pada KD 7.2 menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesiaterjemahan. Pada penelitian ini khusus mencari unsur intrinsik saja
yaitu pada unsur tema dan amanat dalam novel Matahari di Atas Gilli karya Lintang Sugianto.
BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Dalam bab ini dikemukakan data implementasi metode kontekstual terhadap pembelajaran tema dan amanat novel Matahari di Atas Gilli karya
Lintang Sugianto. Novel ini terdiri dari 13 bab. Analisis unsur tema dan amanat yang terdapat dalam novel Matahari di Atas Gilli karya Lintang Sugianto ini
dengan metode kontekstual agar para siswa dapat dengan mudah menemukan unsur tema dan amanat yang terdapat dalam novel tersebut serta penerapan dalam
kelas tentang unsur intriksik yang dapat dengan mudah dipahami oleh siswa- siswi.
B. Pembahasan pembelajaran tema dan amanat novel Matahari di Atas Gilli karya Lintang Sugianto dengan metode kontekstual
Melalui langkah-langkah pembelajaran metode kontekstual dapat dilakukan implementasi metode kontekstual terhadap unsur tema dan amanat
dalam novel Matahari di Atas Gilli karya Lintang Sugianto. Berikut akan dideskripsikan langkah-langkah pembelajaran kontekstual yang diterapkan di
sekolah. 1.
Peserta didik membuat sinopsis dari novel Matahari di Atas Gilli berdasarkanpemahaman yang mereka miliki setelah membaca novel dari bab
satu sampai bab tiga belas. Dalam tahapan ini siswa terlebih dahulu membaca novel Matahari di
Atas Gilli dan memahami isi dan makna dari cerita tersebut. Setelah itu, siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
membuat sinopsis atau ringkasan cerita dari bab satu sampai bab tiga belas setelah itu merangkum sinopsis secara keseluruhan, agar isinya dapat lebih
mudah dipahami. Berikut ini sinopsis dari novel Matahari di Atas Gilli. a
Bab Satu Pada bab satu ini, menceritakan tentang latar belakang
terbentuknya pulau Gilli dan suasana di pulau tersebut. Pulau Gilli merupakan pulau yang sejajar dengan Pelabuhan Probolinggo, dan
berada dalam kawasan Kecamatan Ketapang. Ratusan tahun lalu, seorang Syekh Maulana Iskhak yang sedang berlayar dari Pulau Madura, ia
adalah orang pertama yang memutuskan untuk menetap di pulau Gilli. Dalam kesehariannya, Syekh Maulana mengumandangkan suara adzan
dan beribadah di dalam goa. Beberapa waktu kemudian, ia meminta kepada semua pengikutnya bersama kucing-kucing peliharaannya untuk
tetap tinggal di Gilli. Sejak saat itu, sebuah jejak sejarah telah terawali di pulau Gilli. Pengikut Syekh adalah orang-orang dari suku Madura yang
tinggal di Dhaja ialah manusia pertama yang menempati pulau Gilli. Gilli memiliki tata cara, budaya, dan hukumnya sendiri. Dan mereka pula yang
mengawali sebuah kerapatan populasi manusia di Gilli. Pada akhirnya, pengikut Syekh Maulana Iskhak disebut sebagai tetua atau nenek moyang
oleh masyarakat pulau Gilli. Pulau Gilli memiliki dua ujung pulau yaitu ujung Dhaja dan ujung Dhelaok. Air laut Dhaja sangat jernih terkadang
perak oleh phospor. Wisatawan sering datang menyelam untuk menyaksikan taman laut di Dhaja. Beberapa jenis ganggang dan bunga-