BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Uji Pendahuluan
1. Perancangan metode penelitian
Pada awalnya penelitian ini direncanakan menggunakan metode Subaqueous Tail Bleeding Time Methods in Rodents waktu perdarahan ekor pada
hewan pengerat. Metode ini secara lengkap adalah sebagai berikut. Obat atau senyawa uji diberikan kepada hewan uji tikus yang telah dianestesi dan diletakkan
pada pelat dengan suhu terkontrol 37
o
C dengan posisi terlentang. Setelah waktu laten tertentu yang ditetapkan dilakukan pemotongan ekor tikus kira-kira 4
milimeter dari ujung ekor. Segera setelah pemotongan, ekor dicelupkan ke dalam wadah berisi larutan NaCl 0,9 larutan saline dan diamati perdarahannya serta
dihitung berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga perdarahan berhenti. Vogel, 2002.
Pada saat dilakukan uji pendahuluan terhadap metode ini ditemukan beberapa kesulitan, yaitu: alat berupa pelat dengan pengontrol suhu dan
pembiusan anestesi hewan uji sebelum diberi perlakuan senyawa uji. Kesulitan alat berupa pelat dengan pengontrol suhu dapat diatasi dengan menggunakan alat
untuk pengujian analgesik metode pelat panas yang terus dikontrol suhunya dengan termometer. Kesulitan berupa pembiusan anestesi hewan uji sebelum
diberi perlakuan senyawa uji sulit untuk diatasi. Pembiusan melalui jalur intravaskular tidak dilakukan mengingat kemungkinan antaraksi yang terjadi
antara senyawa yang digunakan untuk anastesi dengan senyawa uji. Pembiusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melalui jalur ekstravaskular dilakukan dengan menggunakan uap kloroform sebagai zat anestesi. Hal ini pun mengalami kesulitan karena kesulitan
penghitungan dosis yang perlu diberikan kepada hewan uji, akibatnya mungkin terjadi kematian hewan uji atau hewan uji kembali tersadar ketika pengamatan
waktu perdarahan masih berlangsung. Sebagai upaya pemecahan masalah ini dilakukan pengkajian terhadap
metode ini. Pelat dengan pengontrol suhu yang diatur pada suhu 37
o
C dan larutan saline diduga dimaksudkan untuk menjaga kondisi tubuh hewan uji tetap seperti
dalam keadaan sadar dan normal. Pembiusan hewan uji diduga dimaksudkan untuk mempermudah perlakuan dan pengamatan peneliti terhadap hewan uji.
Untuk memperoleh kondisi tubuh hewan dalam keadaan sadar dan normal tidak dilakukan anestesi terhadap hewan uji. Sedangkan untuk
mempermudah perlakuan dan pengamatan hewan uji diletakkan di dalam holder. Penggunaan saline tetap dilakukan untuk menjaga sel-sel yang mengalami luka
pada saat dilakukan pemotongan ekor hewan uji tetap hidup dan mengeliminasi kemungkinan pengaruh udara dan suhu lingkungan terhadap waktu perdarahan.
Gambar 8. Foto Metode Waktu Perdarahan Ekor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Penentuan dosis asetosal