Process Activity Mapping PAM

Untuk menangani permasalahan yang terjadi pada proses produksi DECIS 25 EC 50 ml di PT. BAYER INDONESIA – BAYER CropScience Surabaya, maka dari tujuh detail mapping tools yang ada maka dipilih dua tools yang memiliki nilai total bobot terbesar. Kedua tools tersebut adalah Process Activity Mapping PAM dan Quality Filter Mapping QFM.

4.3.1. Process Activity Mapping PAM

Process Activity Mapping ini merupakan suatu tool alat yang digunakan untuk membuat detailed mapping dalam proses pemenuhuan kebutuhan order fulfilment process. Secara lebih luas kita menggunakannya untuk mengidentifikasi lead time dan peluang produktivitas baik dari aliran fisik produk maupun aliran informasi, tidak hanya diarea pabrik tetapi juga pada area lainnya, mengeliminasi pemborosan pada tempat kerja dan menyediakan barang goods yang mempunyai kualitas tinggi serta pelayanan yang mudah, cepat dan tidak mahal. Dasar dari pendekatan ini adalah mencoba untuk mengeliminasi aktivitas yang tidak perlu, menyederhanakan, mengkombinasi serta mencari perubahan rangkaian yang akan mengurangi pemborosan. Langkah – langkah yang dilakukan dalam pembuatan PAM adalah : a. Melakukan pengamatan secara langsung terhadap proses, mencatat aktivitas yang terjadi, jarak perpindahan yang ditempuh dan waktu yang diperlukan dan banyaknya tenaga kerja yang terlibat. b. Melakukan pengelompokan dalam 5 kelompok aktivitas yaitu : operasi, transportasi, inspeksi, delay dan storage . Dengan kriteria sebagai berikut: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.  Operasi adalah aktivitas utama dalam kegiatan produksi, dimana setiap aktivitas operasi akan menghasilkan suatu transformasi perubahan terhadap material yang dikenai.  Transportasi adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan pengangkutan barang bahan baku, produk, dll dari suatu stasiun kerja ke stasiun kerja lainnya, dari area gudang ke area produksi atau sebaliknya.  Inspeksi adalah segala aktivitas yang berhungan dengan pengontrolan kualitas, baik terhadap material maupun produk jadi.  Delay adalah aktivitas yang timbul karena harus menunggu proses sebelumnya selesai.  Storage adalah aktivitas yang berhubungan dengan penyimpanan barang digudang, baik material bahan baku maupun produk jadi. c. Menganalisa proporsi aktivitas yang bersifat value adding activity yaitu operasi dan non value adding activity yaitu : transportasi, inspeksi, delay dan storage. Maka dapat dilakukan identifikasi masalah utama yang terjadi, penyebab masalah dan mencari solusi penyelesaiannya. Pendekatan yang digunakan meliputi : memahami aliran proses, mengidentifikasi adanya pemborosan, mempertimbangkan apakah suatu proses dapat diatur kembali menjadi lebih efisien, mempertimbangkan aliran yang lebih baik dengan adanya perbedaan layout dan transportasi serta mempertimbangkan apakah segala sesuatu yang telah dilakukan benar-benar perlu dan apa hal yang berlebihan dapat dihilangkan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pada penelitian ini, pembuatan PAM dilakukan berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada lantai produksi PT. BAYER INDONESIA – BAYER CropScience Surabaya. Berikut estimasi waktu yang diperlukan dalam tiap proses produksi DECIS 25 EC 50 ml.  Proses Changing Material 35 menit  Proses Mixing 55 menit  Proses Pengadukan 25 menit  Proses Filling 55 menit  Proses Capping 55 menit  Ishoma Istirahat-Sholat-Makan 60 menit  Proses Check Weighter 35 menit  Proses Printing 30 menit  Proses Packaging 70 menit  Proses Palleting 60 menit Aktivitas setting mesin produksi dilakukan pada awal shift bersamaan dengan aktivitas pada proses changing material yang membutuhkan waktu selama 35 menit. Untuk lebih jelasnya, aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam sistem produksi DECIS 25 EC 50 ml di PT. BAYER INDONESIA – BAYER CropScience dapat dilihat pada tabel 4.9. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.9. Process Activity Mapping Pada Produksi DECIS 25 EC 50 ml di PT. BAYER INDONESIA – BAYER CropScience Surabaya No Aktivitas Area Jarak meter Waktu menit Jumlah Tenaga Kerja Operator Operasi Transportasi Inspeksi Storage Delay Kategori Aktivitas Changing Material 1 Mengambil bahan baku Delthamethrin Gudang bahan baku 10 15 O T I S D NVA 2 Menimbang bahan baku sesuai takaran dosis Area produksi - 15 O T I S D VA 3 Menunggu setup mesin selesai Area produksi - 5 2 O T I S D NVA Proses Mixing Mesin Loedige 4 Memasukkan bahan baku bahan pengencer solvesso Area produksi - 15 O T I S D VA 5 Proses mixing Area produksi - 25 O T I S D VA 6 Inspeksi Lab. pabrik - 15 2 O T I S D NNVA Proses Pengadukan Mesin Ribbon Blander 7 Mengalirkan hasil pencampuran mixing Area produksi - 10 O T I S D NVA 8 Proses pengadukkan Area produksi - 15 1 O T I S D VA Proses Filling Mesin Wolf Filler 9 Prepare tincan pada rotary table Area produksi - 15 O T I S D NVA 10 Proses filling Area produksi - 25 O T I S D VA 11 Inspeksi Area produksi - 15 1 O T I S D NNVA Proses Capping Mesin Wolf Capper 12 Prepare cap tutup tincan pada mesin wolf caper Area produksi - 15 O T I S D NVA 13 Proses caping Area produksi - 25 O T I S D VA 14 Inspeksi Area produksi - 15 1 O T I S D NNVA Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Check Weighter 15 Penimbangan penyortiran sesuai netto yang diinginkan Area produksi - 15 O T I S D VA 16 Produk rejeck disisihkan Gudang - 20 1 O T I S D NVA Proses Printing Video Jet 17 Pengisian tinta Area produksi - 5 O T I S D NVA 18 Proses printing pada produk Area produksi - 15 O T I S D VA 19 Inspeksi Area produksi - 10 1 O T I S D NNVA Proses Packaging 20 Mengambil bahan pengemas pack kardus Gudang bahan pengemas 10 15 O T I S D NVA 21 prepare pack kardus di meja packaging Area produksi - 10 O T I S D NVA 22 Memasukkan produk ke dalam pack kardus Area produksi - 30 O T I S D VA 23 Inspeksi Area produksi - 15 3 O T I S D NNVA Proses Palleting 24 Memasukkan produk jadi ke dalam box karton Area produksi - 15 O T I S D VA 25 Sealing karton Area produksi - 10 O T I S D VA 26 Check timbangan box karton Area produksi - 15 O T I S D NNVA 27 Mengangkut pallet ke gudang produk jadi Gudang produk jadi 15 20 3 O T I S D NVA Total 35 420 15 11 4 6 1 5 Total Value Adding Activity 205 Value Adding Activity 48,81 Total Non Value Adding Activity 215 Non Value Adding Activity 51,19 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3.2. Identifikasi Kecacatan Dengan