4.4.2. Analisa
Quality Filler Mapping
Berdasarkan Quality Filter mapping QFM pada tahap measure dapat diketahui besarnya prosentase cacat yang terjadi pada produksi DECIS 25 EC
50 ml di PT. BAYER INDONESIA – BAYER CropScience Surabaya, yang
dapat dilihat pada gambar 4.8 di bawah ini.
Gambar 4.8. Grafik Prosentase Cacat Pada Produk DECIS 25 EC 50 ml
Sumber : Perhitungan Tabel 4.11
Dari gambar diatas dapat diketahui prosentase kecacatan produk DECIS 25 EC 50 ml pada bulan Mei – Oktober 2010 mulai yang paling sering terjadi dan
jarang terjadi. Dari data tersebut diketahui bahwa jenis cacat Berat isi kurang memiliki prosentase sebesar 0,035, Noda bercak memiliki prosentase sebesar
0,019, Leher robek memiliki prosentase sebesar 0,018, Cap tidak sempurna memiliki prosentase sebesar 0,024, Print tidak tepat memiliki prosentase sebesar
0,019. Berdasarkan dari tabel 4.12 yaitu data rekapan nilai kapabilitas produk
DECIS 25 EC 50 ml selama bulan Mei – Oktober 2010 dapat diketahui nilai DPMO rata-rata sebesar 232 dengan level sigma 4,191
σ.
Pros e ntas e Ke cacatan Produk DECIS 25 EC 50 m l 0.035
0.019 0.018
0.024 0.019
0.005 0.01
0.015 0.02
0.025 0.03
0.035 0.04
Je nis Cacat P
ro s
en tase
Prosentase Cacat
0.035 0.019
0.018 0.024
0.019 Berat Isi
Kurang Noda
Bercak Leher
Robek Cap Tidak
Sempurn Print
Tidak
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.4.3 Penentuan kapabilitas proses dengan perhitungan DPMO dan nilai sigma
Tujuan dari program peningkatan Six Sigma adalah mencapai tingkat kegagalan nol zero defect. Untuk itu perusahaan harus memiliki stabilitas dan
kapabilitas dalam proses produksinya. Berdasarkan dari hasil pengumpulan data telah diperoleh data atribut saja, yaitu berupa data cacat produk yang dihasilkan
oleh perusahaan, sehingga yang digunakan sebagai ukuran kemampuan proses untuk peningkatan selanjutnya adalah hasil dari analisis perhitungan DPMO dan
kapabilitas sigma. Dari tabel 4.12. dapat digambarkan perbandingan kapabilitas sigma dan
grafik pola DPMO dari produk DECIS 25 EC 50 ml. Untuk Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.9 dan gambar 4.10 berikut ini.
Gambar 4.9. Kapabilitas Sigma Pada Produksi DECIS 25 EC 50 ml
Dari tabel diatas dapat diketahui pada bulan Mei’10 diperoleh nilai sigma sebesar 4,197
σ, bulan Juni’10 sebesar 4,207σ, bulan Juli’10 sebesar 4,185σ, bulan Agustus’10 sebesar 4,166
σ, bulan September’10 sebesar 4,192σ, dan bulan Oktober’10 sebesar 4,204
σ.
Kapabilitas Sigma Pada Produksi DECIS 25 EC 50 ml
4,197 4,207
4,185 4,166
4,192 4,204
4,140 4,150
4,160 4,170
4,180 4,190
4,200 4,210
4,220
Bulan N
ila i S
ig m
a
nilai sigma 4,197
4,207 4,185
4,166 4,192
4,204 Mei10
Juni10 Juli10 Agust1 Sept10 Okto10
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 4.10. Grafik Pola DPMO dari Produk DECIS 25 EC 50 ml
Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa nilai DPMO pada bulan Mei’10 sebesar 277, bulan Juni’10 sebesar 218, bulan Juli’10 sebesar 238, bulan
Agustus’10 sebesar 256, bulan September’10 sebesar 231, dan bulan Oktober’10 sebesar 221.
Dari gambar 4.9 dan gambar 4.10 menunjukkan kapabilitas sigma dan pola DPMO yang belum stabil. Dapat dilihat pada perbandingan kapabilitas sigma dan
grafik pola DPMO pada produksi DECIS 25 EC 50 ml yang masih mengalami fluktuasi atau naik turun, sekaligus menunjukkan bahwa proses produksi di
perusahaan belum dikelola secara konsisten. Apabila proses produksi dikendalikan dan ditingkatkan terus-menerus maka akan menunjukkan pola
DPMO yang terus-menerus menurun sepanjang waktu dan pola kapabilitas sigma yang meningkat terus-menerus menuju target nilai kegagalan nol zero defect
oriented atau dalam skala sigma mencapai 6 sigma.
Kecacatan Defect Dalam DPMO
227 218
238 256
231 221
180 200
220 240
260
Bulan N
ila i D
P M
O
nilai DPMO 227
218 238
256 231
221 Mei10 Juni1 Juli10 Agust Sept1 Okto1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.4.4. Diagram Pareto