Tabel 3.10 Koefisien Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kualifikasi
±0.91 - ± 1.00 ± 0.71 - ± 0.90
± 0.41 - ± 0.70 ± 0.21 - ± 0.40
0 - ± 0.20 Sangat Tinggi
Tinggi Cukup
Rendah Sangat Rendah
Peneliti mengkategorikan hasil uji reliabilitas butir pernyataan minat belajar dan motivasi belajar yang valid dengan koefisien reliabilitas.
Berdasarkan uji reliabilitas tersebut, dinyatakan bahwa butir pernyataan minat belajar memiliki reliabilitas yang tinggi karena koefisien
reliabilitasnya 0.881 dan motivasi belajar memiliki reliabilitas yang tinggi pula karena koefisien reliabilitasnya sebesar 0.885.
G. TEKNIK ANALISIS DATA
Peneliti menggunakan analisis data dengan statistik inferensial. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak dua variabel independen, yaitu
minat belajar dan motivasi belajar dan satu variabel dependen yaitu prestasi belajar IPA, oleh sebab itu peneliti menggunakan uji prasyarat dan uji
hipotesis. Uji prasyarat terdiri dari uji normalitas dan linearitas. Uji prasyarat digunakan untuk mengetahui sebaran data normal atau tidak. Peneliti juga
menggunakan uji linearitas karena sesuai dengan pendapat Kusmadi dan Sunariah 2013:120 yang menyatakan bahwa uji linearitas bertujuan untuk
mengetahui apakah variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Setelah melakukan uji prasyarat peneliti melakukan uji hipotesis dengan
menggunakan analisis data korelasi product moment. Pengujian tersebut menjelaskan hubungan antara variabel X
1
minat belajar terhadap Y prestasi belajar IPA, dan hubungan antara variabel X
2
motivasi belajar terhadap Y prestasi belajar IPA.
a. Analisis Statistik Inferensial Menurut Sugiyono 2006: 29 statistik inferensial adalah statistik yang
berkenaan dengan cara penarikan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dari sampel untuk menggambarkan karakteristik atauciri dari
suatu populasi. Analisis data yang dilakukan yaitu memberi skor terhadap instrumen skala yang telah diisi oleh responden sesuai dengan skor opsi
pernyataan positif dan negatif dan kemudian menjumlahkan skor dari masing-masing responden serta menghitung rata-rata jawaban masing-
masing responden. Peneliti menggunakan program Statistical Packages for Social Science SPSS 16.0 for Windows
untuk mengolah data yang telah diperoleh. Melalui program tersebut peneliti memperoleh data skor total
setiap responden, mean, dan standar deviasi. Azwar 2013:147 menyatakan bahwa teknik penelitian dan kriteria
yang digunakan dalam menginterpretasikan data dari instrumen yaitu dengan kategori jenjang. Kategori jenjang dalam penelitian ini sesuai
dengan kategori jenjang menurut Azwar 2013:148 dan dapat dilihat pada Tabel 3.11.
Tabel 3.11 Kategori Kriteria Penilaian dan Pemaknaan Evaluasi
No. Norma Penilaian
Interpretasi
1. X
≤ Mean – 1.5 SD Sangat Buruk
2. Mean
– 1.5 SD X ≤ Mean - 0.5 SD Buruk
3. Mean
– 0.5 SD X ≤ Mean + 0.5 SD Sedang
4. Mean + 0.5 SD X
≤ Mean + 1.5 SD Baik
5. Mean + 1.5 SD X
Sangat Baik
b. Uji Prasyarat 1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah data yang terjaring berkontribusi normal atau tidak. Apabila
berdistribusi normal, maka analisis hipotesis dapat dilakukan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Lela 2011:47 yang menyatakan bahwa uji
normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi suatu data. Uji normalitas ini peneliti berlakukan untuk kedua variabel
dalam penelitian, yaitu variabel X X
1
= minat belajar, X
2
= motivasi belajar siswa, dan variabel Y prestasi belajar IPA kelas IVA
Penelitian ini menggunakan uji One Sample kolmogrov Smirnov dalam melakukan uji normalitas untuk mengatahui normal atau tidaknya
data. Kasmadi dan Sunariah 2013: 117 menyatakan bahwa data berdistribusi normal apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Oleh
karena itu, apabila data berdistribusi normal maka peneliti menggunakan rumus Product Moment Correlation.
2. Uji Linearitas Penelitian ini menggunakan uji linearitas karena sesuai dengan
pernyataan Lela 2011:49 yang mengungkapkan bahwa uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah suatu variabel memiliki hubungan
yang linear atau tidak secara signifikan. Dua variabel yang peneliti gunakan yaitu X X
1
= minat belajar, X
2
= motivasi belajar siswa dan Y prestasi belajar IPA siswa kelas IV dikatakan memiliki hubungan yang
linear bila signifikansi linearity kurang dari 0.05. Nisfiannor 2009:92 menyatakan bahwa apabila hubungan antar variabel tidak linear dan
menggunakan teknik statistik parametrik dalam menganalisis data, maka kemungkinan hasil korelasi yang diperoleh bisa sangat rendah.
3. Uji Hipotesis Penelitian ini menggunakan teknik analisis data korelasi bivariat.
Peneliti menggunakan korelasi bivariat karena dalam penelitian ini karena dalam penelitian ini terdapat dua variabel independen dan satu
variabel dependen, dengan begitu penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji hipotesis dari hubungan variabel minat belajar X
1
dengan prestasi belajar IPA siswa kelas IV Y dan hubungan variabel motivasi belajar X
2
dengan prestasi belajar IPA siswa kelas IV Y. Penelitian menggunakan korelasi bivariat diperkuat oleh pendapat
Supardi 2013:116 yang mengungkapkan bahwa korelasi bivariat merupakan korelasi yang paling sederhana karena korelasi tersebut hanya
mencari hubungan antara dua variabel dengan berbagai variasi yang ada.
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan korelasi Product Moment
dengan taraf signifikansi 0.05. Taraf signifikansi ini berarti bahwa terdapat kemungkinan penolakan hipotesis yang benar sebesar 5
diantara 100 sehingga kepercayaan terhadap kebenaran hipotesis sebesar 95. Pengujian hipotesis dilakukan untuk menentukan hubungan
antarvariabel yaitu minat belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPA siswa kelas IV.
Arikunto 2013:319 menyatakan bahwa ketentuan indeks korelasi adalah tidak akan pernah lebih dari 1.00. Nilai korelasi berkisar antara 1
sampai -1, nilai semakin mendekati 1 atau -1 berarti hubungan antara dua variabel semakin kuat. Sebaliknya, apabila nilai mendekati 0 berarti
hubungan antara dua variabel semakin lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan searah X naik maka Y naik dan nilai negatif menunjukkan
hubungan terbalik X naik maka Y turun. Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi menurut
Sugiyono 2010:231 dapat dilihat pada tabel 3.12.
Tabel 3.12 Acuan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.00 – 0.199
Sangat rendah 0.20
– 0.399 Rendah
0.40 – 0.599
Sedang 0.60
– 0.799 Kuat
0.80 – 1.00
Sangat kuat
Peneliti melakukan pengujian dengan membandingkan hasil uji hipotesis yang telah diperoleh pada tingkat signifikansi nilai alpha
α
sebesar 0.05. peneliti akan mengetahui hasil hipotesis pada tabel Pearson Correlation
yang memaparkan nilai koefisiensi antarvariabel yaitu variabel minat belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPA
siswa kelas IVA. Trihendradi 2012:144 menyatakan bahwa jika nilai sign
ifikansi dari α = 0.05 maka H ditolak dan H
1
diterima sehingga hubungan kedua variabel adalah signifikan. Dengan kata lain, terdapat
hubungan yang positif antara variabel X dengan variabel Y. Variabel X adalah minat dan motivasi, sedangkan variabel Y adalah prestasi belajar
IPA.
56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN