperlakuan bawang putih dosis 60,94 mgkg BB
diberi suspensi asetosal dosis 29,25 mgkg BB. Pemberian bahan uji dilakukan dengan cara per oral setelah sebelumnya hewan uji dipuasakan. Yang dimaksud
dengan dipuasakan adalah hewan uji tidak diberi makan selama 20-24 jam, namun tetap diberi minum. Setelah waktu tertentu yang ditetapkan tercapai dilakukan
pemotongan ekor hewan uji untuk mengukur waktu perdarahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. Penentuan efek antitrombotik Dikatakan terjadi peningkatan efek antitrombotik jika perbedaan rata-rata
waktu perdarahan kelompok antaraksi bermakna dibanding dengan kelompok kontrol dan perlakuan.
F. Tata Cara Analisis Hasil