56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian tentang hubungan antara minat belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPA ini mengambil data dari siswa kelas IV SD
Negeri Danurejo 1 yang berjumlah 30 siswa. Penelitian dilakukan pada hari Selasa, 7 Agustus 2015 pada pukul 11.00
– 11.45 WIB. Peneliti menggunakan satu kelas karena jumlah siswa dalam satu kelas tersebut
sudah memenjuhi syarat untuk penelitian. Sebelum melakukan penelitian, peneliti meminta izin kepada kepala sekolah dan kemudian dipertemukan
oleh guru kelas untuk meminta ijin melakukan penelitian di kelas IV SD N Danurejo 1.
Sebelum penelitian dimulai, peneliti memperkenalkan diri terlebih dahulu. Setelah itu, peneliti menyampaikan maksud dan tujuan diadakannya
penelitian. Kemudian peneliti membagikan lembar skala minat dan motivasi belajar. Sebelum para siswa mengisi lembar skala, peneliti terlebih dahulu
menyampaikan petunjuk pengisian skala agar siswa paham pada saat menjawab pernyataan yang ada pada instrumen tersebut. Setelah itu peneliti
dibantu dengan guru kelas menjelaskan satu per satu setiap butir pernyataan agar tidak ada kesalahpahaman dalam pengisian skala tersebut. Siswa
mengisi instrumen tersebut sesuai dengan keadaan yang sebenarnya mengenai minat dan motivasi siswa terhadap mata pelajaran IPA.
Pelaksanaan penelitian berjalan dengan lancar dan menyenangkan. Setelah mereka selesai mengisi skala, mereka mengumpulkan kembali
sesuai dengan nomor presensi siswa. Sebelum meninggalkan kelas, peneliti berpesan kepada siswa agar giat belajar agar mendapatkan prestasi yang
baik dan dapat tercapai cita-cita yang diidamkan. 2. Deskripsi Data Penelitian
Penelitian ini menggunakan tiga data yaitu minat belajar, motivasi belajar, dan prestasi belajar IPA. Sebelum melakukan analisis deskriptif,
peneliti membuat tabulasi dari ketiga variabel penelitian lampiran 9a, 9b, dan 9c.
Data deskripsi yang digunakan pada penelitian ini adalah rata- ratamean M, dan standar deviasi. Mean dapat diperoleh dengan
menjumlahkan seluruh nilai dan membaginya dengan jumlah responden, sedangkan standar deviasi merupakan rata-rata penyimpangan dari setiap
skor terhadap rata-rata. Deskripsi data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
a. Minat Belajar Data variabel minat belajar siswa diperoleh melalui penyebaran
instrumen skala sebanyak 20 butir pernyataan dan diisi oleh 30 siswa kelas IV SD Negeri Danurejo 1. Tabulasi data instrumen penelitian skala
minat belajar siswa dapat dilihat pada lampiran 9a. Peneliti menggunakan program Statistical Packages for Social Science SPSS 16.0 for windows
untuk menghitung hasil deskripsi data variabel. Hasil deskripsi tentang minat belajar, motivasi, dan prestasi belajar dapat dilihat pada lampiran
10. Berdasarkan lampiran 10 mengenai minat belajar tersebut, diperoleh hasil harga rata-rata mean sebesar 71.77 dan standar deviasi sebesar
5.649. Penentuan kecenderungan variabel mengacu pada posisi skor
terhadap norma mean skor populasi dan standar deviasi. Penelitian ini menggunakan 5 kategorisasi menurut Azwar 2013:147 untuk
mengetahui kategori pada dua variabel. Kategori tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Kriteria Penilaian dan Pemaknaan Evaluasi
No. Norma Penilaian
Interpretasi
1. X
≤ Mean – 1.5 SD Sangat Buruk
2. Mean
– 1.5 SD X ≤ Mean - 0.5 SD Buruk
3. Mean
– 0.5 SD X ≤ Mean + 0.5 SD Sedang
4. Mean + 0.5 SD X
≤ Mean + 1.5 SD Baik
5. Mean + 1.5 SD X
Sangat Baik
Berdasarkan tabel 4.1, maka data di atas dapat dikategorikan dalam 5 kelas sebagai berikut:
Sangat Buruk = X
≤ Mean – 1.5 SD = X
≤ { 71.77 – 1.5 5.649} = X
≤ 63 Buruk
= Mean – 1.5 SD X ≤ Mean - 0.5 SD
= { 71.77 – 1.5 5.649} X ≤ {71.77– 0.55.649}
= 63 X ≤ 69
Sedang = Mean
– 0.5 SD X ≤ Mean + 0.5 SD = {71.77
– 0.5 5.649} X ≤ {71.77+ 0.5 5.649} = 69 X
≤ 75 Baik
= Mean + 0.5 SD X ≤ Mean + 1.5 SD
= {71.77+ 0.5 5.649} X ≤ {71.77+ 1.5 5.649}
=75 X ≤ 80
Sangat Baik =Mean + 1.5 SD X
={71.77+ 1.5 5.649} X =80 X
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, peneliti membuat distribusi kecenderungan frekuensi pada variabel minat belajar siswa terhadap
prestasi belajar IPA. Adapun hasil frekuensi variabel tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.2
Tabel 4.2 Distribusi Kecenderungan Frekuensi pada Variabel Minat
Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar IPA No.
Interval Frekuensi
Presentase Kategori
1. X
≤ 63 3
10 Sangat
Buruk 2.
63 X ≤ 69
5 16
Buruk 3.
69 X ≤ 75
14 47
Sedang 4.
75 X ≤ 80
8 27
Baik 5.
80 X Sangat Baik
30 100
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas dan hasil pie chart dapat dilihat pada gambar 4.1 di bawah, terdapat frekuensi variabel minat belajar siswa
terhadap prestasi belajar IPA pada kategori sangat buruk sebanyak 3 siswa 10, frekuensi variabel minat belajar siswa terhadap prestasi
belajar IPA pada kategori buruk sebanyak 5 orang 16, frekuensi variabel minat belajar siswa terhadap prestasi belajar IPA pada kategori
sedang sebanyak 14 siswa 47, frekuensi variabel minat belajar siswa terhadap prestasi belajar IPA pada kategori baik sebanyak 8 siswa 27,
dan tidak ada frekuensi variabel minat belajar siswa terhadap prestasi belajar IPA pada kategori sangat baik. Berdasarkan hasil yang telah
diperoleh, dapat ditarik kesimpulan bahwa kecenderungan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar IPA kelas IV SD Negeri Danurejo 1
berada pada kategori sedang. Jika dilihat dari hasil penelitian variabel minat belajar siswa, rata-rata minat belajar siswa berada pada skor 71.77.
Hal ini berarti bahwa rata-rata minat siswa berada pada kategori sedang.
Gambar 4.1 Pie Chart Distribusi Minat Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar IPA
b. Motivasi Belajar Siswa Data variabel motivasi belajar siswa diperoleh melalui penyebaran
instrumen skala sebanyak 20 butir pernyataan dan diisi oleh 30 siswa kelas IV SD Negeri Danurejo 1. Tabulasi data instrumen penelitian skala
motivasi belajar siswa dapat dilihat pada lampiran 9b. Peneliti menggunakan program Statistical Packages for Social Science SPSS
16.0 for windows untuk menghitung hasil deskripsi data variabel. Hasil
10 16
47 27
Minat Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar IPA
sangat buruk buruk
sedang baik
sangat baik
deskripsi tentang minat belajar, motivasi, dan prestasi belajar dapat dilihat pada lampiran 10. Berdasarkan lampiran 10 mengenai motivasi
belajar tersebut, diperoleh hasil harga rata-rata mean sebesar 71.60 dan standar deviasi
yang berarti sebaran data dalam sampel sebesar 4.818. Penentuan kecenderungan variabel mengacu pada posisi skor
terhadap norma mean skor populasi dan standar deviasi. Penelitian ini menggunakan 5 kategorisasi menurut Azwar 2013:147 untuk
mengetahui kategori pada dua variabel. Kategori tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Kriteria Penilaian dan Pemaknaan Evaluasi
No. Norma Penilaian
Interpretasi
1. X
≤ Mean – 1.5 SD Sangat Buruk
2. Mean
– 1.5 SD X ≤ Mean - 0.5 SD Buruk
3. Mean
– 0.5 SD X ≤ Mean + 0.5 SD Sedang
4. Mean + 0.5 SD X
≤ Mean + 1.5 SD Baik
5. Mean + 1.5 SD X
Sangat Baik
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas dapat dikategorikan dalam 5 kelas sebagai berikut:
Sangat Buruk = X
≤ Mean – 1.5 SD = X
≤ { 71.60 – 1.5 4.818} = X
≤ 64 Buruk
= Mean – 1.5 SD X ≤ Mean - 0.5 SD
= { 71.60 – 1.5 4.818} X ≤ {71.60 – 0.54.818}
= 64 X ≤ 69
Sedang = Mean
– 0.5 SD X ≤ Mean + 0.5 SD = {71.60
– 0.5 4.818} X ≤ {71.60+ 0.5 4.818} = 69 X
≤ 74
Baik = Mean + 0.5 SD X
≤ Mean + 1.5 SD = {71.60+ 0.5 4.818} X
≤ {71.60+ 1.5 4.818} = 74 X
≤ 79 Sangat Baik
= Mean + 1.5 SD X = {71.60+ 1.5 4.818} X
= 79 X
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, peneliti membuat distribusi kecenderungan frekuensi pada variabel minat belajar siswa terhadap
prestasi belajar IPA. Adapun hasil frekuensi variabel tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Distribusi Kecenderungan Frekuensi pada Variabel Motivasi
Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar IPA No.
Interval Frekuensi
Presentase Kategori
1. X
≤ 64 -
- Sangat
Buruk 2.
64 X ≤ 69
7 23
Buruk 3.
69 X ≤ 74
11 37
Sedang 4.
74 X ≤ 79
11 37
Baik 5.
79 X 1
3 Sangat Baik
30 100
Berdasarkan Tabel 4.4, peneliti dapat menggambarkan hasil distribusi kecenderungan frekuensi motivasi belajar siswa terhadap
prestasi belajar IPA pada pie chart. Hasil pie chart dapat dilihat pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Pie Chart Distribusi Kecenderungan Variabel Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar IPA
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas dan hasil pie chart pada Gambar 4.2 di atas, tidak terdapat frekuensi variabel motivasi belajar siswa terhadap
prestasi belajar IPA pada kategori sangat buruk, frekuensi variabel motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar IPA pada kategori buruk
sebanyak 7 orang 23, frekuensi variabel motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar IPA pada kategori sedang sebanyak 11 siswa
37, frekuensi variabel motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar IPA pada kategori baik sebanyak 11 siswa 37, dan frekuensi variabel
motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar IPA pada kategori sangat baik sebanyak 1 siswa 3. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh,
dapat ditarik kesimpulan bahwa kecenderungan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar IPA kelas IV SD Negeri Danurejo 1 berada pada
kategori buruk sampai dengan sedang. Jika dilihat dari hasil penelitian variabel motivasi belajar siswa, rata-rata motivasi belajar siswa berada
23
37 37
3 sangat buruk
buruk sedang
baik sangat baik
pada skor 71.60. Hal ini berarti bahwa rata-rata motivasi siswa berada pada kategori sedang.
c. Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Danurejo 1 Data variabel motivasi belajar siswa diperoleh melalui
dokumentasi. Dokumentasi tersebut dilakukan dengan melihat nilai Ulangan Akhir Semester Genap mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD
Negeri Danurejo 1. Nilai Ulangan Akhir Semester Genap tersebut dapat dilihat pada lampiran 9c. Peneliti menggunakan program Statistical
Packages for Social Science SPSS 16.0 for windows untuk menghitung
hasil deskripsi data variabel. Hasil deskripsi tentang minat belajar, motivasi, dan prestasi belajar dapat dilihat pada lampiran 10.
Berdasarkan lampiran 10 mengenai prestasi belajar IPA tersebut, diperoleh hasil harga rata-rata mean sebesar 73.87 dan standar deviasi
sebesar 8.055. Penentuan kecenderungan variabel mengacu pada posisi skor
terhadap norma mean skor populasi dan standar deviasi. Penelitian ini menggunakan 5 kategorisasi menurut Azwar 2013:147 untuk
mengetahui kategori pada dua variabel. Kategori tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Kriteria Penilaian dan Pemaknaan Evaluasi
No. Norma Penilaian
Interpretasi
1. X
≤ Mean – 1.5 SD Sangat Buruk
2. Mean
– 1.5 SD X ≤ Mean - 0.5 SD Buruk
3. Mean
– 0.5 SD X ≤ Mean + 0.5 SD Sedang
4. Mean + 0.5 SD X
≤ Mean + 1.5 SD Baik
5. Mean + 1.5 SD X
Sangat Baik
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas dapat dikategorikan dalam 5 kelas sebagai berikut:
Sangat Buruk = X
≤ Mean – 1.5 SD = X
≤ { 73.87 – 1.5 8.055} = X
≤ 62 Buruk
= Mean – 1.5 SD X ≤ Mean - 0.5 SD
= { 73.87 – 1.5 8.055} X ≤ {73.87– 0.58.055}
= 62 X ≤ 70
Sedang = Mean
– 0.5 SD X ≤ Mean + 0.5 SD = {73.87
– 0.5 8.055} X ≤ {73.87 + 0.58.055} = 70 X
≤ 78 Baik
= Mean + 0.5 SD X ≤ Mean + 1.5 SD
= {73.87 + 0.5 8.055} X ≤ {73.87 + 1.58.055}
= 78 X ≤ 86
Sangat Baik = Mean + 1.5 SD X
= {73.87 + 1.5 8.055} X = 86 X
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, peneliti membuat distribusi kecenderungan frekuensi pada variabel prestasi belajar IPA dari data
Ulangan Akhir Semester Genap tahun ajaran 20142015. Adapun hasil frekuensi variabel tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Distribusi Kecenderungan Frekuensi pada Variabel
Prestasi Belajar IPA untuk Nilai Ulangan Akhir Semester Genap No.
Interval Frekuensi
Presentase Kategori
1. X
≤ 62 3
10 Sangat
Buruk 2.
62 X ≤ 70
7 24
Buruk 3.
70 X ≤ 78
11 36
Sedang 4.
78 X ≤ 86
7 24
Baik 5.
86 X 2
6 Sangat Baik
30 100
Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, peneliti dapat menggambarkan pada pie chart
. Hasil pie chartdapat dilihat pada Gambar 4.3. berdasarkan Tabel 4.6 di atas dan Gambar 4.3 di bawah, frekuensi variabel prestasi
belajar IPA pada kategori sangat buruk sebanyak 3 siswa 10, frekuensi variabel prestasi belajar IPA pada kategori buruk sebanyak 7
orang 24, frekuensi variabel prestasi belajar IPA pada kategori sedang sebanyak 11 siswa 36, frekuensi variabel prestasi belajar IPA
pada kategori baik sebanyak 7 siswa 24, dan frekuensi variabel prestasi belajar IPA pada kategori sangat baik sebanyak 2 siswa 6.
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat ditarik kesimpulan bahwa kecenderungan prestasi belajar IPA kelas IV SD Negeri Danurejo 1
berada pada kategori sedang. Jika dilihat dari hasil penelitian variabel prestasi belajar IPA, rata-rata prestasi belajar IPA berada pada skor
73.87. Hal ini berarti bahwa rata-rata motivasi siswa berada pada kategori sedang.
Gambar 4.3 Pie Chart Distribusi Kecenderungan Variabel Prestasi Belajar IPA untuk Nilai Ulangan Akhir Semester Genap 20142015
3. Pengujian Prasyarat Analisis Uji prasyarat analisis ini digunakan sebagai langkah selanjutnya dalam
melakukan analisis data sebagai dasar pengambilan keputusan agar tidak menyimpang dari kebenaran. Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini
yaitu uji normalitas dan uji linearitas. a. Uji Normalitas
Setelah uji deskriptif data dilakukan, langkah selanjutnya adalah melakukan uji prasyarat. Uji prasyarat yang dilakukan dalam penelitian
ini adalah uji normalitas dan uji linearitas. Uji normalitas menurut Supardi 2013: 129 dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya
suatu distribusi data. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono 2011:172 yang menyatakan bahwa penggunaan statistik parametrik
mengisyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus
10 24
36 24
6
Prestasi Belajar IPA
sangat buruk buruk
sedang baik
sangat baik
berdistribusi normal. Sementara menurut Imam Ghozali 2011:160, uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Berikut ini disajikan pengujian normalitas dari masing-masing variabel, yaitu minat
belajar X
1
, motivasi belajar X
2
, dan prestasi belajar IPA Y. Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov
Smirnos dengan bantuan program Statistical Packages for Social Science
SPSS16.0 for windows. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel
4.7.
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Minat Belajar
Motivasi Belajar
Prestasi Belajar IPA
N 30
30 30
Normal Parameters
a,b
Mean 71.77
71.60 73.87
Std. Deviation 5.649
4.818 8.055
Most Extreme Differences
Absolute .153
.163 .124
Positive .144
.163 .103
Negative -.153
-.160 -.124
Kolmogorov-Smirnov Z .838
.895 .678
Asymp. Sig. 2-tailed .483
.400 .747
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan Tabel 4.7, dapat dilihat kolom Kolmogorov-Smirnov, nilai signifikansi untuk variabel minat sebesar 0.483, nilai signifikansi
untuk variabel motivasi belajar sebesar 0.400, dan nilai signifikansi untuk
variabel prestasi belajar IPA sebesar 0.747. Nilai signifikansi dari masing-masing variabel lebih besar dari taraf sign
ifikansi α = 0.05, dengan kata lain masing-masing variabel berdistribusi normal. Hasil uji
normalitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11. b. Uji Linearitas
Setelah dilakukan uji normalitas, maka selanjutnya dilakukan uji linearitas. Lela 2011:49 mengungkapkan bahwa uji linearitas bertujuan
untuk mengetahui apakah suatu variabel memiliki hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Hubungan yang terjadi pada penelitian ini
adalah hubungan antarvariabel yaitu variabel minat belajar dengan prestasi belajar IPA, variabel motivasi belajar dengan prestasi belajar
IPA, serta variabel minat dan motivasi belajar dengan prestasi belajar IPA.
Peneliti melakukan uji linearitas dengan tujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara
signifikan. Penelitian ini menggunakan test for linierity pada program Statistical Packages for Social Science SPSS16.0 for windows
dengan taraf signifikan α = 0.05. Dua variabel palam penelitian ini dikatakan
memiliki hubungan yang linier apabila nilai signifikansinya pada linierity
lebih kecil atau kurang dari taraf signifikansi α = 0.05. Hasil uji linearitas variabel minat belajar terhadap prestasi belajar dapat dilihat
pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Hasil Uji Linearitas Variabel Minat Belajar dengan
Prestasi Belajar IPA
Berdasarkan Tabel 4.8, hasil pengujian antara variabel bebas minat belajar X
1
dengan variabel terikat prestasi belajar IPA Y diperoleh nilai signifikansinya sebesar 0.032. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil
atau kurang dari α = 0.05, maka dapat dikatakan bahwa variabel minat
belajar dengan prestasi belajar IPA disebut linier. Peneliti juga melakukan pengujian linearitas pada hubungan
variabel motivasi belajar dengan prestasi belajar IPA. Hasil uji linearitas hubungan variabel motivasi belajar dengan prestasi belajar IPA dapat
dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Hasil Uji Linearitas Variabel Motivasi Belajar dengan
Prestasi Belajar IPA
Berdasarkan Tabel 4.9 di atas, hasil pengujian antara variabel motivasi belajar dengan prestasi belajar IPA diperoleh nilai signifikansi
sebesar 0.036. Nilai signifikansi tersebut kurang dari α = 0.05 sehingga menunjukkan bahwa variabel motivasi belajar dengan prestasi belajar
IPA linier. Hasil uji linearitas minat dan motivasi belajar dengan prestasi belajar dapat dilihat pada lampiran 12a dan 12b.
4. Uji Hipotesis Peneliti telah melakukan tahap analisis data. Tahap tekahir yang masih
perlu dilakukan yaitu uji hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian ini. Oleh sebab itu, jawaban sementara
tersebut harus diuji kebenarannya. Pada penelitian ini ada 2 hipotesis yang akan diuji. Kedua hipotesis
diuji dengan menggunakan analisis korelasi Product Moment yang dikerjakan dengan menggunakan bantuan program Statistical Packages for
Social Science SPSS16.0 for windows . Hasil dari perhitungan diperoleh
hubungan antara variabel yang diteliti yaitu hubungan minat belajar X
1
dengan prestasi belajar IPA Y dan hubungan motivasi belajar X
2
dengan prestasi belajar IPA Y, sebagai berikut:
a. Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar IPA Pengujian hubungan minat belajar dengan prestasi belajar IPA
menggunakan analisis korelasi Product Moment. Hipotesis dalam hubungan minat belajar dengan prestasi belajar IPA adalah sebagai
berikut: H
: Tidak ada hubungan positif antara minat belajar dengan prestasi belajar IPA.
H
1
: Ada hubungan positif antara minat belajar dengan prestasi belajar IPA.
H
1
diterima apabila nilai r
hitung
lebih kecil atau kurang dari 0.05 dan sebaliknya H
akan diterima apabila nilai r
hitung
lebih besar dari 0.05. Hasil pengujian hipotesis hubungan minat belajar dengan prestasi belajar
IPA dapat dilihat pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10 Hasil Uji Korelasi Variabel Minat Belajar dengan
Prestasi Belajar IPA
Correlations
Minat Prestasi
Belajar IPA Minat
Pearson Correlation 1
,371 Sig. 2-tailed
,043 N
30 30
Prestasi Belajar IPA
Pearson Correlation ,371
1 Sig. 2-tailed
,043 N
30 30
. Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed.
BerdasarkanTabel 4.10, hasil perhitungan untuk minat belajar menunjukkan bahwa besarnya r
hitung
sebesar 0.043. Dari analisis tersebut menunjukkan bahwa nilai r
hitung
lebih kecil atau kurang dari 0.05 dari, maka dapat disimpulkan bahwa H
ditolak dan menerima H
1
. Hal ini berarti bahwa ada hubungan yang positif antara minat belajar dengan
prestasi belajar IPA. Hubungan positif yang dimaksud yaitu minat siswa meningkat, maka prestasi belajar siswa juga akan meningkat. Hasil uji
korelasi mengenai minat dapat dilihat pada lampiran 13a. b. Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar IPA
Pengujian hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar IPA menggunakan analisis korelasi Product Moment. Hipotesis dalam
hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar IPA adalah sebagai berikut:
H : Tidak ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan
prestasi belajar IPA. H
1
: Ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar IPA.
Hasil pengujian hipotesis hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar IPA dapat dilihat pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11 Hasil Uji Korelasi Variabel Motivasi Belajar dengan
Prestasi Belajar IPA
Correlations
Motivasi Prestasi
Belajar IPA Motivasi
Pearson Correlation 1
,338 Sig. 2-tailed
,068 N
30 30
Prestasi Belajar IPA Pearson Correlation
,338 1
Sig. 2-tailed ,068
N 30
30
Syarat H
1
diterima dan H ditolak yaitu apabila nilai r
hitung
lebih kecil atau kurang dari 0.05 dan sebaliknya H
akan diterima dan menolak H
1
apabila nilai r
hitung
lebih besar dari 0.05. Berdasarkan Tabel 4.11, hasil perhitungan untuk motivasi belajar menunjukkan bahwa besarnya r
hitung
sebesar 0.068. Dari analisis dapat disimpulkan bahwa r
hitung
lebih besar dari 0.05 atau 0.068 0.05, sehingga H
diterima dan H
1
ditolak. Hal ini berarti bahwa tidak ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi
belajar IPA. Hasil uji korelasi mengenai motivasi dapat dilihat pada lampiran 13b.
B. Pembahasan