Proses Perbaikan DMAIC Six Sigma

Besarnya DPO ini, apabila dikalikan dengan konstanta 1.000.000, akan menjadi ukuran Defect Per Million Opportunities DPMO. DPMO adalah ukuran kegagalan dalam program peningkatan kualitas Six Sigma yang menunjukkan kegagalan per sejuta kesempatan. Target dari pengendalian kualitas Six Sigma yang dijalankan oleh Motorola sebesar 3,4 DPMO seharusnya tidak diinterpretasikan sebagai 3,4 unit output yang cacat dari sejuta unit output yang diproduksi, tetapi diinterpretasikan sebagai dalam satu unit produk tunggal terdapat rata-rata kesempatan untuk gagal dari suatu karakteristik CTQ Critical To Quality adalah 3,4 kegagalan per satu juta kesempatan DPMO. DPMO dapat dihitung dengan formula sebagai berikut : Sumber : Gaspersz 2002

2.5.1 Proses Perbaikan DMAIC

define, measure, analyze, improve, control Proses perbaikan dalam Six Sigma dikenal dengan Define, Measure, Analyze, Improve, Control DMAIC. Siklus DMAIC merupakan proses kunci dalam six sigma dalam melakukan peningkatan secara continous dengan menghilangkan proses yang tidak produktif dan berfokus pada pengukuran- pengukuran dalam menerapkan perbaikan untuk peningkatan kualitas menuju target six sigma. Tahapan DMAIC menurut Gaspersz 2002 adalah sebagai berikut : 1. Define Dalam fase Define dilakukan identifikasi proyek yang potensial, memprioritaskan usaha dan menentukan tujuan. Tujuan dari Define adalah untuk DPMO = DPO x 1.000.000 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. menjelaskan apa yang menjadi tujuan dan memperbaiki pemahaman terhadap nilai potensial dari proyek. Ini biasanya dicapai melalui proses identifikasi kesempatan, penaksiran dan prioritas yang terkait dengan hal-hal : a Kriteria pemilihan proyek six sigma b Peran dan orang-orang yang terlibat dalam proyek six sigma c Proses-proses kunci dalam proyek six sigma beserta pelanggannya d Kebutuhan spesifik pelanggan e Penetapan tujuan proyek six sigma. 2. Measure Tujuan dari Measure adalah untuk mengumpulkan data yang menggambarkan kondisi dan tingkat masalah yang dihadapi. Dari data yang dikumpulkan tersebut, pertama akan digunakan pada fase ini, dengan sub data yang dikumpulkan digunakan untuk menegaskan perbaikan pada fase selanjutnya. Selain itu Measure merupakan langkah operasional kedua dalam program peningkatan kualitas six sigma. Terdapat tiga hal pokok dalam tahap measure antara lain : a Memilih atau Menentukan karakteristik kualitas CTQ kunci yang berhubungan langsung dengan kebutuhan spesifik pelanggan. b Mengembangkan suatu rencana pengumpulan data melalui pengukuran yang dapat dilakukan pada tingkat proses, output hasil, danatau outcome pendapatan. c Mengukur kinerja sekarang Current Performance pada tingkat proses, output hasil danatau outcome pendapatan yang kemudian ditetapkan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. sebagai Baseline kinerja Performance Baseline atau tingkat kinerja dasar pada awal proyek six sigma. 3. Analyze Tujuan dari Analyze adalah untuk membuat suatu pengertian dari informasi yang didapat, untuk kemudian dapat dibuat suatu hubungan sebab akibat dari informasi tersebut, sehingga dapat dihasilkan target dari cacat defect, penundaan proses dan lain-lain. Pada tahap ini kita perlu melakukan beberapa hal sebagai berikut : a Menentukan stabilitas stability dan kapabilitas kemampuan capability dari proses. b Menetapkan target-target kinerja dari karakteristik kualitas kunci CTQ yang akan ditingkatkan dalam proyek Six Sigma c Mengidentifikasi sumber-sumber dan akar penyebab kecacatan atau kegagalan. d Mengkonversikan banyak kegagalan kedalam biaya kegagalan kualitas Cost Of Poor Quality 4. Improve Bertujuan untuk menerapkan dan mengimplementasikan rencana tindakan perbaikan yang ada dalam setiap proyek Six Sigma untuk menghilangkan akar- akar penyebab dan mencegah agar penyebab-penyebab tersebut tidak terulang lagi. 5. Control Pada tahap ini hasil-hasil peningkatan kualitas didokumentasikan dan disebarluaskan dimana praktek-praktek terbaik yang sukses dalam meningkatkan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. proses distandarisasikan dan disebarluaskan, prosedur-prosedur didokumentasikan dan dijadikan pedoman kerja standar, serta kepemilikan atau tanggung jawab ditransfer dari tim Six Sigma kepada pemilik atau penanggung jawab proses, yang berarti proyek Six Sigma berakhir pada tahap ini. Gaspersz, 2002 Berikut adalah pendekatan siklus DMAIC dalam Six Sigma menurut Vincent Gaspersz, 2007 Lean Six Sigma adalah sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 2.4 Siklus DMAIC Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar diatas menggambarkan langkah-langkah pendekatan pada siklus DMAIC dalam Six Sigma. Tahap pertama yaitu tahap Define, tahap ini merupakan langkah operasional pertama dalam program peningkatan kualitas Six Sigma. Pada tahap ini langkah-langkah yang harus dilakukan adalah : 1 mengidentifikasi kesempatan, 2 membentuk team dan lingkup atau tujuan proyek. Pada tahap kedua adalah Measure. Tahap ini merupakan langkah operasional kedua dalam program peningkatan kualitas Six Sigma. Langkah yang diharuskan pada tahap ini adalah 3 menganalisa proses yang berjalan, 4 menentukan hasil yang dinginkan. Tahap yang ketiga yaitu Analyze, tahap ini merupakan langkah operasional ketiga dalam program peningkatan kualitas Six Sigma, langkah yang harus dilakukan adalah 5 mengidentifikasi penyebab utama dan solusi yang ditetapkan. Setelah mengidentifikasi penyebab utama maka yang harus dilakukan adalah 6 mengutamakan rencana dan solusi yang ditetapkan dan 7 memperbaiki serta menerapkan solusi tersebut. Kedua langkah tersebut dilakukan pada tahap Improve. Tahap yang terakhir adalah tahap Control, tahap ini merupakan tahap operasional terakhir dalam proyek peningkatan kualitas Six Sigma . Langkah yang harus dilakukan pada tahap ini adalah 8 mengukur kemajuan dan meraih laba dan 10 mengenalkan tim dalam proyek Six Sigma. Pada tahap ini hasil-hasil peningkatan kualitas didokumentasikan dan disebarluaskan, yang berarti proyek Six Sigma berakhir pada tahap ini.

2.5.2. Diagram Pareto