dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Hal serupa juga dikemukakan Yamin 2003: 80 bahwa motivasi belajar merupakan
daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah ketrampilan, pengalaman.
Dari pendapat beberapa ahli di atas, dapat dikatakan motivasi dapat mendorong dan menggerakkan minat belajar untuk mencapai suatu tujuan.
Siswa akan bersungguh-sungguh belajar karena termotivasi mencari prestasi, kedudukan, dan pemecahan masalah. Demikian juga dalam belajar,
prestasi siswa akan lebih baik bila siswa memiliki dorongan motivasi untuk berhasil dibandingkan dengan siswa yang sama sekali tidak memiliki
motivasi untuk berhasil.
2. Fungsi Motivasi Belajar
Menurut Nasution 1982: 77 motivasi memiliki 3 fungsi, yaitu: a. Mendorong manusia untuk berbuat.
b. Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah yang hendak dicapai atau tujuan yang ingin diraih.
c. Menyeleksi perbuatan yang harus dikerjakan guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi
tujuan tersebut. Dengan kata lain, dengan motivasi seseorang akan dapat memilah tindakan yang bermanfaat untuk mencapai tujuan
dan akan meninggalkan tindakan yang tidak sesuai dengan tujuan itu.
Seseorang akan melakukan suatu usaha karena adanya motivasi atau dorongan. Motivasi yang lebih baik dalam belajar akan menghasilkan hasil
yang baik, dengan kata lain usaha yang tekun dan didasari adanya motivasi akan menghasilkan prestasi yang baik. Hal tersebut juga disampaikan oleh
Clelland dan Atkinson dalam Esti, 1989: 161 yang berpendapat bahwa motivasi yang paling penting untuk psikologis pendidikan adalah motivasi
berprestasi. Hal itu dikarenakan seseorang cenderung untuk berjuang mencapai tujuan yang diharapkan.
3. Jenis-jenis Motivasi Belajar
Secara umum Prayitno 1989: 10 mengatakan motivasi dapat dikelompokkan menjadi dua macam, diantaranya:
a. Motivasi Intrinsik Prayitno 1989: 11 mengatakan bahwa motivasi intrinsik
merupakan keinginan bertindak yang disebabkan oleh faktor pendorong dari dalam diri individu. Pendapat lain tentang motivasi
dikemukakan oleh Thornburgh dalam Prayitno, 1989: 10 yang berpendapat bahwa motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak
disebabkan adanya faktor pendorong dari dalam diri sendiri. Dari definisi ahli di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi intrinsik yaitu
dorongan dari dalam individu yang dapat menggerakkan individu tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b. Motivasi Ekstrinsik Sadirman 1990: 90 memberikan definisi motivasi ekstinsik
sebagai motif-motif yang menjadi aktif dan berfungsi karena ada perangsangan dari luar. Perangsangan dari luar tersebut yang
dimaksud adalah pengaruh dari luar yang relatif berubah-ubah.
Sardiman 1990: 90 juga mengatakan bahwa motivasi ekstrinsik sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai
dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Dari pendapat Sadirman
tersebut dapat dikatakan siswa yang bermotivasi intrinsik melakukan kegiatan yang tidak berhubungan dengan tujuan belajar, melainkan
ingin mendapatkan pujian, hadiah, sanjungan, dan sebagainya.
4. Cara Membangkitkan Motivasi Belajar