mengoptimalkan seluruh kemampuan yang dimiliknya demi kepentingan bersama. Beberapa penyebab pemborosan type ini adalah : proses kerja yang
jelek dan kurang teratur, budaya kerja yang kurang positif atau tidak mendorong pekerjanya untuk berkembang, praktek perekrutan para pekerja
yang kurang selektif, training pegawai yang kurang memadai atau bahkan tidak ada sama sekali training pegawai, dan turnover pekerja yang terlalu
tinggi sehingga tidak ada pekerja yang benar-benar mengerti pekerjaan serta segala detail dari perusahaan untuk berkembang.
C. Tipe Sembilan Pemborosan
nine waste
Menurut Vincent Gaspersz 2007 terdapat sembilan pemborosn yang ada dalam bidang industri yang terkenal dengan istilah E-DOWNTIME, yaitu :
1. E = Environmental, Health and Safety EHS adalah jenis pemborosan yang
tejadi karena kelalaian dalam memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan prinsip-prinsip EHS.
2.
D = Defects adalah jenis pemborosan yang terjadi karena kecacatan atau
kegagalan produk barangjasa. 3.
O = Overproduction adalah jenis pemborosan yang terjadi karena produksi
berlebih dari kuantitas yang dipesan oleh pelanggan, 4.
W = Waiting adalah jenis pemborosan yang terjadi karena menunggu.
5.
N = Not utilizing employees knowladge skills and abilities adalah jenis
pemborosan sumber daya manusia SDM yang terjadi karena tidak menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan karyawan secara
optimal.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6.
T = Transportation adalah jenis pemborosan yang terjadi karena transportasi
yang berlebihan sepanjang proses value stream. 7.
I = Inventories adalah jenis pemborosan yang terjadi karena inventories yang
berlebihan. 8.
M = Motion adalah jenis pemborosan yang terjadi karena banyaknya
pergerakan dari yang seharusnya sepanjang proses value stream. 9.
E = Excess processing adalah jenis pemborosan yang terjadi karena langkah-
langkah proses yang panjang dari yang seharusnya sepanjang proses value stream
. D.
Tipe Sepuluh Pemborosan ten waste
Dalam perspektif lain, kaufman consulting group 1999 telah merumuskan 10 jenis pemborosan dalam industri manufaktur, dimana ke-10 jenis
pemborosan itu dikelompokkan kedalam empat kategori utama yaitu orang, kuantitas, kualitas dan informasi seperti yang ditunjukkan dalam gambar 2.8 dan
pendekatan untuk reduksi pemborosan tersebut ditunjukkan dalam tabel 2.8.
Gambar 2.8 Sepuluh areas waste dalam industri manufaktur
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 2.8 Pendekatan untuk mereduksi pemborosan dalam industri manufaktur Kategori
pemborosan Jenis
pemborosan Pendekatan
reduksi pemborosan
Contoh metode peningkatan
kinerja Fokus peningkatan
Orang people Processing,
motion, waiting Manajemen
tempat kerja workplace
manajement Penetapan standar
kerja, pengorgaisasian
tempat kerja, kaizen
, 5S Tata letak layout,
pemasangan label labeling, toolspart
arrangement, work instruction, efisiensi, takt
time, skills
kemampuan, training, shift meeting,
cellareas team, visual displays
Kuantitas quantity Inventory,
moving things, making too much
JIT Just In Time Leveling, kanban,
quick setup, preventive
maintenance Work balance, WIP
work in process, locationamount, kanban
location, kanban types, lot sizes, changeover
analyze, preventive maintenance analyze
Kualitas quality Fixing defects
Error mistake, proofing,
autonomation Detection,
warning, prediction,
prevention, jidoka Fixture modifications
succesive checks, limit switches, check sheets,
appropriated automated assistance, template
Informasi information
Planning, scheduling,
execution Teknologi
informasi berfokus proses
process focused information
technology Plan, schedule,
track, anticipate, optimize
Queue analyze, dynamic scheduling of orderjob
status by process element,
timingcompletion
Sumber : Kaufman consulting group, 1999
2.9 Penelitian Terdahulu